- Keutamaan Puasa Arafah 1. Amalannya Lebih Dicintai Allah SWT 2. Dilipatgandakan Pahala 4. Pembebasan dari Siksa Neraka
- Hukum Puasa Arafah Bagi yang Berhaji
- Jadwal Puasa Arafah 2024
- Niat Puasa Arafah 1. Niat Puasa Arafah Malam Hari 2. Niat Puasa Arafah Siang Hari
- Tata Cara Puasa Arafah 1. Membaca Niat 2. Makan Sahur 3. Menahan Diri 4. Berbuka
Puasa Arafah menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan di awal bulan Dzulhijjah sebab memiliki keutamaan yang luar biasa untuk umat muslim. Lantas, apa saja keutamaan puasa Arafah yang dapat diperoleh?
Seperti diketahui, puasa Arafah dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah yang merupakan waktu wukuf jemaah haji di padang Arafah. Bagi umat muslim yang tidak berhaji, mereka disunahkan untuk melaksanakan puasa.
Ibadah ini memiliki sejumlah keutamaan dan keistimewaan bagi umat muslim seperti dihapuskan dosa selama dua tahun hingga dilipatgandakan pahalanya. Nah untuk lebih jelasnya, berikut rincian keutamaan puasa Arafah beserta dalilnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak, yuk!
Keutamaan Puasa Arafah
Disadur dari NU Online Banten, Syekh Zakaria al-Anshari dalam kitab Asnâ al-Mathâlib menjelaskan bahwa umat muslim yang tidak berhaji disunahkan untuk berpuasa Arafah. Sebab, amalan ini memiliki keutamaan luar biasa sebagai berikut:
1. Amalannya Lebih Dicintai Allah SWT
Pelaksanaan puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah yang masih bagian dari 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini memiliki keutamaan yakni amalan saleh seperti puasa lebih dicintai oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW mnjelaskan dalam sabdanya berikut:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
Artinya: "Tidak ada hari di mana amal saleh padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: 'Tidak juga dari jihad fi sabilillah?' Beliau menjawab: 'Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya."
2. Dilipatgandakan Pahala
Allah SWT melipatgandakan pahala hambanya pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam lailatul qadar." (HR At-Tirmidzi) Maksud dari sebanding dengan satu tahun puasa pada hadits di atas adalah satu tahun puasa sunnah, bukan puasa Ramadhan (Mula al-Qari', Mirqâh al-Mafâtîh, juz 3, h. 520).
3. Menghapus Dosa Dua Tahun
Selanjutnya, puasa Arafah memiliki keutamaan dapat menghapus dosa dua tahun, yakni dosa setahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Seperti sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ
Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim) Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).
4. Pembebasan dari Siksa Neraka
Terakhir, puasa Arafah memiliki keutamaan yakni dibebaskan dari siksa neraka oleh Allah SWT. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟
Artinya: "Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: 'Apa yang mereka inginkan?." (HR Muslim)
Hukum Puasa Arafah Bagi yang Berhaji
Syekh Zakaria al-Anshari dalam kitab Asnâ al-Mathâlib menjelaskan bahwa berpuasa Arafah bagi orang yang menunaikan haji hukumnya khilafatul aula. Artinya, seseorang itu menyalahi amalan yang lebih utama.
Jemaah haji bahkan tetap tidak dianjurkan berpuasa meskipun mereka dalam kondisi kuat untuk melaksanakannya. Alasannya karena mereka lebih dianjurkan untuk memperbanyak berdoa di hari tersebut.
Hal itu dilakukan dalam rangka mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW. Bahkan lebih tegas lagi, menurut Imam An-Nawawi berpuasa Arafah bagi orang yang berhaji hukumnya makruh.
Jadwal Puasa Arafah 2024
Bagi detikers yang ingin mengamalkan puasa Arafah mesti mengetahui waktu pelaksanaannya. Puasa Arafah ini dikerjakan satu hari sebelum Idul Adha yakni tanggal 9 Dzulhijjah.
