Pesawat Asian One Air ditembak orang tidak dikenal (OTK) saat hendak mendarat di Bandara Milawak Beoga, Distrik Beoga, Puncak, Papua Tengah. Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menduga insiden tersebut untuk mengganggu proses pemilihan legislatif (Pileg).
Insiden penembakan terjadi pada Jumat (16/2) sekira pukul 09.52 WIT. Pesawat itu diketahui melakukan penerbangan rute Timika-Beoga.
"Pesawat tersebut hendak melakukan pendaratan di Bandar Udara Milawak Beoga," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya, Jumat (16/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat berada di ketinggian kurang lebih 300 kaki menuju runway atau landasan pacu hingga muncul tembakan dari arah kanan pesawat. Pesawat ditembak OTK dari arah Kampung Ambobra.
"Mereka (pelaku) menuruni Kampung Ambobra ke Kampung Julukoma, Distrik Beoga dan melakukan aksi penembakan terhadap pesawat Asian One PK-LTF," ujarnya.
Serangan pelaku kemudian dibalas aparat TNI dan Polri yang berjaga di bandara. Sementara personel yang lain memastikan pesawat tetap mendarat dengan aman.
"Tembakan tersebut kemudian dibalas oleh aparat keamanan TNI-Polri sebagai tindakan hukum kepada OTK yang menembaki pesawat," beber Benny.
Pesawat berhasil mendarat dengan normal di Distrik Beoga pada pukul 09.53 WIT. Setelah pesawat dalam posisi engine shutdown, Pilot in Command (PIC) melakukan pengecekan terhadap kondisi penumpang dan pesawat.
"Kami pastikan semua penumpang dan Pilot dalam keadaan selamat," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Maria Kristi Endah Murni dalam keterangannya, Jumat (16/2).
Kapolda Papua Bicara Penembakan untuk Ganggu Pileg 2024, simak di halaman berikutnya....
Kapolda Papua Bicara Penembakan untuk Ganggu Pileg 2024
Irjen Mathius D. Fakhiri sendiri menilai penembakan pesawat Asian One Air untuk mengganggu hasil penghitungan suara pemilihan legislatif (Pileg) 2024. Penembakan, kata dia, khususnya mengganggu proses perhitungan.
"Ada gangguan-gangguan, tembakan segala macam. Sekali lagi saya masih meyakini ini berkaitan dengan Pileg itu sendiri," kata Irjen Mathius D. Fakhiri kepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Jumat (16/2).
"Saya tadi sudah bilang inikan berkaitan dengan suara itu sendiri. Tapi kami pastikan penembakan itu bukan untuk apa-apa tetapi mengganggu proses yang sedang jalan," ungkapnya.
Dia sangat menyayangkan aksi penembakan pesawat Asian One Air ini. Mathius mengatakan, seharusnya para caleg mengikuti mekanisme yang ada apabila ingin protes hasil penghitungan suara.
"Tadi saya bilang kan, intriknya kan semua ke sana. Makanya tadi saya ada minta peserta Pileg jangan menggunakan cara-cara itu," keluhnya.
Simak Video "Video: Long Weekend, Lalin Arah Puncak Bogor Siang Ini Lancar"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/)