Umat Katolik setiap hari melakukan ibadah dengan membaca renungan. Lantas, apa bacaan renungan harian Katolik hari ini, Sabtu 16 Maret 2024?
Dikutip dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender Liturgi, Sabtu 16 Maret 2024 merupakan Hari Biasa Pekan IV Prapaskah. Pada hari ini umat kristiani akan membaca Renungan Katolik dan Kitab Injil.
Adapun bacaan Injil pada hari ini, yakni Yeremia 11:18-20; Mazmur 7:12-3,9bc-10,11-12; Yohanes 7:40-53. BcO Bilangan 11:4-6.10-33. Warna liturgi yang digunakan pada Hari Biasa Pekan IV Prapaskah adalah warna ungu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut Bacaan Injil dan Renungan Katolik hari ini, 16 Maret 2024 yang dikutip dari situs Iman Katolik dan Yayasan Lembaga SABDA.
Bacaan Pertama Yeremia 11:18-20
TUHAN memberitahukan hal itu kepadaku, maka aku mengetahuinya; pada waktu itu Engkau, TUHAN, memperlihatkan perbuatan mereka kepadaku. Tetapi aku dulu seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih, aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku: "Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!"
Tetapi, TUHAN semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
Bacaan Tanggapan Mazmur 7:2-3,9bc-10,11-12
Supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan. Ya TUHAN, Allahku, jika aku berbuat ini: jika ada kecurangan di tanganku.
Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil. Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati.
Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat. Sungguh, kembali ia mengasah pedangnya, melentur busurnya dan membidik.
Bacaan Injil Yohanes 7:40-53
Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkata itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang." Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal."
Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya. Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak membawa-Nya?" Jawab penjaga-penjaga itu: "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!" Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: "Adakah kamu juga disesatkan?
Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!" Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka:
"Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?" Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea." Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.
Renungan Harian Katolik 16 Maret 2024
Berikut Renungan Katolik hari ini 16 Maret 2024 berjudul "Sudah Mendengar":
Ada seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Berulang-ulang ia diobati oleh berbagai-bagai tabib, namun tidak jua sembuh. Malah keadaannya semakin memburuk. Suatu hari ia mendengar Yesus lewat. Perempuan itu keluar menerobos kerumunan orang banyak untuk menjamah jubah Yesus. Maka seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia sembuh.
Menurut hukum Taurat, perempuan yang mengalami pendarahan dianggap najis (Im. 15:25). Benar-benar berisiko perempuan itu menerobos kerumunan orang banyak! Jika ketahuan, ia dapat terkena amukan massa. Satu alasan perempuan itu berani mengambil risiko ialah karena ia tahu keadaannya tidak akan sama lagi sesudah menjamah jubah Yesus. Sebab, katanya, "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh" (ay. 28). Sungguh iman yang luar biasa. Bila kita telaah, rahasia iman perempuan itu terletak pada pendengaran. Sebelumnya ia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus dan ia percaya kepada-Nya (ay. 27). Seperti itu pula rahasia iman kita. Saat susah, kita berseru kepada Yesus. Kita percaya Yesus akan menolong. Padahal kita belum pernah bertemu atau melihat Yesus. Alasannya? Kita sudah mendengar berita tentang Yesus. Seseorang pernah menceritakan Yesus kepada kita.
Dunia sarat akan penderitaan. Malangnya masih banyak orang tidak tahu ke mana harus mencari pertolongan. Seorang diri mereka menanggung sengsara di kehidupan ini. Tidakkah kita menaruh iba terhadap mereka? Mulai hari ini, marilah kita memberitakan Yesus kepada orang-orang di sekeliling kita. Pastikan mereka semua sudah mendengar berita tentang Yesus. Jadi hati mereka tidak lagi merana. Saat susah, mereka dapat berseru kepada Yesus untuk mendapatkan pertolongan. --LIN/www.renunganharian.net
Merana di hati akan tersingkir ketika telinga sudah mendengar merana di tentang Yesus yang selalu sanggup memberikan pertolongan.
(urw/alk)