Niat Puasa Syaban 2024 beserta Jadwal dan Tata Cara Pelaksanaannya

Niat Puasa Syaban 2024 beserta Jadwal dan Tata Cara Pelaksanaannya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Minggu, 11 Feb 2024 04:22 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
Foto: Getty Images/Drazen Zigic
Makassar -

Puasa sunnah menjadi salah satu amalan yang dianjurkan di bulan Syaban. Lantas bagaimana niat puasa Syaban 2024 serta kapan pelaksanaannya?

Syaban kedelapan dalam penanggalan Hijriah. Bulan ini diapit antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Saat Syaban, umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan sejumlah ibadah, termasuk berpuasa.

Mengutip laman Nahdlatul Ulama Lampung berjudul "Inilah Hukum, Niat, dan Keutamaan Puasa Sya'ban", hukum puasa Syaban sendiri adalah sunnah. Hal ini disandarkan pada hadits shahih dari Nabi Muhammad SAW.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يُفْطِرُ؛ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يَصُومُ. وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ

Artinya: Diriwayatkan dari 'Aisyah RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW sering berpuasa sehingga kami katakan: 'Beliau tidak berbuka' beliau juga sering tidak berpuasa sehingga kami katakan: 'Beliau tidak berpuasa' aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau dalam sebulan (selain Ramadhan) berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Syaban (Muttafaqun 'Alaih. Adapun redaksinya adalah riwayat Muslim).

ADVERTISEMENT

Bagi detikers yang hendak mengamalkan puasa Syaban, berikut ulasan tentang niat, jadwal, hingga tata caranya. Yuk disimak selengkapnya!

Niat Puasa Syaban 2024

Masih dari laman Nahdlatul Ulama Lampung, niat puasa Syaban dapat dilakukan dengan niat puasa mutlak, seperti: "Saya niat puasa". Namun, dapat dilakukan cara yang lebih baik dengan membaca niat puasa Syaban:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma sya'bana lilahi ta'ala.
Artinya: Saya niat puasa Sya'ban karena Allah ta'ala.

Jadwal Puasa Syaban

Dari sumber yang sama dijelaskan bahwa terdapat hadits yang mengharamkan puasa pada separuh kedua bulan Syaban. Bunyinya sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا اِنْتَصَفَ شَعْبَانَ فَلَا تَصُومُوا. رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, sungguh Rasullah SAW bersabda: 'Ketika Sya'ban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa'. (HR Imam Lima: Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah)

Berdasarkan hadits tersebut maka puasa Syaban haram dilakukan bila dimulai pada tanggal 16. Puasa Syaban harus dimulai sebelum tanggal tersebut, yakni sejak tanggal 1 atau paling maksimal tanggal 15.

Bila sampai tanggal 15 belum berpuasa, maka haram berpuasa pada tanggal 16 sampai akhir Syaban sesuai petunjuk hadits tersebut.

Sementara itu, dalam buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang ditulis oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid dijelaskan bahwa tidak ada ketentuan khusus mengenai puasa bulan Syaban. Artinya, tidak ditentukan tanggal dan harinya, sehingga tanggal berapa pun boleh saja untuk berpuasa.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Nasa'i disebutkan bahwa:

"Ummu Salamah berkata, 'Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dua bulan berturut-turut, kecuali pada bulan Sya'ban dan bulan Ramadhan'." (HR. Tirmidzi dan Nasa'i).

Puasa Syaban juga dianjurkan dilakukan pada pertengahan bulan atau pada hari Nisfu Syaban. Yakni hari ke-15 bulan Syaban. Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW:

"Jika tiba waktu malam nisfu Syaban, maka beribadahlah di malamnya dan puasalah di siangnya, karena sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan rahmat-Nya mulai tenggelamnya Matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman, 'Siapa yang meminta ampun akan Aku ampuni. Siapa yang minta rezeki akan Aku beri rezeki. Siapa yang terkena musibah akan Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu seterusnya, sampai waktu terbitnya fajar (Matahari)." (HR. Ibnu Majah)

Tata Cara Puasa Syaban

Sebagaimana dikutip dari laman Nahdlatul Ulama Lampung, berikut tata cara puasa Syaban:

1. Niat di hati.

Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan. Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Syaban dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawal (saat Matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh. (Al-Malibari, Fathul Mu'în, juz II, h. 223).

2. Makan Sahur

Lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

3. Menahan Diri dari Hal-hal yang Membatalkan Puasa

Melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. Semisal makan, minum dan lainnya.

4. Menjaga Diri

Lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ. رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة

Artinya: Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah RA).

5. Menyegerakan Berbuka

Segera berbuka puasa saat tiba waktu maghrib (Ibrahim al-Bajuri, Hâsyiyyatul Bâjuri 'alâ Ibnil Qâsim al-Ghazi, [Semarang, Thoha Putra], juz I, h. 292-294).

Keutamaan Puasa Sya'ban

Adapun keutaman puasa Syaban di antaranya adalah mendapatkan syafaat Rasulullah saw pada hari kiamat kelak. Syekh Nawawi Al-Bantani berkata:


وَالثَّانِي عَشَرَ صَوْمُ شَعْبَانَ، لِحُبِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَهُ. فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Sya'ban, karena kecintaan Rasulullah saw terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belau di hari kiamat (Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, [Bairut, Dârul Fikr], h. 197).

Nah itulah penjelasan lengkap niat puasa Syaban lengkap dengan jadwal hingga tata cara pelaksanaannya. Jangan lupa diamalkan ya detikers!




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads