- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Daging di Pasar
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Rumah
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepeda
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Barang Kolektor
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tanah
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Motor
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tas Branded
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buah Anggur
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Online
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Jam Tangan
- Contoh Teks Negosiasi Warga dengan Investor
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli HP
- Contoh Teks Negosiasi dalam Bisnis
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Grosiran
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sayuran
- Contoh Teks Negosiasi dalam Perniagaan
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Mobil
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli dengan Tukang Becak
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Gitar
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Laptop
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Novel
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Lampu Gantung Antik
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buku Bekas
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Kamera
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Baju Batik di Pasar
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Jasa
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepatu
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Kerudung
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tanah
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buah di Distributor
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Motor Sport
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Penawaran Produk
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Baju
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buah Mangga
- Struktur Teks Negosiasi
- Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi a. Bahasa Persuasif b. Kalimat Deklaratif c. Kesantunan Bahasa d. Menggunakan Konjungsi e. Kalimat Efektif f. Berisi Pasangan Tuturan g. Bersifat Memerintah dan Memenuhi Perintah h. Menggunakan Pronomina Persona i. Kalimat Langsung j. Menggunakan Kalimat Kontras
Teks Negosiasi merupakan salah satu jenis teks yang kerap kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, seperti apa contoh-contoh teks negosiasi?
Dilansir dari Modul Pembelajaran SMA: Bahasa Indonesia Kelas X yang diterbitkan oleh Kemdikbud, teks negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial antara pihak-pihak tertentu yang terlibat dalam suatu masalah karena saling berusaha mencapai tujuan yang berbeda. Bahkan, terkadang saling bertentangan.
Salah satu contoh penggunaan teks negosiasi adalah pada saat terjadi transaksi jual beli. Biasanya hal ini terjadi di pasar, warung hingga pertemuan-pertemuan bisnis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai referensi, berikut ini contoh teks negosiasi jual beli dalam berbagai situasi. Simak yuk!
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Daging di Pasar
Di sebuah pasar tradisional, Bu Heri mau membeli daging di salah satu lapak langganannya.
Penjual : Selamat pagi Bu Heri, Wah sudah belanja macam-macam, ya?
Bu Heri : Iya pak. Nanti sore akan ada arisan. Jadi, hari ini rencananya masak agak lebih banyak dibandingkan biasanya.
Penjual : Oohh. Ini kebetulan dagingnya segar-segar Bu. Baru sampai subuh tadi, belum kena freezer. Ibu Heri mau daging apa? Kambing apa sapi?
Bu Heri : Sapi sajalah Pak. Tidak berani makan daging kambing. Suami saya sedang naik tensinya, bisa gawat kalau makan daging kambing.
Penjual : Oh, tensinya sering naik, ya Bu? Kalau saya tiap hari makan daging, mau sapi atau kambing tidak masalah buat saya. Sejauh ini tensi saya aman, Bu. Akan tetapi, saya rajin makan ketimun, melon, semangka, apel, kangkung biar seimbang, Bu. Jangan lupa juga banyak minum air putih. Satu lagi yang terpenting adalah harus ikhlas, Bu!
Bu Heri : Ikhlas, bagaimana pak?
Penjual : Ya, kalau menjalani hidup ini ikhlas pasti, kan adem ayem saja. Jadi, tensinya tidak akan naik.
Bu Heri : Betul juga Bapak ini.
Penjual : Nah, ini! Ibu, silakan pilih, mau bagian mana? paha atau iga?
Bu Heri : Kalau paha sekilonya berapa pak?
Penjual : Masih sama bu seperti kemarin, 110 ribu, Bu.
Bu Heri : Kalau iga?
Penjual : Buat Bu Heri, saya berikan diskon saja, 105 ribu untuk 1 kg iga.
Bu Heri : Kalau begitu saya ambil daging bagian paha 1 kg, iga ½ kg, tetapi harganya boleh kurang, ya? Kan, saya sudah beli banyak.
Penjual : Ya, sudah, khusus untuk Ibu, semuanya saya berikan harga 210 ribu saja.
Bu Heri : Terima kasih, Pak. Bonus tulang, juga, Pak. saya hendak membuat kaldu.
