- Tata Cara Sholat Nisfu Syaban Tata Cara Sholat Nisfu Syaban Sendiri Tata Cara Sholat Nisfu Syaban Berjamaah
- Doa Setelah Sholat Nisfu Syaban
- Waktu Pelaksanaan Sholat Nisfu Syaban
- Amalan Sholat di Malam Nisfu Syaban 1. Sholat Hajat 2. Sholat Istikharah 3. Sholat Witir 4. Sholat Tasbih
- Keutamaan Malam Nisfu Syaban 1. Malam Penuh Ampunan 2. Malam Dikabulkannya Hajat
Sholat sunnah Nisfu Syaban menjadi salah satu amalan yang bisa dikerjakan untuk memperoleh keutamaan di bulan mulia ini. Terdapat rangkaian tata cara, niat, dan doa yang perlu dipahami sebelum mengerjakannya.
Secara keseluruhan, rangkaian sholat Nisfu Syaban sama urutannya dengan sholat sunnah pada umumnya. Namun, terdapat perbedaan pada beberapa bacaan seperti surah pendek, doa, dan niatnya saat melaksanakan sholat Nisfu Syaban.
Nah, untuk lebih lengkapnya berikut tata cara sholat Nisfu Syaban sendiri dan berjamaah. Yuk, disimak!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
Tata cara sholat Nisfu Syaban yang dikerjakan secara berjamaah dan sendiri masing-masing memiliki perbedaan. Untuk lebih jelasnya, berikut tata cara selengkapnya.
Tata Cara Sholat Nisfu Syaban Sendiri
1. Membaca Niat Sholat Nisfu Syaban untuk sendiri
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini lillâhi ta'ala.
Artinya: "Aku niat sholat sunah nisfu sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala." [1]
2. Takbir dan dilanjutkan membaca surah al-Fatihah
3. Membaca surah al-Ikhlas sebanyak 10 kali
4. Rukuk
5. I'tidal
6. Sujud
7. Duduk di antara dua sujud
8. Sujud kedua
9. Kembali berdiri untuk rakaat kedua kemudian dilanjutkan membaca surah al-Fatihah
10. Membaca surah al-Ikhlas sebanyak 10 kali
11. Rukuk
12. I'tidal
13. Sujud
14. Duduk di antara dua sujud
15. Sujud kedua
16. Tahiyat akhir
17. Salam
18. Membaca Doa
Sholat ini dikerjakan dua rakaat dalam satu kali sholat sampai mencapai 100 rakaat. Artinya, sholat Nisfu Syaban dikerjakan sebanyak 100 rakaat dengan 50 kali salam. [2]
Tata Cara Sholat Nisfu Syaban Berjamaah
1. Membaca Niat
Niat sholat Nisfu Syaban memiliki bacaan yang berbeda untuk imam dan makmum. Berikut bacaan niat sholat Nisfu Syaban untuk Imam:
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini imâman lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.
Artinya: "Aku niat sholat sunah nisfu sya'ban dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar."
Berikut bacaan niat sholat Nisfu Syaban untuk makmum:
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini ma'mûman lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.
Artinya: "Aku niat sholat sunah nisfu sya'ban dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar." [1]
2. Takbir dan dilanjutkan membaca surah al-Fatihah
3. Membaca surah al-Ikhlas sebanyak 10 kali
4. Rukuk
5. I'tidal
6. Sujud
7. Duduk di antara dua sujud
8. Sujud kedua
9. Kembali berdiri untuk rakaat kedua kemudian dilanjutkan membaca surah al-Fatihah
10. Membaca surah al-Ikhlas sebanyak 10 kali
11. Rukuk
12. I'tidal
13. Sujud
14. Duduk di antara dua sujud
15. Sujud kedua
16. Tahiyat akhir
17. Salam
18. Membaca Doa
Sholat Nisfu Syaban berjamaah juga dikerjakan dua rakaat dalam satu kali sholat sampai mencapai 100 rakaat. Artinya, sholat Nisfu Syaban dikerjakan sebanyak 100 rakaat dengan 50 kali salam. [2]
Doa Setelah Sholat Nisfu Syaban
Apabila telah selesai melaksanakan sholat sunnah Nisfu Syaban, maka dianjurkan untuk membaca doa. Berikut doa yang bisa dipanjatkan:
أَللّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَاالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَآإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَالَّلاجِـءِيْنَ، وَجَارَالْمُسْتَجِيْرِيْنَ، وَأمَانَ الْخَاءِفِيْنَ. أَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّ أَوْمَحْرُوْمًا أَوْمَطْرُوْدًا أَوْمُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ. اللّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَطَرْدِي وَاقْتَارَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِى أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَا بِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: يَمْحُوْا اللّٰهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ. إِلٰهِي بِالتَّجَلِّيِّ الْأَعْظَامِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ: أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْإِكْرَمُ. وَصَلَّى اللّٰهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِهٖ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Arab Latin: Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in'âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma'manal khâ'ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî 'indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî 'indaka sa'îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal 'alâ lisâni nabiyyikal mursal, "yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu, wa 'indahû ummul kitâb" wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil 'alamîn.
