Puasa Ayyamul Bidh merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan setiap pertengahan bulan Hijriah. Karena mengacu pada penanggalan Hijriah, tentunya waktu pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh ini akan berbeda-beda dalam penanggalan kalender Masehi.
Dikutip dari NU Online, Ayyamul Bidh merupakan hari-hari yang malamnya cerah tersinari oleh bulan. Ayyamul bidh tersebut jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 dalam penanggalan bulan Hijriah.
Bertepatan dengan Ayyamul Bidh, Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim untuk berpuasa. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Abu Dawud berikut:
وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِصِيَامِ أَيَّامِ الْبِيْضِ: ثَلاثَ عَشْرَةَ ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ. (رواه أَبُو داود)
Artinya: "Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan ra, ia berkata: 'Rasulullah saw telah memerintah kami untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15'." (HR Abu Dawud). (An-Nawawi, Riyâdhus Shâlihîn, juz II, h. 81).
Baca juga: Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh dan Dalilnya |
Bagi detikers yang ingin mengamalkannya, berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh Mei 2024 lengkap niat, tata cara, dan keutamaannya. Yuk, diamalkan!
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Mei 2024
Berdasarkan kalender Hijriah oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, puasa Ayyamul Bidh jatuh pada tanggal 13,14, dan 15 di bulan Zulkaidah. Sementara, apabila dikonversi ke kalender Masehi tanggal 1 Zulkaidah jatuh pada 10 Mei 2024.
Maka dari itu, puasa Ayyamul Bidh jatuh bertepatan pada tanggal 22, 23, dan 24 di bulan Mei. Untuk lebih jelasnya, berikut rincian jadwal puasa Ayyamul Bidh Mei 2024:
- 13 Zulkaidah 1445 H: Rabu, 22 Mei 20204
- 14 Zulkaidah 1445 H: Kamis, 23 Mei 2024
- 15 Zulkaidah 1445 H: Jumat, 24 Mei 2024
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Seorang muslim perlu membacakan niat puasa Ayyamul Bidh sebelum mengerjakannya esok hari. Berikut lafal niat puasa Ayyamul Bidh beserta Latin dan artinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."
Niat puasa ini disunnahkan untuk dibaca dengan lisan. Waktu membacanya boleh dilaksanakan sejak malam hari sampai sebelum masuk waktu zawal yaitu posisi Matahari condong ke barat.
Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh
Saat mengerjakan puasa Ayyamul Bidh, seorang muslim perlu mengetahui tata caranya terlebih dahulu. Berikut ini tata cara puasa Ayyamul Bidh:
1. Membaca Niat
Sebelum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, umat Islam diperintahkan untuk membaca niat. Sama seperti puasa sunah lainnya, puasa Ayyamul Bidh dapat dilakukan dengan membaca niat mutlak yaitu "saya niat puasa".
Akan tetapi, lebih baik apabila melafalkan niat khususnya. Pembacaan niat ini boleh dibacakan di dalam hati, namun dianjurkan diucapkan secara lisan.
2. Makan Sahur
Sebelum berpuasa Ayyamul Bidh umat muslim perlu makan sahur terlebih dahulu. Sahur ini dianjurkan untuk dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
3. Menahan Diri
Ketika melaksanakan puasa, umat muslim sudah sepatutnya menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. Seperti makan, minum, dan lain sebagainya.
4. Menjaga Diri
Selain menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, umat muslim juga perlu menjaga diri. Contohnya menjaga diri dari perilaku tidak terpuji seperti berbicara kotor, menggunjing orang, dan perbuatan dosa lainnya.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)
Artinya: "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan" (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-'Iraqi, al-Mughni 'an Hamil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).
5. Segera Berbuka
Seorang muslim dianjurkan untuk menyegerakan berbuka begitu memasuki waktu magrib. Sebaiknya tidak berlama-lama dan menunda-nunda untuk berbuka puasa.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan luar biasa sehingga dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Orang yang berpuasa Ayyamul Bidh akan mendapatkan kesunnahan berpuasa tiga hari setiap bulannya.
Puasa tiga hari setiap bulannya itu setara dengan puasa sepanjang tahun. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا [الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)
Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, sungguh Nabi saw bersabda: 'Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An'am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari'." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: "Hadits ini hasan." Ibnu Majah juga menilanya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra). (Abu Bakar Ibnus Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi, I'ânatut Thâlibîn, [Beirut, Dârul Fikr], juz II, halaman 269; dan Ibnul Mulaqqin, Tuhfatul Muhtâj ilâ Adillatil Manhâj, [Makkah, Dâru Harrâ': 1406 H], juz II, h. 109-110).
Demikianlah ulasan mengenai jadwal puasa Ayyamul Bidh Mei 2024. Jangan lupa diamalkan, ya!
(urw/urw)