Kalender Hijriah Februari 2024 dibutuhkan untuk mengetahui tanggal terkait hari besar dan pelaksanaan ibadah umat Islam di bulan tersebut. Maka dari itu, penting bagi seorang muslim untuk mengetahui kalender Hijriah yang telah dikonversi ke penanggalan Masehi.
Kalender Hijriah merupakan sistem penanggalan yang digunakan dalam Islam. Penanggalan ini disebut juga kalender Qomariyah atau Bulan karena mengacu pada revolusi Bulan mengelilingi Bumi.
Berdasarkan kalender Hijriah Indonesia 2024 yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, pada Februari 2024 terdapat dua bulan Hijriah di dalamnya yaitu Rajab dan Syaban. Untuk lebih lengkapnya, berikut kalender Hijriah Februari 2024 lengkap dengan amalan sunnahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuk, cek di sini!
Kalender Hijriah Februari 2024
Pada Februari 2024 ini, terdapat hari besar Islam dan ibadah puasa yang dilakukan oleh umat muslim. Sebagai acuan, berikut penanggalan bulan Februari yang dikonversi ke dalam kalender Hijriah:
- Kamis, 1 Februari 2024 (20 Rajab 1445 H)
- Jumat, 2 Februari 2024 (21 Rajab 1445 H)
- Sabtu, 3 Februari 2024 (22 Rajab 1445 H)
- Minggu, 4 Februari 2024 (23 Rajab 1445 H)
- Senin, 5 Februari 2024 (24 Rajab 1445 H)
- Selasa, 6 Februari 2024 (25 Rajab 1445 H)
- Rabu, 7 Februari 2024 (26 Rajab 1445 H)
- Kamis, 8 Februari 2024 (27 Rajab 1445 H)
- Jumat, 9 Februari 2024 (28 Rajab 1445 H)
- Sabtu, 10 Februari 2024 (29 Rajab 1445 H)
- Minggu, 11 Februari 2024 (1 Syaban 1445 H)
- Senin, 12 Februari 2024 (2 Syaban 1445 H)
- Selasa, 13 Februari 2024 (3 Syaban 1445 H)
- Rabu, 14 Februari 2024 (4 Syaban 1445 H)
- Kamis, 15 Februari 2024 (5 Syaban 1445 H)
- Jumat, 16 Februari 2024 (6 Syaban 1445 H)
- Sabtu, 17 Februari 2024 (7 Syaban 1445 H)
- Minggu, 18 Februari 2024 (8 Syaban 1445 H)
- Senin, 19 Februari 2024 (9 Syaban 1445 H)
- Selasa, 20 Februari 2024 (10 Syaban 1445 H)
- Rabu, 21 Februari 2024 (11 Syaban 1445 H)
- Kamis, 22 Februari 2024 (12 Syaban 1445 H)
- Jumat, 23 Februari 2024 (13 Syaban 1445 H)
- Sabtu, 24 Februari 2024 (14 Syaban 1445 H)
- Minggu, 25 Februari 2024 (15 Syaban 1445 H)
- Senin, 26 Februari 2024 (16 Syaban 1445 H)
- Selasa, 27 Februari 2024 (17 Syaban 1445 H)
- Rabu, 28 Februari 2024 (18 Syaban 1445 H)
- Kamis, 29 Februari 2024 (19 Syaban 1445 H)
Amalan Sunnah Bulan Februari
Tepat pada tanggal 11 Februari 2024, umat muslim telah memasuki bulan Syaban. Di bulan ini terdapat berbagai amalan yang bisa dimaksimalkan sebelum masuk ke bulan selanjutnya, yakni Ramadan.
Dinukil dari Buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun, berikut amalan yang bisa dikerjakan pada bulan Syaban.
1. Berdoa di Bulan Syaban
Begitu masuk bulan Syaban, umat Islam dianjurkan memanjatkan doa yang dibaca Rasulullah SAW. Doa ini dibaca berulang kali agar pahala yang didapatkan semakin besar.
Berikut bacaan doanya dalam tulisan Arab, Latin, beserta artinya:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Arab Latin: Allaahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya'baana wa ballighnaa ramadhaana
Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan."
Selain itu, ada pula doa lainnya yang biasa dibaca oleh para sahabat Rasulullah SAW di bulan Rajab dan Syaban. Berikut bacaan doanya:
اللَّهُمَّ سَلَّمْنِي لِرَمَضَانَ وَسَلَّمْ لِي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلا
Arab Latin: Allaahumma sallimnii liramadhaana wasallim lii ramadhaana wa tasallam-hu minni mutaqabbalan
Artinya: "Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan."
2. Berdoa di Malam Nisfu Syaban
Pada malam Nifsu Syaban, umat muslim juga dianjurkan memanjatkan doa kepada Allah SWT. Doa ini dikutip oleh para ulama dari doa Nabi Adam ketika turun ke Bumi, thawaf tujuh kali di Ka'bah, dan salat dua rakaat di belakang maqam.
