Kala Ady Ansar-Natsir Ali Saling Lobi Siapa Batal Maju Pilkada Selayar

Kala Ady Ansar-Natsir Ali Saling Lobi Siapa Batal Maju Pilkada Selayar

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Kamis, 23 Mei 2024 08:30 WIB
Natsir Ali dan Ady Ansar.
Foto: Natsir Ali dan Ady Ansar. (dok. istimewa)
Selayar -

Ketua DPD NasDem Kepulauan Selayar Ady Ansar dan adik Bupati Selayar Basli Ali, Natsir Ali, sempat saling lobi meminta salah satunya mengurungkan niat maju di Pilkada Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Keduanya pun sama-sama ngotot tetap bertarung.

Lobi-lobi tersebut mencuat kala Ady Ansar dan Natsir Ali bertemu di Makassar, pekan lalu. Ady mengaku dalam pertemuan itu turut memperbincangkan soal kontestasi politik, khususnya terkait Pilkada Selayar.

"Apa yang diperbincangkan? Banyak hal. Satu di antaranya, ya, sampaikan sama beliau. Sebenarnya, kalau kita sama-sama di profesi-ta masing-masing, biarlah saya jadi bupati, Bapak (Natsir) tetap jadi pengusaha. Supaya kita bisa membangun Selayar lebih hebat lagi," ujar Ady dalam konferensi pers di Kantor NasDem Selayar, Selasa (21/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Legislator DPRD Sulsel ini menjelaskan, Natsir sebagai pengusaha merupakan salah satu pilar pemerintah. Menurutnya, kolaborasi pemerintah dan pengusaha harus dilakukan.

"Kenapa? Karena pilar pemerintahan itu, paling tidak itu adalah pengusaha. Pilar pemerintahan itu antara lain itu paling tidak tiga, eksekutif, legislatif, dan pengusaha. Tiga-tiganya ini harus ada. Jadi, saya tawarkan begitu. Bahwa sudahlah, Bro," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Hanya saja, kata Ady, Natsir tetap ngotot untuk maju di Pilkada Selayar. Natsir justru meminta Ady yang mengurungkan niatnya untuk bertarung dan tetap menjadi legislator.

"Jawabannya, dia bilang bahwa bagaimana kalau kau saja di DPRD provinsi. Saya bilang, cukup-mi saya kalau itu," ungkap Ady.

Ady lantas menyebut dirinya sudah cukup berpengalaman di legislatif. Atas dasar itu pula, Ady menilai sudah saatnya dirinya melanjutkan pengabdiannya kepada masyarakat dengan beralih ke eksekutif.

"Jadi, saya ini berpengalaman, jadi anggota DPRD sudah cukup. Sekarang waktunya saya ke eksekutif. Artinya, pengalaman saya, ilmu-ilmu pemerintahan yang saya dapatkan itu sudah cukup. Waktunya untuk implementasi," bebernya.

"Tapi, dia bilang kalau sudah tuntutan masyarakat yang meminta kita jadi bupati, tidak bisa mi ki, itu closing pembicaraan. Kalau sudah rakyat yang meminta, bukan?" lanjutnya.

Respons Natsir Ali di halaman selanjutnya.

Natsir Ali Tegaskan Maju Pilkada Selayar

Belakangan, Natsir Ali turut merespons terkait hasil pembicaraannya dengan Ady Ansar. Natsir menegaskan dirinya akan tetap maju di Pilkada Selayar dan sudah tidak bisa lagi ditawar-tawar.

"Beliau meminta saya tetap jadi pengusaha dan saya meminta beliau untuk di provinsi. Kalau beliau sampaikan sudah selesai sebagai anggota DPRD, saya juga sudah tamat sebagai pengusaha. Makanya, butuh ruang lebih besar lagi untuk membantu masyarakat," kata Natsir kepada detikSulsel, Rabu (22/5).

Natsir pun percaya diri untuk bisa menjadi orang nomor satu di Selayar. Dia mengaku sudah mempunyai cukup banyak bekal selama menjadi pengusaha untuk diimplementasikan di pemerintahan.

"Apabila saya yang diberi amanah, tentu yang akan mendapatkan keuntungan itu masyarakat. Kita ini pengusaha punya banyak kiat atau jurus agar apa yang kita usahakan bisa berhasil. Itu yang akan diimplementasikan. Tentu nanti bukan saya sebagai pengusaha lagi, tetapi sebagai pemerintah," tuturnya.

Di sisi lain, Natsir mengungkapkan pertemuannya dengan Ady berlangsung penuh kehangatan. Menurutnya, baik dirinya maupun Ady, sudah sama-sama memahami kondisi politik saat ini.

"Kita juga ketawa-ketawa cerita hal lain. Jadi, pertemuan itu cair. Kami juga happy ketemu. Itu bisa mendinginkan suasana," ucapnya.

Diketahui, Natsir dan Ady sebagai bakal calon kepala daerah telah memiliki modal masing-masing untuk maju pada pilkada nanti. Natsir mengantongi surat tugas dari Golkar yang punya sembilan kursi di legislatif.

Sedangkan Ady bermodal tiga kursi NasDem ditambah surat tugas dari PKB yang memiliki satu kursi. Keduanya juga sama-sama mendaftar di beberapa partai lain untuk berebut rekomendasi.

Halaman 2 dari 2
(asm/ata)

Hide Ads