Artinya:
"Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT." [3]
Waktu Pelaksanaan Sholat Nisfu Syaban
Waktu pelaksanaan sholat Nisfu Syaban dijelaskan oleh Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin. Berdasarkan pendapat itu, sholat Nisfu Syaban dilaksanakan pada malam pertangahan bulan Syaban tepatnya malam ke-15.
Apabila dikonversi ke dalam kalender Masehi, Nisfu Syaban jatuh pada tanggal Minggu, 25 Februari 2024. Namun, penanggalan Islam didasarkan pada peredaran bulan sehingga pergantian harinya dimulai setelah waktu magrib.
Maka dari itu, malam Nisfu Syaban bertepatan pada Sabtu, 24 Februari mulai ketika memasuki waktu magrin. Waktunya pengerjaan sholatnya sendiri dimulai ba'diyah magrib kemudian dilanjutkan setelah Isya.
Berikut rincian penjelasan dari Imam Ghazali:
وأما صلاة شعبان فليلة الخامس عشر منه يصلي مائة ركعة كل ركعتين بتسليمة يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة قل هو الله أحد إحدى عشرة مرة وإن شاء صلى عشر ركعات يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة مائة مرة قل هو الله أحد فهذا أيضاً مروي في جملة الصلوات كان السلف يصلون هذه الصلاة ويسمونها صلاة الخير ويجتمعون فيها وربما صلوها جماعة
Artinya: "Adapun sholat sunnah Sya'ban adalah malam kelima belas bulan Sya'ban. Dilaksanakan sebanyak seratus rakaat. Setiap dua rakaat satu salam. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca Qulhuwallahu ahad sebanyak 11 kali. Jika mau, seseorang dapat sholat sebanyak 10 rakaat. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah Qulhuwallahu ahad 100 kali. Ini juga diriwayatkan dalam sejumlah sholat yang dilakukan orang-orang salaf dan mereka sebut sebagai sholat khair. Mereka berkumpul untuk menunaikannya. Mungkin mereka menunaikannya secara berjamaah," (Al-Ghazali, Ihya 'Ulumiddin, jilid 1, hal. 203). [4]
Amalan Sholat di Malam Nisfu Syaban
Terdapat amalan sholat sunnah lainnya yang bisa dikerjakan pada malam ini selain sholat Nisfu Syaban. Nah, untuk itu berikut daftar sholat sunnah yang bisa dikerjakan pada malam Nisfu Syaban lengkap niat dan tata caranya:
1. Sholat Hajat
Pertama, melaksanakan sholat hajat sebanyak 2 rakaat. Berikut bacaan niatnya:
أصَلِّي سُنَّةً لِقَضَاءِ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli sunnatal qadha'il hajaati rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat sholat hajat dua rakaat karena Allah ta'ala"
2. Sholat Istikharah
Selanjutnya, melaksanakan sholat istikharah sebanyak dua rakaat pada malam Nisfu Syaban. Berikut bacaan niatnya:
أصلي سُنَّةَ الإِسْتِحَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli sunnatal istikharah rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat sholat Istikhoroh dua rakaat karena Alloh ta'ala."
3. Sholat Witir
Sholat witir merupakan salah satu amalan yang bisa dikerjakan sebagai penutup sholat sunnah lainnya. Witir dikerjakan sebanyak 3 rakaat dengan dua kali salam. Berikut bacaan niat serta tata caranya:
Salam yang pertama dengan dua rakaat membaca niat berikut:
أصلي سُنَّةَ مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushallii sunnatan minal witri rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat sholat witir dua rakaat karena Alloh ta'ala."
