Pernikahan pria inisial RI dan wanita berinisial NT di Kota Ternate, Maluku Utara, tiba-tiba menjadi kacau gegara wali nikah mempelai wanita berinisial FT memukul pengantin pria. Penganiayaan tersebut turut direkam video tamu pernikahan hingga viral di media sosial.
Dalam video beredar, mempelai pria dan wali nikah mempelai wanita saling menekan jari yang ditutupi selembar kain putih. Selanjutnya, proses akad dimulai.
"Saya menikahkan engkau dengan adikku yang bernama (menyebut nama mempelai wanita) dengan mas kawin sebuah cincin emas seberat 2 gram," ujar kakak mempelai wanita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya terima nikahnya dengan maharnya tersebut," balas mempelai pria.
Tak lama setelah akad nikah tersebut, kakak mempelai wanita tersebut mendadak melayangkan pukulan terhadap mempelai pria. Akibatnya, situasi berubah menjadi kacau.
Penyebab Penganiayaan
Peristiwa itu terjadi di rumah mempelai wanita di Kelurahan Dufa-dufa, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate pada Kamis (13/6) sekitar pukul 22.00 WIT. Petugas khutbah nikah, Sumarno Arsad mengatakan kasus bermula saat wanita NT diduga telah hamil 6 bulan.
Sebelum pernikahan, mempelai pria disebut sempat mengirim pesan WhatsApp ke mempelai wanita. Pesawan WhatsApp itu turut dibaca keluarga mempelai wanita, termasuk kakaknya, FT yang menjadi wali nikah.
Menurut Sumarno, ada ucapan dari mempelai pria yang dianggap kurang baik. Akibatnya, keluarga mempelai wanita menjadi tersinggung.
"Itu ada bahasa-bahasa yang tara (tidak) bagus, akhirnya bikin dia (mempelai wanita) punya saudara laki-laki marah," katanya.
Lebih lanjut Sumarno menjelaskan perbincangan di WhatsApp tersebut ada kaitannya dengan kondisi mempelai wanita yang sedang hamil enam bulan.
"Jadi dari insiden itu sampai selesai baru torang (kami) dapat tahu dia punya kronologis awalnya begitu," imbuh Sumarno.
Mempelai Wanita Sempat Pingsan hingga 4 Kali
Sumarno menjelaskan mempelai wanita, NT sempat pingsan berkali-kali akibat insiden penganiayaan itu. Pihak mempelai pria juga bahkan sempat meminta cerai tak lama setelah akad.
"Jadi mempelai wanita ini sempat pingsan berulang kali. Terus karena sudah berkelahi, keluarga mempelai pria minta pulang, mereka minta pokoknya cerai," kata Sumarno.
Beruntung warga yang hadir di lokasi segera memberikan pengertian kepada pihak mempelai pria. Mereka kemudian diminta menyelesaikan insiden itu secara baik-baik sebab pemukulan itu ada hubungannya dengan pesan WhatsApp yang dikirim oleh mempelai pria sebelum hari pernikahan.
"Akhirnya dari pihak keluarga dari mempelai pria juga mungkin merasa bersalah karena motifnya dari isi chat ke mempelai wanita, akhirnya baku atur dan lanjutkan prosesi nikah," terangnya.
Sumarno menuturkan saat situasi mulai kondusif, acara dilanjutkan dengan prosesi ngongoma atau mempelai pria memegang ubun-ubun mempelai wanita yang dilanjutkan dengan pembacaan doa. Saat itulah mempelai wanita tiba-tiba jatuh pingsan berulangkali.
"Prosesi nikah dengan pegang ubun-ubun, setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan doa, selesai. Tapi si mempelai wanita ini kembali pingsan, terus ada haji (tetua) tiup air, (mempelai wanita) sadar, habis itu pingsan lagi, sadar, pembacaan doa selesai, pingsan lagi," bebernya.
Lanjut Sumarno, ibu dari pengantin pria langsung meminta agar menantunya segera dibawa ke rumah sakit karena khawatir dengan janin yang dikandungnya. Pengantin pria kemudian membawa istrinya rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Langsung ibu dari mempelai pria ini minta bawa anak itu di rumah sakit. Nah, dari situ saya pikir orang tua mempelai pria ini mungkin khawatir, jangan sampai janin yang dikandung ini kenapa-kenapa. Karena sebentar mereka punya cucu ini, akhirnya mempelai laki-laki gendong istrinya dan bawa ke rumah sakit. Alhamdulillah, masalah selesai," imbuhnya.
Polisi Pastikan Penganiayaan Berakhir Damai
Kapolsek Ternate Utara Iptu Wahyuddin memastikan penganiayaan seperti yang terjadi dalam video tersebut tak berbuntut panjang. Kedua belah pihak sepakat berdamai.
"Tidak buat laporan ke kepolisian. Karena malam itu juga diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Wahyuddin saat dihubungi detikcom, Sabtu (15/6/2024).
Menurutnya, pihaknya sempat turun ke lokasi kejadian saat keributan terjadi. Saat itulah pihaknya mengetahui insiden itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Ketika sampai di sana, sudah damai mereka. Keduanya merasa tidak ada yang dirugikan," katanya.
(hmw/nvl)