Sementara itu, awal bulan Dzulhijjah yang ditetapkan di Indonesia jatuh pada tanggal 8 Juni 2024. Dengan demikian, puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah akan dilaksanakan pada Minggu 16 Juni 2024.
Adapun pelaksanaannya tahun ini tidak bersamaan dengan wukuf di Arafah, sebab Arab Saudi menetapkan awal bulan Dzulhijjah sehari lebih dulu dibandingkan di Indonesia yakni tanggal 7 Juni 2024. Dengan begitu, waktu wukuf di Arab Saudi dilaksanakan pada Sabtu 15 Juni 2024.
Dilansir dari NU Online, meski begitu umat muslim di Indonesia tetap mengikuti jadwal bulan Dzulhijjah termasuk puasa Arafah yang telah ditetapkan di Indonesia. Sebab pelaksanaan puasa Arafah tidak harus bersamaan dengan waktu wukuf di Arab Saudi.
Sebagaimana penjelasan Imam Syafi'i berikut:
"Barang siapa melihat hilal sendirian atau bersama orang lain dan ia bersaksi dengannya, lalu kesaksiannya ditolak, maka ia harus wukuf sebelumnya tidak bersama mereka dan wukufnya mencukupi (sebagai rukun haji). Sebab yang menjadi pedoman perihal masuk dan keluarnya hari Arafah adalah keyakinannya sendiri," (Syekh Sulaiman al-Jamal, Hasyiatul Jamal 'Ala Syarhil Manhaj, [Beirut: Darul Kutub Ilmiyah, 1996], juz 4, halaman 144)
Niat Puasa Arafah
Apabila hendak melaksanakan ibadah puasa Arafah, umat muslim perlu melafalkan niat terlebih dahulu. Disadur kembali dari NU Online Banten, berikut ini bacaan niat puasa Arafah untuk malam dan siang hari:
1. Niat Puasa Arafah Malam Hari
Niat puasa Arafah dibacakan pada malam hari sejak terbenamnya Matahari sampai terbit fajar. Berikut lafal niatnya lengkap Arab, Latin, dan artinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."
2. Niat Puasa Arafah Siang Hari
Jika lupa membacanya di malam hari, niat puasa Arafah boleh dilakukan pada siang hari karena termasuk puasa sunah. Dengan ketentuan, seseorang tersebut belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Berikut ini bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'âlâ."
Tata Cara Puasa Arafah
Pelaksanaan puasa Arafah dimulai dengan niat dan diakhiri berbuka selayaknya puasa pada umumnya. Untuk lebih jelasnya, berikut tata cara puasa Arafah yang dilansir dari laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas):
1. Membaca Niat
Niat puasa perlu dibacakan pada malam hari sebelum melaksanakan ibadahnya. Niat puasa ini dibacakan sebagai bentuk kesungguhan hati dalam menjalankan ibadah.
2. Makan Sahur
Makan sahur merupakan salah satu sunah dalam ibadah puasa yang apabila dikerjakan maka akan mendapatkan pahala. Maka dari itu, sahur sangat dianjurkan meski hanya dengan segelas air putih.
Makan sahur dilakukan untuk menyimpan asupan energi agar memudahkan umat muslim dalam melaksanakan puasa di siang hari. Namun apabila tidak sempat makan sahur, puasa yang dikerjakan akan tetap sah.
3. Menahan Diri
Ketika melaksanakan ibadah puasa seseorang harus menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, berhubungan badan, dan lain sebagainya. Menahan diri ini dilakukan sampai waktu berbuka tiba saat terbenamnya Matahari.
4. Berbuka
Berbuka puasa dilakukan saat Matahari sudah terbenam ketika masuk waktu salat magrib. Begitu azan magrib berkumandang, umat muslim dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa.
Demikianlah ulasan seputar keutamaan puasa Arafah yang bisa diperoleh umat muslim. Semoga bermanfaat!
(edr/edr)