Salam yang kedua dengan satu rakaat niatnya adalah:
أَصَلِّي سُنَّةَ الوتْرِ رَكْعَةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushallii sunnatan witri rak'atan lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat sholat witir satu rakaat karena Alloh ta'ala."
Umat muslim yang memiliki kesempatan dan waktu bisa melakukan sholat witir ini sampai dengan 11 rakaat.
4. Sholat Tasbih
Terakhir, yaitu mengerjakan sholat tasbih sebanyak empat rakaat dengan dua kali salam. Sholat tasbih ini dikerjakan dengan membaca 300 kali tasbih.
Berikut niat dan tata cara pelaksanaannya:
أصلِّي سُنَّةَ التَّسْبِيحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushallii sunnatan tasbihii rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya:"Aku niat sholat sunnah tasbih dua rakaat karena Allah ta'ala."
Sholat ini dilakukan selayaknya sholat biasa hanya saja ditambahkan bacaan tasbih berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِله ولا إله إلا الله والله أكبر
Arab Latin: Subhaanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar."
Berikut penempatan bacaan tasbih pada sholat ini:
- 15 kali sebelum membaca al-fatihah
- 10 kali setelah membaca surat sebelum ruku
- 10 kali disaat ruku
- 10 kali disaat i'tidal
- 10 kali disaat sujud yang pertama
- 10 kali disaat duduk diantara dua sujud
- 10 kali disaat sujud yang kedua
Keutamaan Malam Nisfu Syaban
Keutamaan malam Nisfu Syaban secara keseluruhan ada dua yakni sebagai malam diampunkan dosa dan dikabulkannya hajat manusia oleh Allah SWT. Berikut riwayat hadistnya:
1. Malam Penuh Ampunan
Allah SWT mengampuni hambanya dengan pengampunan yang sangat banyak pada malam Nisfu Syaban. Hal tersebut dijelaskan oleh Rasulullah SAW yang diriwayatkan Sayyidah Aisyah RA berikut:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيعِ فَقَالَ أَكُنْتِ تَخَافِينَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كِلَبٍ
Artinya: "Dari Sayyidah Aisyah ra beliau berkata: "Aku kehilangan Rasulullah SAW pada suatu malam, Kemudian aku keluar dan aku menemukan beliau di pemakaman Baqi' Al- Ghorqod" maka beliau bersabda "Apakah engkau khawatir Alloh dan Rasulnya akan menyia-nyiakanmu?" Kemudian aku berkata : "Tidak wahai Rasulullah, sungguh aku telah mengira engkau telah mendatangi sebagian isteri-isterimu". Kemudian Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya Alloh menyeru hambanya di malam Nishfu Sya'ban kemudian mengampuninya dengan pengampunan yang lebih banyak dari bilangan bulu domba Bani Kilab (maksudnya pengampunan yang sangat banyak)". (HR. Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad Bin Hanbal dan Imam Ibnu Hibban beliau berkata hadits ini shohih)
2. Malam Dikabulkannya Hajat
Pada malam ini, Allah SWT akan mengabulkan hajat yang diminta hambanya. Sebagaimana yang diterangkan dijelaskan dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ: إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيْهَا لِعُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ : أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ ! أَلَا مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ ! أَلَا كَذَا ... أَلَا كَذَا ... حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ
Artinya: "Dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib bahwasanya Rasulullah bersabda, "Apabila tiba malam Nishfu Sya'ban, sholatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Alloh menyeru hambanya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman, 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rizki kepada-Ku, niscaya akan memberinya rizki, Adakah yang sakit, I niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian (maksudnya Alloh akan mengkabul hajat hambanya yang memohon pada waktu itu).... Adakah yang demikian.... Sampai terbit fajar." [5]
Itulah tata cara sholat Nisfu Syaban untuk sendiri dan berjamaah lengkap dengan niat dan doanya. Yuk, diamalkan!
Referensi:
1. Laman resmi Pondok Pesantren Suryalaya
2. Laman resmi Nahdlatul Ulama Jabar berjudul "Tata Cara Pelaksanaan Sholat Sunat Nisfu Syaban"
3. Laman resmi Nahdlatul Ulama berjudul "Doa Malam Nisfu Syaban"
4. Laman resmi Nahdlatul Ulama berjudul "Kontroversi Seputar Kesunnahan Shalat Malam Nisfu Syaban"
5. Buku Amalan di Bulan Syaban oleh Buya Yahya
(urw/urw)