Mahasiswa berinisial MI (23) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga ditodong senjata api (senpi) saat melakukan demo di Kantor PT Antam. Polisi kini mengusut kasus tersebut usai korban melapor.
"Iya MI saya punya anggota, kami lagi gelar demonstrasi di kantor PT Antam," kata Ketua Mahasiswa Konawe Utara Syamsir kepada detikcom, Senin (13/5/2024).
Peristiwa itu terjadi saat mahasiswa Konawe Utara menggelar unjuk rasa di kantor PT Antam, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wuawua, Kendari, Senin (13/5). Mereka menuntut bantuan pendidikan dari PT Antam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syamsir mengatakan pria yang menodongkan senjata api ke MI sempat berkomunikasi dengannya. Saat itu, pria tersebut muncul di tengah massa aksi sekitar pukul 11.00 Wita.
"Sedang berjalan aksi di PT Antam, dia (pelaku) datang, dia datang diskusi dengan saya sekitar 5 menit," katanya.
Setelah berdiskusi, pria tersebut menuju ke mobilnya dan mengambil sebuah benda yang diduga senjata api. Pria tersebut menyimpan senjata api tersebut di pinggangnya.
"Dia ke mobil ambil yang kita duga senpi dan langsung ditaruh di pinggang dan langsung bergabung dengan massa aksi," terang Syamsir.
Lebih lanjut, Syamsi menuturkan saat aksi berlangsung tiba-tiba terdengar bunyi keras di gerbang PT Antam. Pria tersebut lalu mendekati massa dan menodongkan senpi di kepala korban.
"Tiba-tiba dia tarik senpinya dan cari yang bunyikan pagar, nah MI ini yang ditodongkan di kepalanya. Kita di Polda ini melapor, saya temani MI dan saya jadi saksi," bebernya.
Sementara itu, Dirkrimum Polda Sultra Kombes Dodi Ruyatman membenarkan bahwa korban melapor ke Polda Sultra. Pihaknya kini mengambil keterangan pelapor dan saksi lainnya.
"Iya benar (korban melapor). Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan saksi-saksi," ujar Kombes Dodi Ruyatman yang dikonfirmasi terpisah.
(hsr/hsr)