Pemkab Sebut TKI Asal Gowa Diduga Tewas Dibegal di Malaysia Pekerja Ilegal

Pemkab Sebut TKI Asal Gowa Diduga Tewas Dibegal di Malaysia Pekerja Ilegal

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Jumat, 21 Jun 2024 20:31 WIB
Ilustrasi
Foto: Ilustrasi penemuan mayat. (Dok.Detikcom)
Gowa -

Pemkab Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) buka suara soal kasus Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Syarief Azis (47) yang ditemukan tewas diduga dibegal di Serawak, Malaysia. Pihaknya menyebut Syarief merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal.

"Pemberangkatan (korban) ini datanya tidak ada pada kami sehingga kami anggap ini ilegal," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Gowa Sabir Bangsawan kepada wartawan, Jumat (21/6/2024).

Sabir mengaku mendapat informasi terkait kabar kematian korban dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sulsel pada Sabtu (15/6). Pihaknya langsung meneruskan informasi duka tersebut ke pihak keluarga korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sampai di sana, saya kasih bicara keluarga korban dengan BP2MI sekaligus kasih nomor untuk komunikasi dengan KJRI (Konsulat Jendral Republik Indonesia) yang ada di Malaysia mendapatkan info bahwa betul bahwa keluarganya meninggal di sana," paparnya.

Sabir mengungkapkan, pihak tidak mengetahui pasti identitas dari korban. Namun karena almarhum merupakan warga Kabupaten Gowa maka diberikan perhatian secara khusus oleh pemerintah setempat.

ADVERTISEMENT

"Kita tetap memperhatikan warga kita walaupun dalam hal ini ilegal, tapi sekali lagi bahwa apa yang dilakukan almarhum ini memang agak kami tidak ketahui sebelumnya dia peserta migran Indonesia," ungkap Sabir.

Sabir mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi KJRI di Malaysia untuk dilakukan penelusuran. Hal ini untuk mendalami tempat korban bekerja.

"Cukup membantu (KJRI) untuk itu, ini juga bantuan dari KJRI di sana untuk mencari siapa sebenarnya majikannya ternyata informasi terakhir sudah ditemukan," tuturnya.

Sabir melanjutkan, KJRI di Malaysia yang berkoordinasi dengan perusahaan tempat korban bekerja untuk ikut dalam pengurusan proses pemulangan jenazah ke Kabupaten Gowa.

"Kerja sama KJRI dengan pihak yang mempekerjakan atau perusahaan di sana akan selalu sama-sama dalam rangka pemulangan jenazah," tutur Sabir.

Sebelumnya diberitakan, adik korban, Wandayani Azis enggan berspekulasi terkait penyebab kematian Syarief. Namun dia menduga saudaranya meninggal usai dibegal.

"Saya takut juga terlalu melampaui kepolisian yang sudah bergerak di sana, namun di awal-awal itu memang isunya itu dibegal," ucap Wanda yang dikonfirmasi terpisah.

Wanda menuturkan, kecurigaan itu menguat lantaran barang bawaan milik korban hilang. Tubuh korban di bagian belakang juga terdapat luka berdasarkan kiriman foto yang diterimanya.

"Karena memang kenapa kami curiga itu (korban dibegal) di awal karena HP-nya sudah tidak ada, KTP, visa juga tidak ada, yang ditemukan di tas cuma paspor saja," pungkasnya.




(sar/ata)

Hide Ads