Bacaan Niat Puasa Harian Berbagai Versi, Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Bacaan Niat Puasa Harian Berbagai Versi, Lengkap Arab, Latin dan Artinya

St. Fatimah - detikSulsel
Selasa, 12 Mar 2024 01:15 WIB
Ilustrasi Puasa
Ilustrasi niat puasa (Foto: Shutterstock)
Makassar -

Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi umat muslim. Sebelum menjalankannya, umat muslim diwajibkan mendahuluinya dengan berniat.

Lantas, bagaimana niat puasa harian selama Ramadhan?

Niat puasa merupakan salah satu rukun dalam melaksanakan puasa Ramadhan. Dengan kata lain, sebuah ibadah puasa tidak dianggap sah dan berpahala tanpa adanya niat. (1)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, penting bagi umat muslim untuk mengetahui niat puasa Ramadhan. Nah berikut ini lafaz niat puasa harian yang bisa detikers baca setiap malam di bulan Ramadhan.

Yuk, disimak!

ADVERTISEMENT

Niat Puasa Harian

Terdapat beberapa versi niat puasa harian yang dapat dibaca umat muslim selama bulan Ramadhan. Berikut niat puasa harian selengkapnya:

#1 Niat Puasa Harian

Bacaan niat puasa harian pertama adalah niat yang berasal dari Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu. Kata "Ramadhana" merupakan mudhaf ilaihi yang menandakan bahwa ibadah tersebut ditujukan khusus untuk Ramadan, sehingga dibaca khafadh dengan tanda baca akhirnya berupa fathah.

Sementara itu, kata "sanati" diakhiri dengan tanda baca kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr dengan alasan lil mujawarah. Berikut bacaannya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adā'i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta'ālā

Artinya: "Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta'ala."

#2 Niat Puasa Harian

Niat puasa selanjutnya terdapat dalam Kitab Asnal Mathalib. Kata "Ramadhana" dalam niat tersebut berperan sebagai mudhaf ilaihi, sehingga dibaca dengan tanda khafadh berupa fathah.

Sedangkan kata "sanata" diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya. Adapun bacaannya, yakni:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adā'i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanata lillāhi ta'ālā

Artinya: "Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta'ala."

#3 Niat Puasa Harian

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adā'i fardhi syahri Ramadhāni hādzihis sanati lillāhi ta'ālā

Artinya: "Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta'ala."

Lafal niat di atas diambil dari Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam. Kata "Ramadhani" diartikan sebagai mudhaf ilaihi yang juga berfungsi sebagai mudhaf, sehingga diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr-nya.

Sedangkan kata "sanati" diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr atas musyar ilaih kata "hādzihi", yang menjadi mudhaf ilaihi dari "Ramadhani".

#4 Niat Puasa Harian

Niat puasa berikutnya diambil dari Kitab I'anatut. Berikut bacaan niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ

Arab Latin: Nawaitu shauma Ramadhāna

Artinya: "Aku berniat puasa bulan Ramadhan."

#5 Niat Puasa Harian

Selain bacaan niat di atas, juga terdapat lafaz niat yang berbeda yang juga diambil dari Kitab I'anatut Thalibin.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ/عَنْ رَمَضَانَ

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin min/'an Ramadhāna

Artinya: "Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan."

#6 Niat Puasa Harian

Bacaan terakhir untuk niat puasa harian terdapat dalam Kitab Asnal Mathalib. Adapun lafaznya, yakni:

نَوَيْتُ صَوْمَ الْغَدِ مِنْ هَذِهِ السَّنَةِ عَنْ فَرْضِ رَمَضَانَ

Arab Latin: Nawaitu shaumal ghadi min hādzihis sanati 'an fardhi Ramadhāna

Artinya: "Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan." (2)

Tata Cara Membaca Niat Puasa Ramadhan

Niat puasa Ramadhan memiliki ketentuan tertentu yang berbeda dengan puasa sunnah. Berikut tata cara membaca niat puasa Ramadhan selengkapnya:

1. Dibacakan mulai setelah Magrib sampai terbit fajar

Niat puasa Ramadan harus diucapkan pada rentang waktu tersebut. Jika tidak, maka puasa dianggap tidak sah, sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:

مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ {الدار قطني وصحيحه عن عائشة}

Artinya: "Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar subuh, maka tidak ada puasa baginya."

2. Dilafalkan dalam hati

Menurut Islam, niat puasa Ramadan yang sah dilakukan dalam hati. Walaupun demikian, mengucapkannya secara lisan dianggap sebagai sunnah.

Seperti yang dijelaskan dalam kitab I'anatu Thalibin berikut:

النيات با لقلب ولا يشترط التلفظ بها بل يندب

Artinya: "Niat itu dengan hati, dan tidak disyaratkan mengucapkannya. Tetapi mengucapkan niat itu disunahkan." (Sayid Bakri, I'anatu Thalibin, Surabaya, Hidayah, halaman 221) (1)

Doa Berbuka Puasa

Setelah seharian menjalankan ibadah puasa seorang muslim dianjurkan segera berbuka ketika memasuki waktu magrib. Namun, sebelum berbuka umat muslim dianjurkan membaca doa buka puasa.

Adapun doanya, yakni:

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Arab Latin: Dzahabazh zhama'u wabtallatil 'uruuqu, wa tsabatal ajru in syaa Allah

Artinya: "Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah ditetapkan pahala insya Allah." (HR. Abu Daud no. 2010) [6] (3)

Demikianlah bacaan niat puasa harian berbagai versi yang dapat detikers amalkan. Selamat menjalankan ibadah puasa!

Referensi:

1. Laman Nahdlatul Ulama, Apakah Niat Puasa Ramadhan Harus Diucapkan?
2. Laman Nahdlatul Ulama, 6 Lafal Niat Puasa Ramadhan, Nomor 4 Paling Mudah
3. Laman Majelis Ulama Indonesia berjudul "Doa Berbuka Puasa Ramadhan, Ini 5 Opsi yang Bisa Dibaca




(alk/alk)

Hide Ads