Sebanyak 19 orang sekeluarga tertimbun longsor di Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja (Tator), Sulawesi Selatan (Sulsel), saat menggelar acara dalam rumah. Kejadian tragis itu mengakibatkan 15 orang di antaranya tewas dan dua lainnya masih dalam pencarian.
Bencana longsor menerjang rumah yang dihuni korban di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sabtu (13/4) sekitar pukul 23.30 Wita. Total tiga rumah dilaporkan rusak, namun dua unit di antaranya tidak berpenghuni.
"Jadi 19 orang yang menjadi korban longsor itu adalah satu keluarga," kata Ketua Tim Siaga Bencana Polres Tana Toraja AKP Guna Munda kepada detikSulsel, Minggu (14/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna menjelaskan, 19 orang mulanya berkumpul di rumah korban bernama Rappe untuk menggelar acara. Mereka mengadakan kegiatan pelepasan salah satu keluarga sebelum berangkat ke perantauan.
"Jadi mereka kumpul di satu rumah pemiliknya itu Rappe. Mereka berkumpul sebagai acara perpisahan karena ada salah satu keluarganya mau ke Kalimantan," ujarnya.
![]() |
Saat kejadian lanjut Guna, semua korban tidak sempat melarikan diri. Rumah yang ditempati seluruh korban pun diterjang longsor.
"Mungkin saat kejadian mereka sudah tidak sempat menyelamatkan diri. Rumahnya tersapu longsoran dan semua orang di dalamnya juga terkena," tutur Guna.
Guna melanjutkan, tim SAR gabungan pun turun melakukan pencarian terhadap korban longsor. Alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi material longsor.
"Jumlahnya kan 19 (korban), 17 sudah dievakuasi jadi masih ada 2 orang proses pencarian. Korban selamat masih dirawat intensif di rumah sakit," ungkapnya.
Sementara warga setempat, Yuli mengaku sempat mendengar longsoran tanah di lokasi. Dia kaget lantaran suara itu disusul teriakan minta tolong.
"Mungkin sekitar setengah 12 malam, ada bunyi seperti guntur dan suara minta tolong, kami keluar rumah ternyata rumah sudah terkena longsor," ungkap Yuli kepada wartawan di lokasi.
Warga pun langsung melakukan pencarian terhadap korban begitu mengetahui adanya longsor. Tiga korban bernama Rappe (35), Tania (8) dan Dala (30) ditemukan lebih dulu, hingga korban lainnya menyusul dievakuasi.
"Pas lihat sudah longsor, warga langsung melakukan penyelamatan. Tapi cuma Rappe sama Tania yang selamat, (sedangkan) Dala yang ditemukan sudah meninggal," ucap Yuli.
Longsor Juga Terjadi di Makale Selatan
Kepala Pelaksana BPBD Tana Toraja Christian Sakkung mengungkap longsor terjadi di dua kecamatan di Tator. Selain di Kecamatan Makale, bencana longsor juga menerjang satu rumah warga di Desa Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Minggu (14/4) sekitar pukul 03.00 Wita.
"Ada tiga orang tewas (di Kecamatan Makale Selatan), dua selamat dan satu korban masih dicari," sebut Christian.
Christian melaporkan, total 18 warga meninggal dan 3 orang masih hilang imbas longsor di Kecamatan Makale dan Kecamatan Makale Selatan. Tim SAR gabungan pun dibagi menjadi dua kelompok untuk melakukan pencarian.
"Kalau longsor di Palangka Kecamatan Makale ada 15 orang ditemukan tewas dan 2 korban masih hilang, (sedangkan) di Desa Randan Batu Makale Selatan 3 orang yang tewas dan 1 orang hilang," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Evakuasi Korban Terhambat Medan-Kabut
Christian mengatakan, proses evakuasi terhadap korban longsor di dua kecamatan di Tator terhambat medan dan cuaca. Pihaknya juga masih mewaspadai adanya longsor susulan.
"Struktur tanahnya masih sangat labil karena air hujan, jadi kita juga was-was jangan sampai terjadi longsor susulan. Lokasinya juga berada di ketinggian, jadi kabut tebal buat penglihatan tim terbatas," ungkap Christian.
Kapolres Tana Toraja AKBP Malpa Malacoppo mengakui kondisi tersebut mengakibatkan proses pencarian dihentikan sementara. Hal ini juga mempertimbangkan keselamatan personel di lapangan.
"Pencarian korban di dua lokasi longsor sementara dihentikan. Karena sudah gelap penerangan minim, kabut juga sudah muncul jadi dihentikan sementara," kata Malpa yang dikonfirmasi terpisah.
Malpa menegaskan pencarian akan dilanjutkan pada Senin (15/4) hari ini. Dia berharap korban segera ditemukan dalam kondisi selamat.
"Besok (hari ini) pagi baru lanjut lagi proses pencarian," sambung Malpa.