Bacaan doanya sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّي وَعَلَانِيَتِي فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِي، وَتَعْلَمُ حَاجَتِي فَأَعْطِنِي سُؤَلِي، وَتَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي ذَنْبِي اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ وَيَقِيْنَا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَا يُصِيبُنِي إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي وَرَضِنِي بِقَضَائِكَ
Arab Latin: Allaahumma innaka ta'lamu sirrii wa 'alaaniyati faqbal ma'dzirati, wata'lamu haajatii fa'thinii suaa-li, wata'lamu maa fii nafsii faghfir lii dzambii. Allaahumma innii as-aluka imaanan yubasyiru qalbii wa yaqiinan shaadiqan hattaa a'lamu annahu laa yushiibunii illaa maa katabta lii waraddani biqadhaa-ik.
Artinya: "Ya Allah, sungguh Engkau tahu apa yang tersembunyi dan tampak dariku, karena itu terimalah penyesalanku. Engkau tahu kebutuhanku, maka kabulkanlah permintaanku. Engkau tahu apa yang ada dalam diriku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu iman yang menyentuh kalbuku dan keyakinan yang benar sehingga aku tahu bahwa tidak akan menimpaku kecuali telah Engkau tetapkan atasku. Ya Allah berikanlah rasa rela terhadap apa yang Engkau bagi untuk diriku."
3. Berpuasa di Bulan Syaban
Puasa merupakan ibadah yang disenangi Rasulullah SAW di bulan Syaban. Bahkan, dalam sebuah hadis disebutkan Nabi SAW berpuasa sunah di bulan ini hampir sebulan penuh.
Diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Aisyah RA pernah berkata sebagai berikut:
"Saya tidak pernah melihat Rasulullah SWT melakukan puasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan. Dan, saya juga tidak pernah melihatnya sangat banyak melakukan puasa selain pada bulan Syaban." (HR. Bukhari dan Muslim).
Puasa di bulan Syaban sangat dianjurkan untuk dilakukan terutama pada hari Kamis dan Senin. Diriwayatkan dalam sebuah hadis bahwa hari Kamis para malaikat sibuk menghiasi langit dan berseru, "Wahai Tuhan kami, ampunilah orang- orang yang berpuasa pada hari ini dan kabulkanlah doa mereka."
4. Membaca Surah Yasin di Malam Nisfu Syaban
Membaca surah Yasin di malam Nisfu Syaban dianjurkan dibaca sebanyak tiga kali berturut-turut. Waktu pengerjaannya yaitu setelah magrib dan lebih utama dikerjakan bersama-sama.
Bacaan pertama surah Yasin diniatkan untuk meminta umur panjang yang diisi dengan ketaatan kepada Allah SWT. Bacaan kedua diniatkan agar dijaga dari semua bahaya dan diberi keluasan rezeki yang baik serta halal. Sementara bacaan terakhir diniatkan agar hati merasa cukup dan dianugerahi husnul khatimah.
5. Berdzikir
Amalan selanjutnya, yaitu berdzikir sebanyak 70 kali setiap hari di bulan Syaban. Berikut ini bacaan dzikir yang bisa dilafalkan:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
Arab Latin: Laa ilaaha illallaahu wa laa na'budu illaa iyyahu mukhlishiina lahud diina wa lau karihal musyrikuuna
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya meskipun orang-orang musyrik membencinya."
6. Bersedekah
Pada bulan Syaban, bersedekah juga dianjurkan untuk dikerjakan. Diriwayatkan oleh Imam Shadiq ketika ditanya tentang amalan terbaik di bulan Syaban, jawabannya adalah bersedekah dan beristighfar.
Berikut penjelasan selengkapnya:
"Bershadaqah dan membaca istighfar. Barang siapa bershadaqah di bulan Sya'ban, maka Allah Swt. akan memelihara shadaqah tersebut sebagaimana salah seorang dari kalian memelihara anak untanya, sehingga pada hari kiamat, shadaqah tersebut sampai di tangan pemiliknya sebesar Gunung Uhud."
7. Melakukan Salat Sunnah
Salat Sunnah pada bulan Syaban dianjurkan dilakukan setiap Kamis sebanyak dua rakaat. Pada masing-masing rakaat membaca al-fatihah kemudian diikuti surah pendek al-Ikhlas.
Surah al-Ikhlas itu dibaca sebanyak 100 kali. Setelah mengakhiri salat dengan salam, dianjurkan membaca shalawat sebanyak 100 kali juga.
8. Berpuasa Ayyamul Bidh
Selanjutnya, berpuasa Ayyamul Bidh pada tiga hari di pertengahan bulan Syaban. Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 Syaban dalam penanggalan Hijriah.
Melansir NU Online, puasa Ayyamul Bidh dimulai dengan membaca niat puasa mutlak "saya niat puasa". Akan tetapi, lebih baik jika membaca niat khususnya berikut ini:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."
Itulah kalender Hijriah Februari 2024 yang bisa dijadikan acuan lengkap dengan daftar amalannya. Semoga bermanfaat!
(alk/alk)