Doa Buka Puasa Rajab yang Sahih Lengkap dengan Waktu Membacanya

Doa Buka Puasa Rajab yang Sahih Lengkap dengan Waktu Membacanya

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Sabtu, 13 Jan 2024 14:01 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
Ilustrasi doa buka puasa Rajab (Foto: Getty Images/Drazen Zigic)
Makassar -

Doa buka puasa Rajab dianjurkan untuk dibaca umat muslim sebagai bentuk rasa syukur akan nikmat berbuka. Lantas, seperti apa bacaan doa buka puasa Rajab?

Memasuki bulan Rajab ini umat muslim disunahkan memperbanyak amalan saleh, salah satunya dengan berpuasa. Umat muslim yang mengerjakan puasa sunah di bulan mulia ini tentunya akan memperoleh sejumlah keutamaan.

Oleh karena itu, ibadah puasa Rajab sebaiknya dikerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai anjuran Rasulullah SAW, mulai dari berniat sampai membaca doa berbuka puasa. Adapun doa yang bisa dibacakan saat berbuka puasa Rajab terdapat berbagai versi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut detikSulsel telah menyajikan bacaan doa buka puasa Rajab lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan artinya. Simak rinciannya di bawah ini!

Doa Buka Puasa Rajab

Doa berbuka puasa pada umumnya memiliki lafaz yang sama, baik itu puasa Rajab yang termasuk puasa sunah maupun puasa Ramadhan. Berikut ini lafaz doa yang bisa dibacakan untuk berbuka puasa Rajab sebagaimana yang dijelaskan Ustaz Adi Hidayat dalam kanal YouTube pribadinya, Adi Hidayat Official.

ذَهَبَ الظّـَمَأُ وَابْتَلّـَتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.

Artinya: "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki."

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, doa tersebut sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab hadis Imam Abu Dawud nomor 2357 sebagai berikut.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: «ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

"Biasanya Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam jika berbuka beliau berdoa, 'dzahabazh zhama'u wabtallatil 'uruuqu wa tsabatal ajru insyaallah (telah hilang rasa haus, telah basah kerongkongan, dan telah diraih pahala insyaallah)'" (H.R. Al-Bazzar dalam Musnad-nya [5395], An-Nasa'i dalam Sunan Al-Kubra [3315], Ath-Thabrani dalam Mu'jam Al-Kabir [14097], Ad-Daruquthni dalam Sunan-nya [279], Al-Hakim dalam Mustadrak-nya [1536]).

Hadist riwayat Abu Dawud tentang bacaan doa berbuka puasa tersebut disepakati berstatus sahih. Sebab hadisnya tidak memiliki persoalan dari segi sanad atau periwayatannya sampai ke Nabi.

Sementara itu, terdapat doa berbuka puasa yang umumnya dibacakan umat muslim dari hadis riwayat Abu Daud nomor 2358. Berikut bacaan doanya.

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthortu

Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka."

Ustaz Adi Hidayat menerangkan bahwa hadis itu disinyalir memiliki sejumlah persoalan dalam periwayatannya sehingga sebagian memandang statusnya da'if. Namun, dari segi isi doanya hadis tersebut tidak bertentangan dengan nilai dalam Al-Quran, hadis sahih, dan hukum umum lainnya.

Dengan begitu, Ustaz Adi Hidayat menegaskan bacaan doa tersebut boleh diamalkan. Pernyataan itu disandarkan pada kesepakatan ulama-ulama hadis.

"Jadi silakan diutamakan, diamalkan keutamaannya. Boleh. Kalau doa dibacakan silakan, boleh, tidak ada masalah. Itu kesepakatan ulama hadis," ujar Ustaz Adi Hidayat dikutip detikSulsel pada Jumat (12/1/2024).

Waktu Membaca Doa Buka Puasa

Dinukil dari laman konsultasi syariah, Ustadz Ammi Baits menjelaskan bahwa doa berbuka puasa dibaca setelah seseorang berbuka ditinjau dari makna doanya. Pernyataan itu berdasarkan penegasan Syaikh Ibu Utsaimin sebagai berikut:

لكن ورد دعاء عن النبي صلى الله عليه وسلم لو صح فإنه يكون بعد الإفطار وهو : " ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله " فهذا لا يكون إلا بعد الفطر

"Hanya saja, terdapat doa dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, jika doa ini shahih, bahwa doa ini dibaca setelah berbuka. Yaitu doa: Dzahaba-zh Zama'u, Wabtalati-l 'Uruuqu...dst. doa ini tidak dibaca kecuali setelah selesai berbuka." (Al-Liqa As-Syahri, no. 8)

Oleh karena itu, ketika berbuka puasa urutan yang tepat untuk membaca doa adalah sebagai berikut:

  1. Membaca basmalah sebelum memakan kurma atau minum
  2. Mulai Berbuka
  3. Membaca doa berbuka yaitu Dzahaba-zh Zama'u, Wabtalati-l 'Uruuqu... dan seterusnya.

Niat Puasa Rajab

Selain doa berbuka, umat muslim tentunya perlu mengetahui bacaan niat sebelum melaksanakan ibadah puasa. Niat puasa Rajab bisa dilafalkan secara lisan maupun di dalam hati.

Menukil NU Online, niat puasa Rajab sama dengan puasa sunah lainnya yaitu diniatkan berpuasa secara mutlak dan tidak harus menyertakan ta'yin (jenis puasa).

Oleh karena itu, ketika melafalkan niat "Saya niat berpuasa karena Allah" tidak wajib untuk ditambahkan "karena melakukan kesunahan puasa Rajab". Namun, jika ingin menambahkan lafal kesunahan puasa Rajab pada niat, berikut bacaannya.

Niat Puasa Rajab Malam Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Rajaba lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT."

Niat Puasa Rajab Siang Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati Rajaba lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT."

Niat ini dibacakan ketika seseorang tidak sempat membaca niat puasa di malam hari. Maka pada siang harinya, niat puasa boleh menyusul dengan syarat belum melakukan aktivitas yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lain sebagainya.

Nah, demikianlah bacaan lengkap doa buka puasa Rajab yang sahih lengkap dengan waktu membacanya. Jangan lupa diamalkan ya, detikers!




(alk/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads