- Doa Buka Puasa Nisfu Syaban 1. Doa Buka Puasa Riwayat Sahabat Mu'adz bin Zuhwah 2. Riwayat Sahabat Abdullah bin 'Umar 3. Kitab Fathul Mu'in 4. Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna
- Waktu Membaca Doa Buka Puasa Nisfu Syaban
- Keutamaan Puasa Nisfu Syaban 1. Mendapatkan Syafaat Rasulullah di Hari Kiamat 2. Mendapatkan Pahala Setara 70 Nabi dan Pahala Ibadah 70 Tahun
- Berapa Hari Puasa Nisfu Syaban?
Sejumlah umat muslim tengah melaksanakan puasa Nisfu Syaban hari ini. Berikut doa buka puasa Nisfu Syaban untuk dibaca pada saat magrib nanti.
Seperti diketahui, Nisfu Syaban adalah hari pertengahan bulan Syaban yang jatuh pada tanggal 15 bulan tersebut. Tahun ini, Nisfu Syaban bertepatan dengan hari Ahad, 25 Februari 2024.
Salah satu amalan sunnah yang dianjurkan saat Nisfu Syaban adalah berpuasa. Puasa ini dikerjakan pada hari ini sejak terbit fajar hingga terbenamnya Matahari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi detikers yang mengerjakan puasa Nisfu Syaban, berikut bacaan doa buka puasa Nisfu Syaban yang dapat dilafalkan. Yuk dicatat!
Doa Buka Puasa Nisfu Syaban
Merangkum laman laman NU Online, terdapat berbagai versi doa berbuka puasa yang dapat dipanjatkan saat buka puasa Nisfu Syaban sebagaimana doa buka puasa sunnah pada umumnya. Berikut di antaranya:
1. Doa Buka Puasa Riwayat Sahabat Mu'adz bin Zuhwah
Doa yang paling umum adalah bacaan doa yang kerap dilafalkan saat berbuka puasa, yakni:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu
Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka."
2. Riwayat Sahabat Abdullah bin 'Umar
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Arab latin: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah
Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah."
3. Kitab Fathul Mu'in
Di dalam Kitab Fathul Mu'in juz 2 halaman 279 dijelaskan, ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadits riwayat Mu'adz bin Zuhrah.
Sementara lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air. Berikut penjelasannya:
وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.
Artinya: "Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."
4. Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna
Dalam kitab tersebut, dijelaskan juga doa berbuka puasa sebagai berikut:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Arab latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu
Artinya: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."
Waktu Membaca Doa Buka Puasa Nisfu Syaban
Doa buka puasa sunnah yang paling benar dibaca saat setelah selesai berbuka puasa. Hal itu dijelaskan dalam kitab Hasyiyah I'anah at-Thalibin:
(وقوله: عقب الفطر) أي عقب ما يحصل به الفطر، لا قبله، ولا عنده
Artinya: Maksud dari (membaca doa buka puasa) "setelah berbuka" adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka (Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha, Hasyiyah I'anah at-Thalibin, juz 2, halaman 279).
Penempatan doa berbuka puasa yang dilakukan, sesuai dengan makna yang terkandung dalam doa berbuka tersebut, khususnya pada doa buka puasa yang tercantum dalam hadits riwayat Abdullah bin Umar. Yakni "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah".
Kendati demikian, membaca doa buka puasa sebelum berbuka puasa juga tetap mendapatkan kesunnahan (husul ashli as-sunnah). Namun, tetap yang paling utama adalah membacanya setelah berbuka puasa.
Keutamaan Puasa Nisfu Syaban
Dikutip detikHikmah dari buku Keagungan Rajab dan Syaban oleh Abdul Manan bin Hj. Muhammad Sobari, disebutkan bahwa keutamaan puasa Nisfu Syaban terletak pada waktu bulan Syaban itu sendiri. Syaban adalah bulan mulia yang juga diapit oleh dua bulan suci yakni Rajab dan Ramadhan.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Rajab itu adalah bulan Allah, Syaban bulan saya, dan Ramadhan bulan umat saya." (Durratun Nasihin 1: 163)
Dan pada bulan Syaban inilah diangkat semua amal manusia ke hadapan Allah SWT. Adapun kemuliaan berpuasa di bulan Syaban ini di antaranya:
1. Mendapatkan Syafaat Rasulullah di Hari Kiamat
Pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT menganugerahkan syafaat kepada Nabi Muhammad SAW. Syafaat ini juga akan didapatkan oleh mereka yang menjalankan puasa Nisfu Syaban sebagai puasa yang dicintai Rasulullah SAW.
وَالثَّانِي عَشَرَ صَوْمُ شَعْبَانَ، لِحُبِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَهُ. فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya, "Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Syaban, karena kecintaan Rasulullah SAW terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang menguasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belau di hari kiamat." (Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, [Bairut, Dârul Fikr], h. 197).
2. Mendapatkan Pahala Setara 70 Nabi dan Pahala Ibadah 70 Tahun
Orang yang mengerjakan puasa Nisfu Syaban akan diberikan balasan oleh Allah SWT berupa pahala 70 nabi dan pahala ibada 70 tahun. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah SAW,
"Siapa (orang) yang berpuasa 3 hari sejak awal Syaban dan 3 hari di pertengahannya kemudian 3 hari di akhirnya niscaya Allah menuliskan baginya 70 pahala para Nabi dan dia diberi pahala sama dengan orang yang beribadah kepada Allah selama 70 tahun dan sekiranya mati, di tahun itu akan menjadi mati syahid."
Berapa Hari Puasa Nisfu Syaban?
Masih dari laman NU Online, disebutkan bahwa Rasulullah SAW sendiri paling banyak menjalankan puasa sunnah pada bulan Syaban dibanding bulan-bulan lainnya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidah 'Aisyah disebutkan,
فَمَا رَاَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم اِسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ اِلَّا رَمَضَانَ وَمَارَاَيْتُهُ اَكْثَرَ صِيَامُا مِنْهُ فِيْ شَعْبَانَ رواه البخاري
Artinya, "Saya tidak pernah melihat Rasulullah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan tidak pernah melihat Rasulullah memperbanyak puasa dalam satu bulan selain bulan Sya'ban" (HR. Bukhari).
Sementara itu, jumlah puasa Syaban sendiri tidak ada ketentuan rincinya, berapa dan di tanggal berapa saja. Imam an-Nawawi menyebutkan maksud dari hadits Rasulullah sering berpuasa di bulan Sya'ban adalah ia berpuasa pada sebagian besarnya. (Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmû' Syarhul Muhaddzab, juz VI, h. 386)
Adapun puasa Nisfu Syaban adalah bagian dari puasa di bulan Syaban. Anjuran puasa Nisfu Syaban sendiri dilandaskan pada hadits Rasulullah SAW berikut,
"Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda: "Apabila sampai pada malam nisfu Sya'ban, maka shalatlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya..." (HR Imam Ibnu Majah dalam Kitab Sunannya hadis No: 1378)
Sesuai Namanya puasa Nisfu Syaban ini dikerjakan pada hari Nisfu Syaban, yakni pada tanggal 15 bulan Syaban.
Nah, itulah penjelasan tentang doa buka puasa Nisfu Syaban lengkap dengan waktu membaca dan keutamaannya. Selamat berbuka puasa ya, detikers!
(edr/edr)