Niat Puasa Senin, Lengkap dengan Tata Cara hingga Doa Berbukanya

Niat Puasa Senin, Lengkap dengan Tata Cara hingga Doa Berbukanya

Nur Riona - detikSulsel
Minggu, 19 Mei 2024 23:00 WIB
Niat Puasa Senin Kamis
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Kikujiarm)
Makassar -

Membaca niat merupakan hal yang dianjurkan dalam Islam ketika hendak melakukan sesuatu, termasuk dalam puasa sunnah Senin. Berikut ini adalah bacaan niat puasa Senin yang dapat dijadikan panduan.

Mengutip laman NU Online, puasa Senin merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Sesuai dengan namanya, puasa ini dapat dilakukan setiap hari Senin.

Bagi detikers yang ingin melaksanakannya, berikut ini panduan pelaksanaannya, mulai dari niat puasa Senin, tata cara, hingga bacaan doa buka puasanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuk simak selengkapnya!

Niat Puasa Senin

Masih dari sumber yang sama, terdapat dua niat yang dapat dilafalkan untuk melaksanakan puasa sunnah Senin. Berikut ini adalah bacaannya.

ADVERTISEMENT

Niat Puasa Senin di Malam Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Senin di Siang Hari

Niat puasa ini dibaca ketika seseorang lupa membaca niat pada malam hari atau sahur. Namun ada ketentuan yang perlu diperhatikan sebelum membacanya.

Niat ini masih bisa dilafalkan pada pagi hari hingga sebelum tergelincirnya matahari (waktu dzuhur). Hal ini berlaku selama orang tersebut belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Lafaz niatnya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah ta'ala."

Tata Cara Puasa Senin

Seorang muslim yang ingin mengamalkan puasa sunnah Senin hendaknya mengetahui tata cara pelaksanaannya. Berikut ini penjelasan selengkapnya:

1. Niat

Puasa Senin dimulai dengan membaca niat sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Niat puasa Senin dapat dilafalkan dalam hati, tapi diutamakan untuk mengucapkannya langsung dengan lisan.

2. Makan Sahur

Umat muslim sangat dianjurkan untuk sahur ketika hendak berpuasa. Waktu utama untuk melakukannya adalah di antara menjelang sholat subuh dan sebelum imsak.

3. Menahan dan Menjaga Diri

Orang yang melaksanakan puasa senin hendaknya menahan dan menjaga dirinya dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Misalnya, makan dan minum dengan sengaja, berkata kotor, menggunjing orang dan semua perbuatan dosa lainnya.

5. Menyegerakan untuk Berbuka

Seorang muslim yang berpuasa dianjurkan untuk segera berbuka ketika waktunya telah tiba. Selain itu, mereka sebaiknya juga tidak menunda-nunda untuk berbuka.

Keutamaan Puasa Senin

Puasa senin merupakan puasa sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Hal ini karena puasa sunnah Senin memiliki sejumlah keutamaan yang luar biasa. Adapun keutamaan melaksanakan puasa Senin yaitu:

1. Termasuk Ibadah yang Selalu Dikerjakan Rasulullah

Rasulullah dikenal sangat rajin mengamalkan puasa ini semasa hidupnya. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dan Iman Ahmad, berbunyi:

Siti 'Aisyah radhiyallahu 'anha pernah berkata,

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ

Artinya: "Nabi ﷺ selalu menjaga puasa Senin dan Kamis" (HR Tirmidzi dan Ahmad).

2. Waktu Berpuasa yang Merupakan Hari Penyetoran Amal Manusia

Senin dan Kamis merupakan waktu penyetoran semua amal manusia. Hal tersebut akan menjadi keutamaan tersendiri jika seseorang berpuasa pada waktu ini.

Keutamaan ini pernah dijelaskan dalam suatu riwayat. Di dalamnya dijelaskan bahwa suatu ketika Usamah bin Zaid pergi dengan budaknya ke bukit Al-Qurâ.

Usamah sedang berpuasa pada saat itu, meskipun usianya sudah tua. Sang budak pun bertanya,

"Mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia?"

Usamah menjawabnya,

"Sesungguhnya Nabi Muhammad ﷺ berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ketika Nabi ditanya tentang hal itu, beliau menjawab,

إِنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ

Artinya: "Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis."

Selain itu, Rasulullah SAW juga pernah bersabda,

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: "Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa" (HR Tirmidzi).

Hadits ini pernah dijelaskan oleh Syekh Sulaiman al-Bujairami (w. 1806 M) bahwa malaikat mencatat amalan manusia dua kali dalam sehari yaitu waktu siang dan malam hari. Sedangkan dalam setiap minggu, amalan manusia juga diserahkan kepada Allah ﷻ sebanyak dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis.

Sedangkan, untuk setiap tahunnya, amalan manusia disetorkan pada malam Nisfu Sya'ban (Al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami 'Alal Khotib, juz 2, h. 116).

3. Hari Dibukanya Pintu Surga

Selain menjadi waktu disetornya amalan manusia, Senin dan Kamis juga merupakan waktu di mana pintu surga dibuka.

Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini:

Rasulullah pernah bersabda,

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ

Artinya: "Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan." (HR Muslim, No. 4652)

4. Hari Lahir dan Wafatnya Rasulullah

Selain dua keutamaan di atas, hari Senin juga menjadi salah satu hari di mana terjadi peristiwa penting. Hari Senin merupakan hari lahir sekaligus hari wafatnya Rasulullah SAW.

Dalam satu hadits dijelaskan,

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ:‏ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

Artinya: "Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab, 'Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku" (HR Muslim: 1162).

Seorang sejarawan Shafiyurrahman al-Mubarakfuri dalam kitab Rahiq al-Makhtum menyebutkan bahwa Nabi lahir pada hari Senin, tanggal 9 Rabiul Awal.

Sementara menurut para pakar, kelahiran Rasulullah bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M. Hal tersebut berdasarkan hasil analisis ulama besar bernama Muhammad bin Sulaiman al-Manshurfuri dan seorang astrolog (ahli ilmu falak) bernama Mahmud Pasha.

Selain lahir pada hari Senin, Rasulullah juga wafat pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal 632 M.

Bacaan Doa Berbuka Puasa Senin

Bacaan doa untuk berbuka puasa Senin sebenarnya sama dengan doa berbuka pada umumnya. Terdapat beberapa doa buka puasa yang dapat dibaca berdasarkan beberapa riwayat shahih.

Berikut beberapa doa berbuka puasa lengkap dengan latin dan terjemahannya.


1. Riwayat Mu'adz bin Zuhrah

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu.

Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka."

2. Riwayat Abdullah bin 'Umar

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Arab Latin: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah.

Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah."

3. Kitab Fathul Mu'in juz 2 halaman 279

Menjelaskan bahwa doa buka puasa yang baik adalah sesuai dari HR Mu'adz bin Zuhrah. Akan tetapi, bukan berarti lafal doa yang diriwayatkan oleh Abdullah bin 'Umar tidak bisa dibaca, melainkan dapat dilafalkan ketika berbuka hanya menggunakan air.

Adapun penjelasannya:

وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.

Artinya: "Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."

4. Kitab Haqsyiyah Iqna karya Sulaiman Bujairimi

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu.

Artinya: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."

Nah detikers, demikian ulasan lengkap mengenai niat puasa Senin lengkap dengan tata cara hingga doa berbukanya. Semoga bermanfaat, ya!




(urw/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads