Akhir Damai Kasus Wali Nikah di Ternate Pukul Pengantin Pria Usai Ijab Kabul

Maluku Utara

Akhir Damai Kasus Wali Nikah di Ternate Pukul Pengantin Pria Usai Ijab Kabul

Tim detikcom - detikSulsel
Senin, 17 Jun 2024 08:00 WIB
Tangkapan layar video viral pengantin pria di Ternate dipukul wali nikah usai ijab kabul.
Foto: Tangkapan layar video viral pengantin pria di Ternate dipukul wali nikah usai ijab kabul. (dok. istimewa)
Ternate -

Pria berinisial FT yang merupakan wali nikah mempelai wanita inisial NT di Ternate, Maluku Utara, memukul pengantin pria inisial RI usai ijab kabul. Kasus penganiayaan ini tidak berbuntut panjang usai kedua belah pihak sepakat berdamai.

Peristiwa itu terjadi di rumah mempelai wanita di Kelurahan Dufa-dufa, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate pada Kamis (13/6) sekitar pukul 22.00 WIT. Saat itu, FT yang juga kakak dari NT langsung berdiri memukul RI setelah ijab kabul.

"Tidak buat laporan ke kepolisian. Karena malam itu juga diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Kapolsek Ternate Utara Iptu Wahyuddin saat dihubungi detikcom, Sabtu (15/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahyuddin mengatakan pihaknya sempat turun ke lokasi kejadian saat keributan terjadi. Namun dia menegaskan insiden itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Ketika sampai di sana, sudah damai mereka. Keduanya merasa tidak ada yang dirugikan," katanya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, petugas khutbah nikah, Sumarno Arsad mengatakan keluarga pengantin pria sempat meminta pulang usai keributan terjadi. Namun warga yang hadir di acara meminta keluarga pengantin pria menyelesaikan persoalan tersebut secara baik-baik.

"Terus karena sudah berkelahi, keluarga mempelai pria minta pulang, mereka minta pokoknya cerai. Kemudian ada warga yang tahan mereka bilang jangan pulang, ke sana (temui keluarga wanita) baku atur baik-baik," kata Sumarno Arsad kepada detikcom, Sabtu (15/6).

Sumarno menuturkan warga memberikan pengertian ke keluarga pengantin pria agar tidak meninggalkan acara gegara pemukulan tersebut. Keluarga pengantin pria kemudian mengurungkan niatnya meninggalkan acara sebelum selesai.

"Jadi dijelaskan sama warga, begini, yang pukul tadi itu wali nikah mempelai wanita, warga Dufa-dufa tarada (tidak ada) pukul. Akhirnya dari pihak keluarga dari mempelai pria juga mungkin merasa bersalah karena motifnya dari isi chat ke mempelai wanita, akhirnya baku atur dan lanjutkan prosesi nikah," terangnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi ngongoma atau mempelai pria memegang ubun-ubun mempelai wanita dan ditutup dengan pembacaan doa. Saat itu, mempelai wanita tiba-tiba jatuh pingsan.

"Prosesi nikah dengan pegang ubun-ubun, setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan doa, selesai. Tapi si mempelai wanita ini kembali pingsan, terus ada haji (tetua) tiup air, (mempelai wanita) sadar, habis itu pingsan lagi, sadar, pembacaan doa selesai, pingsan lagi," bebernya.

Sumarno mengungkap ibu dari pengantin pria kemudian meminta agar menantunya segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Pengantin pria langsung membawa istrinya ke rumah sakit.

"Langsung ibu dari mempelai pria ini minta bawa anak itu di rumah sakit. Nah, dari situ saya pikir orang tua mempelai pria ini mungkin khawatir, jangan sampai janin yang dikandung ini kenapa-kenapa. Karena sebentar mereka punya cucu ini, akhirnya mempelai laki-laki gendong istrinya dan bawa ke rumah sakit. Alhamdulillah, masalah selesai," imbuhnya.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads