Unhas Usul Opsi Langganan Teman Bus Agar Trayek Makassar-Gowa Kembali Dibuka

Unhas Usul Opsi Langganan Teman Bus Agar Trayek Makassar-Gowa Kembali Dibuka

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Kamis, 25 Jan 2024 18:15 WIB
Teman Bus Trans Mamminasata di depan Mal Panakukkang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Foto: Teman Bus Trans Mamminasata di depan Mal Panakukkang. (Ahmad Nurfajri/detikSulsel)
Makassar -

Universitas Hasanuddin (Unhas) mengusulkan opsi mahasiswa berlangganan operasional Teman Bus Mamminasata agar koridor 4 rute Makassar-Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali beroperasi. Pihaknya menegaskan jika moda angkutan massal itu masih dibutuhkan.

"Pertama kita bisa lakukan opsi langganan, misalnya dalam satu bulan, katakanlah Rp 25 ribu. Jadi, pakai (atau) tidak pakai pasti akan ada pelanggan kan. Misalnya mahasiswa yang selama ini memakai ke sana. Katakanlah ada 200 orang, jadi dia berlangganan," ucap Wakil Rektor Unhas Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Prof Adi Maulana kepada detikSulsel, Kamis (25/1/2024).

Adi mengatakan Unhas diminta untuk menyusun kajian akademik terkait permintaan ini. Dia menyebut opsi langganan ini akan dimasukkan ke dalam kajian akademik lalu diserahkan ke Pemprov Sulsel dan Kemenhub.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berarti setiap hari bisa dihitung, mereka memakai Teman Bus. Termasuk juga civitas akademika yang lainnya, masyarakat. Nah itu salah satu opsi yang akan kita tawarkan. Kita akan kirimkan ke Kementerian Perhubungan untuk dikaji lebih lanjut," jelasnya.

Selain opsi berlangganan, dia menyebut Unhas bakal memasukkan usulan agar armada Teman Bus ini menambah rutenya. Tawaran penambahan itu yakni rute yang menghubungkan Kampus Fakultas Teknik Unhas di Kabupaten Gowa dan Kampus Unhas Tamalanrea di Makassar.

ADVERTISEMENT

"Opsi lainnya barangkali kita minta untuk mengalihkan ke koridor yang memang membutuhkan. Selain melayani koridor Kampus Unhas Gowa, itu juga barangkali bisa langsung ke Kampus Unhas Tamalanrea," ungkapnya.

"Itu salah satu opsi yang akan kita tawarkan. Mudah-mudahan bisa. Kan kita punya mahasiswa ini kan semua masyarakat kampus hampir 50 ribu," sambung Adi.

Adi menilai opsi tersebut akan cukup menguntungkan jika hal itu disetujui oleh Kemenhub. Sebab akan lebih banyak penumpang yang dapat memanfaatkan Teman Bus yang berada di rentang dua lokasi pada rute yang akan diusulkan itu.

"Jadi koridornya lebih panjang sehingga makin banyak lagi yang bisa menggunakan fasilitas Teman Bus. Mudah-mudahan kajiannya itu, opsinya itu bisa selesai dalam satu dua minggu ini. Sehingga kita bisa langsung ke Pak Pj Gubernur. Dan Pj Gubernur akan bersurat ke Dijten Perhubungan Darat," terangya.

Dia menambahkan kedua usulan di atas dapat menjadi captive market yang saling menguntungkan antara pengguna layanan transportasi publik dan operator. Adi juga menyebut langkah ini sudah banyak dilakukan di DKI Jakarta.

"Kita harapkan ini juga merupakan captive market bagi Teman Bus. Opsi yang menurut saya bisa win-win solution. Dalam hal ini, operator juga tidak akan rugi. Karena sudah ada pasti pengguna yang memang berlangganan," ucapnya.

"Dia pakai atau tidak pakai, sudah terhitung membayar. Ini sebenarnya mekanisme yang banyak digunakan di Jakarta. Jadi mekanisme berlangganan. Untuk mengajak masyarakat untuk menggunakan public transport," urai Adi.

Sebelumnya diberitakan, Unhas meminta agar operasional Teman Bus Trans Mamminasata khusus trayek Gowa-Makassar tetap dilanjutkan. Hal ini setelah Kemenhub memutuskan menyetop operasional Teman Bus di koridor 4 tersebut.

"Koridor 4 yang dari Mal Panakkukang ke Kampus Unhas Gowa. Sehingga selama ini, koridor tersebut itu sangat bermanfaat. Sangat berguna, sangat menguntungkan bagi civitas akademika Unhas. Terutama dari mahasiswa, staf bahkan dosen-dosen juga," ujar Adi.

Adi mengatakan Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa telah bertemu dan mendiskusikan permintaan tersebut dengan pihak Kemenhub. Dia menyebut pihak Kemenhub tak menampik jika Teman Bus pada koridor 4 memang cukup dibutuhkan oleh masyarakat kampus Unhas dan kampus-kampus lainnya.

"Oleh karena itu, ketika koridor tersebut disetop, maka Rektor Unhas langsung menghubungi atau bertemu dengan pihak Kementerian Perhubungan. Setelah kita berdiskusi, tentu dari pihak Kementerian Perhubungan mencatat bahwa ternyata koridor 4 sangat dibutuhkan," sebutnya.




(sar/ata)

Hide Ads