Puasa qadha Ramadhan merupakan ibadah wajib bagi muslim yang memiliki utang puasa Ramadhan. Nah, berikut ini lafal niat puasa qadha Ramadhan.
Puasa qadha merupakan puasa yang dikerjakan untuk menggantikan puasa wajib Ramadhan. Mengutip dari laman Nahdlatul Ulama, orang-orang yang wajib mengqadha puasa Ramadhan ialah orang yang sanggup berpuasa tapi terhalang karena aktivitas tertentu sesuai ketentuan Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah:
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Dalam hal ini, umat muslim yang memiliki utang puasa, wajib hukumnya untuk mengqadha puasa Ramadhan. Bagi detikers yang ingin mengganti puasa Ramadhan, catat niat puasa qadha Ramadhan di bawah ini.
Niat Puasa Qadha Ramadhan
Bagi yang masih memiliki kewajiban untuk mengganti puasa Ramadhan tahun lalu, dianjurkan untuk segera menunaikannya. Adapun ketentuan untuk melaksanakan puasa qadha seperti yang dikutip dari laman Nahdlatul Ulama yaitu wajib memasang niat puasa qadhanya di malam hari.
Hal itu sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna'-nya sebagai berikut:
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.
Artinya: Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah saw, "Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya." Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits," (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna', [Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H], juz II).
Berikut adalah lafal niat qadha puasa Ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah swt.
Bolehkah Menggabungkan Puasa Qadha dan Puasa Sunnah?
Menggabungkan dua ibadah dalam satu niat di kalangan ulama dikenal dengan istilah tasyrikunniyat (تشريك النية). Ustaz Syamsuddin Nur Makka dalam tayangan video di kanal YouTube Trans TV Official yang berjudul "Niat Bayar Puasa Digabung dengan Puasa Sunnah, Bolehkah | Best Moment Islam Itu Indah" menjelaskan bahwa puasa qadha dapat dikerjakan sekaligus dengan puasa sunnah dengan satu niat saja.
"Kalau dia misalnya melakukan (qadha) di bulan Rajab di ayyamul bidh atau di hari Kamis, cukup mengatakan saya niat puasa qadha Ramadhan besok. Itu sudah masuk semua puasa ayyamul bidhnya, Senin-Kamisnya," jelas Ustaz Syam dalam video yang dikutip detikSulsel, (8/1/2024).
Dengan demikian, jika seseorang yang melunasi puasa pada hari-hari yang dianjurkan untuk berpuasa tidak hanya menggugurkan utang puasanya, tetapi juga meraih keutamaan dari pelaksanaan puasa sunnah tersebut.
Nah demikianlah penjelasan tentang niat puasa qadha Ramadhan. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(alk/alk)











































