.webp)
Proses pencarian korban longsor di Kecamatan Makale dan Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok pagi. Tercatat 18 korban tewas yang sudah ditemukan dan 3 korban masih dinyatakan hilang di dua lokasi tersebut.
"Benar, pencarian korban di dua lokasi longsor sementara dihentikan," kata Kapolres Tana Toraja AKBP Malpa Malacoppo kepada detikSulsel, Minggu (14/4/2024).
Malpa mengungkapkan, proses pencarian korban hilang dihentikan dikarenakan minimnya penerangan. Proses pencarian juga terhambat karena tebalnya kabut mengganggu proses pencarian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sudah gelap penerangan minim, kabut juga sudah muncul jadi dihentikan sementara. Besok pagi baru lanjut lagi proses pencarian," ungkapnya.
Terpisah, Kepala BPBD Tana Toraja Christian Sakkung mengutarakan, sebanyak 18 korban tewas ditemukan di dua lokasi longsor tersebut. Sementara korban yang masih dinyatakan hilang sebanyak 3 orang.
"Kalau longsor di Palangka Kecamatan Makale ada 15 orang ditemukan tewas dan 2 korban masih hilang, di Desa Randan Batu Makale Selatan 3 orang yang tewas dan 1 orang hilang. Jadi total 18 korban tewas di dua lokasi," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, bencana longsor terjadi di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sabtu (13/4) sekitar pukul 23.30 Wita. Longsor terjadi usai wilayah tersebut diterjang hujan deras.
Longsor juga terjadi di Desa Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Minggu (14/4) sekitar pukul 03.00 WITA. Longsor menerjang satu rumah milik warga hingga semua penghuni rumah tertimbun longsor.
(ata/sar)
