Teman Bus Makassar Sempat Setop Operasi 5 Hari Imbas 72 Sopir Kena PHK

Teman Bus Makassar Sempat Setop Operasi 5 Hari Imbas 72 Sopir Kena PHK

Sahrul Alim - detikSulsel
Senin, 24 Feb 2025 16:45 WIB
Teman Bus Trans Mamminasata di depan Mal Panakukkang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Foto: Teman Bus Trans Mamminasata di depan Mal Panakukkang. (Ahmad Nurfajri/detikSulsel)
Makassar -

Layanan Teman Bus koridor 5 di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sempat berhenti beroperasi selama lima hari imbas 72 sopir atau pramudi kena pemutusan hubungan kerja (PHK). Mantan pramudi pun menggelar demonstrasi hingga membuat layanan Teman Bus rute Unhas Teknik Gowa ke Unhas Tamalanrea itu setop sementara.

"Alhamdulillah sudah beroperasi kembali setelah 5 hari tak beroperasi," kata Kepala UPT Trans Mamminasata, Nurdiyana kepada detikSulsel, Senin (24/2/2025).

Nurdiyana mengungkapkan gangguan operasional Teman Bus bermula dari penghentian dua koridor layanan pada awal Januari 2024, yakni Koridor 1 dan Koridor 2. Dampak dari kebijakan ini adalah PHK terhadap 72 sopir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sebenarnya ini berawal dari pemberhentian dua koridor di awal Januari. Koridor 1 dan koridor 2, jadi imbas dari pemberhentian koridor tersebut berujung ke pemberhentian pramudi," jelasnya.

Dari jumlah tersebut, 52 orang menerima kesepakatan kompensasi dari perusahaan. Sementara 20 lainnya menolak kesepakatan kompensasi dan meminta dipekerjakan kembali hingga menggelar aksi unjuk rasa.

ADVERTISEMENT

"Ada 20 orang yang tidak sepakat dengan kesepakatan tersebut. Inilah yang melaksanakan aksi demo di Tallasa, di Sinar Jaya," kata Nurdiyana.

"Mereka minta dipekerjakan kembali, itu salah satu poinnya yang saya dengar. Cuma persoalannya kalau mereka dipekerjakan kembali, mereka akan jadi apa. Sementara 2 koridor telah dihentikan," jelasnya.

Dalam aksinya, mantan sopir tersebut menahan operasional bus dan menutup pool. Namun belakangan, kata Nurdiyana masalah ini telah ditangani oleh pihak kepolisian.

"Mereka menahan bus, tidak diperbolehkan keluar. Tapi sudah ditangani sudah pihak kepolisian. Menurut informasi yang saya dengar mereka masih menduduki pool tapi sudah turun tangan pihak kepolisian sehingga disampaikan agar bus itu tetap beroperasi. Tapi mereka masih menduduki full sampai tadi pagi," paparnya.

Terkait perkembangan atas tuntutan demonstran tersebut, Nurdiyana mengaku tidak tahu persis. Pasalnya, hal itu merupakan internal perusahaan dan eks karyawannya.

"Terkait dengan mantan pramudi itu bisa konfirmasi langsung ke operatornya karena terkait bagaimana dengan kesepakatannya antar pihak perusahaan dengan mantan pramudi. Kami tidak bisa terlalu jauh mencampuri urusan internal mereka," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Operasional PT Sinar Jaya Megah Langgeng, Zulfiqhar Diabsa belum merespons saat dihubungi detikSulsel Senin (24/2).




(sar/asm)

Hide Ads