Penjual : Siap Bu Heri. Pokoknya beres. (penjual daging itu mulai menyiapkan pesanan Bu Heri)
Bu Heri : Terima kasih pak.
Penjual : Ini Bu, sudah saya pisahkan iga dan paha. Semuanya 210 ribu.
Bu Heri : Terima kasih, Pak. Ini uangnya.
Penjual : Uangnya 250 ribu. Ibu tidak mempunyai uang pas?
Bu Heri : Wah, tidak ada, Pak, memangnya tidak ada kembaliannya, ya?
Penjual : Iya, belum ada uang kembaliannya. Begini saja, Ibu membayar 200 ribu dulu saja, sisanya besok ketika ibu belanja di sini.
Bu Heri : Oh, baiklah, kalau begitu. Besok sisanya akan saya berikan, Pak.
Penjual : Iya Bu, tidak usah dipikirkan.
Bu Heri : Terima kasih, Pak.
Penjual : Ya bu. Salam untuk Pak Heri.
Bu Heri : Ya Pak.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Rumah
Penjual: Ini rumah yang mau saya jual pak, karena kebetulan bulan depan saya dan keluarga harus pindah ke luar kota.
Beberapa hari lalu juga sudah kami cat ulang dan merenovasi kamar mandi agar lebih nyaman dihuni.
Pembeli: Total luasnya berapa ya pak?
Penjual: Kalau rumahnya tipe 45 pak, tapi kalau sama tanahnya total seluas 75 m persegi. Kebetulan saya bangun sendiri rumah ini pak, jadi kondisi bangunannya bagus.
Pembeli: Boleh saya lihat-lihat dulu pak?
Penjual: Silahkan masuk pak. Rumah ini ada dua kamar tidur, satu kamar mandi, garasi, dan di belakang masih ada sedikit space yang biasanya digunakan untuk menjemur pakaian.
Pembeli: Saya lihat di iklan harganya ditawarkan 250 juta ya pak? Sudah nett apa boleh nego?
Penjual: Boleh dinegokan pak, silahkan mau ditawar berapa. Kalau mau DP setengah dulu juga boleh, nanti sisanya diangsur selama setahun.
Pembeli: Kalau saya bayar kontan 180 juta bagaimana pak?
Penjual: Waduh pak, maaf masih jauh. Pasaran harga tanah disini sudah naik pak.
Pembeli: Kalau 250 juta kemahalan pak, ini juga bukan daerah tengah kota.
Penjual: Gini saja pak, saya kasih di harga 225 juta. Setengahnya boleh diangsur selama setahun. Bagaimana pak?
Pembeli: Hmmm, 225 juta sudah bonus tambah kanopi depan ya pak?
Penjual: Boleh pak, nanti saya pasangkan kanopi
Pembeli: Oke deal ya pak, silahkan dibantu urus surat jual belinya.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepeda
Budi : Selamat siang. Perkenalkan saya Budi.
Andi : Selamat siang, Pak Budi, saya Andi, Pak. Ada yang bisa saya bantu?
Budi : Ini sepeda antik Bapak dijual ya?
Andi : Betul, Pak.
Budi : Kenapa dijual, Pak?
Andi : Dijual karena saya mau ganti dengan yang baru, Pak.
Budi : Dijual harga berapa, Pak?
Andi : Ini saya jual dua juta saja. Barangkali Bapak berkenan, boleh lho Pak, silakan dibeli.
Budi : Bisa kurang tidak, Pak?
Andi : Ya, sewajarnya saja, Pak. Silakan kalau Bapak mau menawar.
Budi : Satu juta pas, bagaimana, Pak? Saya bayar sekarang juga.
Andi : Waduh, belum dapat, Pak. Bapak bisa cek di pasaran, harganya masih tinggi, saya jamin.
Budi : Ya, sudah kalau begitu satu juta lima ratus ribu, bagaimana?
Andi : Naikin sedikit ya, Pak. Jadi satu juta tujuh ratus ribu, begitu.
Budi : Ya, sudah kalau begitu. Satu juta tujuh ratus ribu, saya bayar sekarang tunai ya.
Andi : Baik, terima kasih. Semoga nyaman dan awet, berkah buat kita.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Barang Kolektor
Penjual: Mari-mari masuk Mas Sueb. Selamat datang kembali di Galeri Antik. Kali ini mencari apa nih?
