Umat Katolik setiap hari melakukan ibadah dengan membaca renungan. Lantas, apa bacaan renungan harian Katolik hari ini, Senin 11 Maret 2024?
Dikutip dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender Liturgi, Senin 11 Maret 2024 merupakan Hari Biasa Pekan IV Prapaskah. Pada hari ini umat kristiani akan membaca Renungan Katolik dan Kitab Injil.
Adapun bacaan Injil pada hari ini, yakni Yesaya 65:17-21; Mazmur 30:2,4,5-6,11-12a,13b; Yohanes 4:43-54. BcO Imamat 16:2-28. Warna liturgi yang digunakan pada Hari Biasa Pekan IV Prapaskah adalah warna ungu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut Bacaan Injil dan Renungan Katolik hari ini, 11 Maret 2024 yang dikutip dari situs Iman Katolik dan Yayasan Lembaga SABDA.
Bacaan Pertama Yesaya 65:17-21
Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.
Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan.
Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erangpun tidak.
Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk, sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk.
Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga.
Bacaan Tanggapan Mazmur 30:2,4,5-6,11-12a,13b
TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!
Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai. Dalam kesenanganku aku berkata: "Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!"
Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita, supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.
Bacaan Injil Yohanes 4:43-54
Dan setelah dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea, sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Maka setelah ia tiba di Galilea, orang-orang Galileapun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiripun turut ke pesta itu.
Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit.
Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati.
Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya."
Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati."
Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.
Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup.
Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang."
Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: "Anakmu hidup." Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya.
Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.
Renungan Harian Katolik 11 Maret 2024
Berikut Renungan Katolik hari ini 6 Maret 2024 berjudul "Status Andalan":
Orang Yahudi merasa diri suci dan aman dari penghukuman Tuhan sebab mereka memiliki status sebagai anak-anak Abraham. Status ini menjadi andalan dan kebanggaan mereka, mengingat Abraham adalah "bapa orang beriman". Mereka sangka keselamatan anak turun Abraham pasti terjamin, sebab Abraham orang pilihan Allah.
Malang, anggapan itu tak sejalan dengan pengajaran Yohanes. Keselamatan tidak dapat diperoleh dengan mengandalkan status. Baik status keturunan Abraham, pun status Kristen yang diperoleh karena baptis. Yohanes memang membaptis orang-orang yang datang kepadanya dengan mengaku dosa. Namun, pertobatan guna mempersiapkan jalan bagi Tuhan yang dimaksud Yohanes tidak cukup jika hanya dibuktikan dengan baptisan. Begitu pula dengan tekun berdoa, rajin melayani, dan gemar memberi persembahan. Bahkan ketaatan melakukan ketentuan agama seperti orang Farisi yang melakukan Taurat dengan sempurna pun tidaklah cukup.
Satu-satunya status yang dapat diandalkan dan sanggup menyelamatkan adalah memiliki status sebagai anak-anak Allah. Status yang diperoleh dengan menghidupi pertobatan sejati. Sungguh menyesali dosa lama, memiliki kerinduan hati untuk taat pada kehendak Allah. Ada kerendahhatian dan kesediaan diri untuk menerima didikan Roh. Memiliki motivasi murni untuk memuliakan Tuhan. Membarui sikap hidup, menyelaraskannya dengan karakter Kristus. Pancaran citra Kristus yang demikian bahkan tidak hanya menyelamatkan diri sendiri, melainkan juga dapat menjadi kesaksian bagi setiap orang yang melihatnya.
Status sebagai anak-anak Allah adalah buah pertobatan dan bukan karena baptisan.
Itulah renungan harian Katolik 11 Maret 2024 lengkap dengan bacaan injilnya. Semoga membantu, detikers.
(alk/edr)