- Bacaan Niat Puasa Sunnah Kamis 1. Niat Puasa Kamis di Malam Harinya 2. Niat Puasa Sunnah Kamis Setelah Fajar
- Keutamaan Puasa Sunnah Kamis 1. Puasa yang Selalu Dilakukan oleh Rasulullah 2. Hari Penyetoran Amal Manusia 3. Hari Senin dan Kamis Adalah Hari Dibukanya Pintu Surga 4. Hari Lahir dan Wafatnya Rasulullah
Membaca niat ketika hendak berpuasa merupakan salah satu hal yang dianjurkan, termasuk ketika puasa sunnah hari Kamis. Lantas, bagaimanakah bacaan niat puasa sunnah Kamis?
Puasa merupakan ibadah yang utama dikerjakan setelah shalat. Di antara puasa yang dianjurkan adalah puasa sunnah yang dilakukan di setiap hari Kamis.
Melansir dari lama resmi Nahdlatul Ulama, puasa sunnah Kamis dianjurkan karena Nabi Muhammad SAW melakukan puasa tersebut. Puasa sunnah Kamis dianjurkan untuk dilaksanakan karena hari tersebut merupakan hari disetornya amal manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nabi Muhammad SAW senantiasa menjaga dirinya untuk selalu berpuasa di hari Kamis sebab Rasulullah SAW ingin dalam keadaan puasa ketika amalnya disetorkan.
Nah, bagi detikers yang ingin mengerjakan puasa sunnah Kamis, berikut ini bacaan niat puasa sunnah Kamis yang dilansir dari NU Online.
Bacaan Niat Puasa Sunnah Kamis
1. Niat Puasa Kamis di Malam Harinya
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil khamisi lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'âlâ."
2. Niat Puasa Sunnah Kamis Setelah Fajar
Karena puasa Kamis merupakan puasa sunnah, maka bagi orang yang lupa niat pada malam hari, boleh niat pada siang harinya. Yaitu dari pagi hari sampai sebelum tergelincir matahari (waktu dzuhur), selagi ia belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Berikut ini lafal niat puasa sunnah Kamis pada siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الْخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati yaumil khamisi lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta'ala."
Keutamaan Puasa Sunnah Kamis
Puasa sunnah sunnah Kamis dianjurkan untuk dilakukan karena memiliki sejumlah keutamaan. Berikut ini beberapa keutamaan puasa sunnah Kamis:
1. Puasa yang Selalu Dilakukan oleh Rasulullah
Siti 'Aisyah radhiyallu 'anha pernah berkata,
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
Artinya: "Nabi Muhammad SAW selalu menjaga puasa Senin dan Kamis" (HR Tirmidzi dan Ahmad).
2. Hari Penyetoran Amal Manusia
Hari Senin dan Kamis merupakan hari penyetoran amal manusia. Sebuah kelebihan tersendiri, jika amal kita disetor dalam kondisi berpuasa.
Dalam satu riwayat dijelaskan, suatu ketika Usamah bin Zaid pergi bersama budaknya ke bukit Al-Qurâ. Saat itu kondisi Usamah berpuasa, sementara usianya sudah lanjut.
Sang budak pun bertanya, "Mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia?" Usamah menjawab, "Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW berpuasa pada hari Senin dan Kamis."
Ketika Nabi ditanya tentang hal itu, beliau menjawab,
إِنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ
Artinya, "Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis."
Dalam hadits lain, beliau bersabda,
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya, "Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa" (HR Tirmidzi).
Berkaitan dengan hadits di atas, Syekh Sulaiman al-Bujairami (w. 1806 M) menjelaskan, setiap hari amalan manusia dicatat oleh malaikat sebanyak dua kali, yaitu waktu siang dan malam. Untuk setiap minggunya, yaitu hari Senin dan Kamis, amal akan disetorkan kepada Allah SWT.
Sementara untuk setiap tahunnya, disetorkan pada malam Nisfu Sya'ban (Al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami 'Alal Khotib, juz 2, h. 116).
3. Hari Senin dan Kamis Adalah Hari Dibukanya Pintu Surga
Termasuk keistimewaan puasa Senin-Kamis berikutnya adalah pada kedua hari itu Allah membuka pintu surga-Nya. Rasulullah pernah bersabda,
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
Artinya: "Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan." (HR Muslim, No. 4652)
4. Hari Lahir dan Wafatnya Rasulullah
Hari Senin merupakan hari lahir sekaligus kewafatan Rasulullah. Dalam satu hadits dijelaskan,
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ: ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
Artinya, "Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab, 'Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku" (HR Muslim: 1162).
Menurut sejarawan Safyurrahman al-Mubarakfuri dalam kitab Rahiq al-Makhtum, Nabi lahir pada hari Senin, tanggal 9 Rabiul Awal. Menurut para pakar, kelahiran Rasulullah bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M, sebagaimana hasil analisis ulama besar bernama Muhammad bin Sulaiman al-Manshurfuri dan seorang astrolog (ahli ilmu falak) bernama Mahmud Pasha. Nabi pun wafat pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal 632 M.
Nah, itulah bacaan niat puasa sunnah Kamis serta keutamaannya. Semoga bermanfaat ya, detikers
(urw/urw)