Pembeli: Saya lagi mencari jam dinding lawas nih Mas Kun. Ada nggak?
Penjual: Mas Sueb mencari yang tahun berapa?
Pembeli: Inginnya sih tahun 1960-1970 an. Awal era Orde Baru lah kalau ada mah. Ehehe
Penjual: Oh ada nih satu. Tapi ukurannya tidak begitu besar. Jam ini dibuat tahun 1969. Semuanya masih normal. Kayunya juga kuat. Cuma warnanya aja agak kusam sedikit.
Pembeli: Mau dilepas dengan harga berapa Mas Kun?
Penjual: Karena sampean pelanggan saya, monggo dibawa pulang, maharnya Rp 3,5 juta saja.
Pembeli: Wah kurangi lah harganya, Mas Kun. Rp 2,5 juta saja ya?
Penjual: Ya sudah harga tengahnya saja ya, Rp 3 juta.
Pembeli: Siap deh Mas Kun. Terima kasih ya. Bisa diantar ke rumah kan Mas?
Penjual: Bisa dong. Yang penting rumah Mas Sueb belum pindah hehehe...
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tanah
Pembeli: Saya dengar, Pak Uha mau menjual tanah yang di lereng bukit sana ya?
Penjual: Betul Mas, luasnya sekitar 2.000 meter persegi? Meski di lereng bukit, tapi konturnya tidak terlalu miring. Cocok untuk pertanian.
Pembeli: Harga satu meternya berapa, Pak Uha?
Penjual: Kemarin saya menawarkan dengan harga Rp 100 ribu/meter persegi. Jadi jika ditotal sekitar Rp 200 juta.
Pembeli: Masih bisa kurang kan, Pak Uha? Saya tawar Rp 150 juta ya Pak?
Penjual: Waduh belum bisa kalau segitu. Soalnya lahan produktif, Mas. Saya juga sayang untuk menjualnya sebenarnya. Cuma lagi ada keinginan lain, yang memaksa saya untuk menjual tanah itu.
Pembeli: Ya sudah Pak Uha, kita ambil tengahnya saja ya, Rp 175 juta. Gimana?
Penjual: Iya deh. Sebentar saya ambilkan surat-suratnya, serta kwitansi sebagai bukti pembayaran.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Motor
Penjual: Ini Mas Sueb, Honda Supra X tahun 2022 yang sampean taksir.
Pembeli: Ia Mas Gambir, masih mulus ya bodinya.
Penjual: Ia Mas Sueb, soalnya saya sering dinas di luar kota, maklum prajurit. Jadi paling motor ini sesekali dipakai pembantu saya.
Pembeli: Jujur saya tertarik dengan motor ini, Mas Gambir. Tapi tolonglah harganya dikurangi dari yang kemarin.
Penjual: Iya kemarin saya banderol Rp 5 juta karena disesuaikan dengan kondisinya saat ini. Bodi mulus mesin halus.
Pembeli: Saya tawar Rp 3,5 juta ya, Mas Gambir.
Penjual: Waduh kalau segitu, saya berat melepasnya, Mas Sueb.
Pembeli: Daripada jarang sampean pakai, Mas Gambir mending saya yang rawat, Mas Gambir. Ahaha.
Penjual: Ya sudah Rp 4,5 juta ya, Mas Sueb?
Pembeli: Oke deh, Mas Gambir. Saya bayar via transfer bank ya Mas.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tas Branded
(Percakapan lewat chat)
Pembeli: Tas Hermes seri XX masih ada kak?
Penjual: Halo kak, maaf kalau produk tersebut sudah sold out ya. Karena barangnya cuma ada satu.
Pembeli: Waduh, kalau yang seri ABC masih ada?
Penjual: Masih kak.
Pembeli: Dijual berapa kak?
Penjual: Kalau yang itu masih tinggi kak, Rp19 juta.
Pembeli: Nego tidak kak?
Penjual: Sudah pas ya kak, barangnya masih licin banget dan dijamin tidak menyesal deh.
Pembeli: Saya cuma ada budget 15 juta aja nih kak, ada yang lain mungkin?
Penjual: Kalau untuk budget segitu bisa pilih seri YY atau ZZ kak. 13,5 juta aja.
