Pemprov Sulsel Benahi 8 SMA/SMK Terdampak Banjir dan Longsor di 3 Kabupaten

Pemprov Sulsel Benahi 8 SMA/SMK Terdampak Banjir dan Longsor di 3 Kabupaten

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Minggu, 12 Mei 2024 19:45 WIB
Disdik Sulsel secara simbolis memberikan bantuan paket sembako untuk korban terdampak bencana.
Foto: Disdik Sulsel secara simbolis memberikan bantuan paket sembako untuk korban terdampak bencana. (Dok. Pemprov Sulsel)
Makassar -

Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan pendataan terhadap sekolah atau fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Wajo, dan Sidrap. Sejauh ini, ada 8 SMA/SMK yang akan dibenahi karena terdampak bencana.

Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel Muhammad Nur Kusuma Jaya mengatakan, kerusakan yang dilaporkan meliputi ruang kantor, ruang kelas, peralatan laboratorium, peralatan ekstrakurikuler, smart board, dan komputer. Bahkan pagar dan tembok sekolah juga hancur.

"Banyak yang terendam seperti printer dan CPU ada yang terbawa arus. SMAN Negeri 14 Wajo misalnya pagarnya hancur, beberapa peralatan hilang terbawa arus," ungkap Muhammad Nur dalam keterangannya, Sabtu (11/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhammad Nur mengatakan sejauh ini pihaknya baru menerima laporan 8 sekolah yang rusak seperti Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI, yakni SMA 14 Luwu, SMA 16 Luwu, SMK Army Putra Luwu, dan SMK Mitra Utama Suli. Sementara di Wilayah IV, meliputi SMAN 3 Sidrap, SMKN 2 Wajo, SMAN 6 Wajo, dan SMAN 14 Wajo.

Dia menambahkan, pihaknya masih menunggu laporan dari kepala cabang dinas lain maupun kepala sekolah. Apalagi hal ini sudah menjadi instruksi dari Kepala Disdik Sulsel Iqbal Najamuddin.

ADVERTISEMENT

"Setelah terjadi banjir, Bapak Kepala Dinas mengintruksikan agar semua kepala cabang dinas maupun kepala satuan pendidikan untuk melakukan pendataan fasilitas," tuturnya.

Muhammad Nur mengatakan, Disdik Sulsel berencana memasukkan penggantian alat atau fasilitas penunjang belajar yang rusak dalam anggaran Dana Bantuan Sekolah (BOS). Dia memastikan hal ini jangan sampai mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.

"Jangan sampai kegiatan proses belajar mengajar terganggu," tegas Muhammad Nur.

Dia melanjutkan, upaya pembersihan sekolah juga sedang dilakukan. Disdik Sulsel juga mengimbau sekolah untuk menerapkan sistem pembelajaran daring jika tatap muka belum bisa dilakukan karena cuaca ekstrem.

"Dinas Pendidikan Sulsel juga telah berupaya untuk mengarahkan, yang tidak bisa dilakukan secara luring, maka akan dilaksanakan secara daring," tuturnya.

Muhammad Nur menjelaskan, imbauan itu tertuang dalam surat edaran Disdik Sulsel pada 3 Mei lalu. Surat edaran itu terkait kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan bencana, sebagai bagian dari upaya antisipasi dan mitigasi.

"Kami berharap agar semua pihak sekolah, termasuk kepala satuan pendidikan, guru, dan murid, untuk tetap semangat dan menjaga diri," tegas Muhammad Nur.

Dalam rangka mendukung korban terdampak, Disdik Sulsel juga telah melakukan upaya donasi. Ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan pendidikan tetap berjalan meskipun di tengah tantangan bencana alam.




(sar/ata)

Hide Ads