Renungan Harian Katolik 19 April 2024 serta Bacaan Injilnya

Renungan Harian Katolik 19 April 2024 serta Bacaan Injilnya

St. Fatimah - detikSulsel
Jumat, 19 Apr 2024 05:01 WIB
Malam Misa Natal di Gereja Katolik Kristus Raja Surabaya
Ilustrasi renungan harian Katolik (Foto: Praditya Fauzi Rahman)
Makassar -

Umat Katolik setiap hari melakukan ibadah dengan membaca renungan. Lantas, apa bacaan renungan harian Katolik hari ini, Jumat 19 April 2024?

Dikutip dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender Liturgi, Jumat 19 April 2024 merupakan Hari Biasa Pekan III Paskah. Pada hari ini umat kristiani akan membaca Renungan Katolik dan Kitab Injil.

Adapun bacaan Injil pada hari ini, yakni Kisah Para Nabi 9:1-20; Mazmur 117:1.2; Yohanes 6:52-59. BcO Kisah Para Nabi. 10:34-11:4.18. Warna liturgi yang digunakan pada Hari Biasa Pekan III Paskah adalah warna putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut Bacaan Injil dan Renungan Katolik hari ini, 18 April 2024 yang dikutip dari situs Iman Katolik dan Yayasan Lembaga SABDA:

Bacaan Pertama Kisah Para Nabi 9:1-20

Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,

ADVERTISEMENT

dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.

Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.

Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"

Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.

Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."

Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.

Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.

Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.

Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: "Ananias!" Jawabnya: "Ini aku, Tuhan!"

Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa,

dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi."

Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.

Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu."

Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.

Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."

Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."

Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.

Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. (9-19b) Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik.

Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Bacaan Tanggapan Mazmur 117:1.2

Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!

Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!

Bacaan Injil Yohanes 6:52-59

Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."

Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.

Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."

Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.

Renungan Harian Katolik 19 April 2024

Berikut Renungan Katolik hari ini 19 April 2024 berjudul "Percaya serta Berserah":

Sering kali kita menyebut diri kita sebagai orang percaya. Namun, pernahkah kita berpikir tentang bagaimana rasa percaya kita kepada Allah? Beranikah memberikan rasa percaya kita secara penuh kepada Allah? Nampaknya pertanyaan ini patut untuk kita ajukan karena sering kali rasa percaya itu justru disertai dengan keragu-raguan. Terlebih lagi apabila harus mengalami masa sulit, tentulah keragu-raguan itu semakin besar.

Dalam berbagai permasalahan dan berbagai dukacita yang dihadapi, Ayub menyatakan kemahakuasaan Allah. Bahwa atas kemahakuasaan-Nya, tidak ada yang mustahil untuk dilakukan oleh-Nya. Di dalam pernyataannya tersebut, tersirat pula pengakuan Ayub atas kelemahannya sebagai manusia yang tidak memiliki kuasa apa-apa, dan oleh karena itu maka dia menyerahkan hidupnya kepada Allah. Artinya, permasalahan yang dihadapi Ayub tidak membuat dia menggugat Allah dan meragukan kuasa-Nya; tetapi sebaliknya, Ayub justru semakin meninggikan Allah atas kemahakuasaan-Nya, dan oleh karena itu maka dia mengandalkan Allah dalam hidupnya. Ayub menyerahkan hidupnya kepada Allah karena Ayub tahu bahwa Allah pasti memiliki rencana yang sempurna untuknya.

Ayub menunjukkan bahwa ketika kita percaya kepada Allah, maka kita juga diminta untuk berserah kepada-Nya. Karena dengan berserah, kita akan mampu untuk senantiasa menyadari keberadaan kita sebagai manusia, yang hidup atas kuasa Allah. Sehingga kita akan mampu untuk tetap teguh berpegang kepada-Nya, apa pun yang terjadi.

Kepercayaan yang disertai dengan keberserahan akan meneguhkan kita untuk tetap melangkah di dalam-Nya.

Demikianlah renungan harian Katolik 19 April 2024 lengkap dengan bacaan injilnya. Semoga bermanfaat!




(alk/alk)

Hide Ads