Pembeli: Ukuran tas-nya berapa itu kak? Terus materialnya apa?
Penjual: Jangan khawatir kak, semua produk tas Hermes di toko kami original jadi material pembuatnya juga dari kulit hewan asli, bukan sintetis. Tapi maaf ya kak, tidak ada sertifikatnya.
Pembeli: Seri YY, saya di ambil 13 juta boleh kak?
Penjual: Oke kak, tapi tidak dapat bonus box tas Hermes ya kak.
Pembeli: iya mbak, tidak masalah. Pembayaran lewat apa mbak?
Penjual: Bisa BCA, Mandiri atau BNI ya kak. Ini nomor rekeningnya. Setelah transfer, tolong kirim bukti transaksinya ya.
Pembeli: Oke, tunggu sebentar ya.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buah Anggur
Penjual: Cari apa bu? Silahkan dipilih, buahnya segar-segar bu, bari datang tadi pagi.
Pembeli: Anggurnya berapa bu?
Penjual: Anggur merah 70 ribu per kilogram bu. Beli 2 kg dapat potongan 5 ribu.
Pembeli: Walah, kok dikit banget potongannya Bu? Saya ambil 3 kg, 100 ribu ya bu?
Penjual: Waduh, jauh banget Bu. Belum boleh kalau segitu, nanti saya rugi bukannya untung. Kalau mau ambil 3 kg, saya kasih harga 180 bu. Ini masih fresh loh, baru banget datang tadi pagi.
Pembeli: Ah, mahal. Ya sudah deh saya coba cari toko lain saja
Penjual: 150 ribu bu, monggo diangkut.
Pembeli: 135 ribu, saya ambil 3 kg.
Penjual: Ya sudah bu, saya bungkus ya.
Pembeli: Siap, terimakasih banyak.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Online
Pembeli: Selamat malam Mas/Mbak Seken Keren. Mohon maaf DM Instagram malam-malam. Saya penasaran dengan jaket parka warna hitam yang ada di feed. Apa masih ready stock?
Penjual: Selamat malam Mas. Jaket parka yang itu masih ada. Harganya Rp 150 ribu. Bahannya cotton canvas. Bagus.
Pembeli: Promo awal tahun masih ada kah Bang?
Penjual: Wah promo itu sudah tidak ada. Kemarin hanya berlalu 10 hari di awal tahun. Jadi sekarang sudah harga normal.
Pembeli: Wah sayang sekali ya, saya telat.
Penjual: Emang mau dikirim ke mana? Saya kasih bebas ongkos kirim (ongkir) deh gimana?
Pembeli: Surabaya Bang. Wah terima kasih dapat free ongkir dari Seken Keren. Siap, saya transfer sekarang ya Bang untuk pembayarannya.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Jam Tangan
Pembeli: Selamat malam, jam tangan G-Shock seri X originalnya masih ada mas? Saya lihat di iklan Facebook, katanya mau dijual 500 ribu ya?
Penjual: Masih mas, iya saya lepas 500 ribu. Ini belum ada 1 tahun mas, jadi masih garansi juga. Dijamin barangnya original. Lagi butuh uang soalnya jadi mau mau saya jual.
Pembeli: Sudah nett apa boleh nego mas?
Penjual: Maaf mas, harga sudah pas. Soalnya harga belinya dua kali lipat itu. Kalau dikurangi lagi, saya rugi banyak.
Kwitansinya juga masih ada kok, lengkap dengan kartu garansi dan box originalnya. Jangan khawatir mas, ini barang milik pribadi.
Pembeli: Wah, sebenarnya saya suka banget mas. Tapi kalau 500 masih kemahalan. Kurangin dikit boleh tidak? Nanti saya samperin ke tempat mas deh, itung-itung buat ongkos bensin.
Penjual: Ya sudah, 450 ya mas. Tapi mas yang ke rumah saya.
Pembeli: Oke, deal ya mas. Tolong disiapkan barangnya. Besok pagi saya ke tempatnya mas buat ambil. Bayar besok sekalian ya mas, atau harus DP dulu?
Penjual: Besok sekalian saja mas, biar bisa cek barangnya juga.
Pembeli: Oke deh.
Contoh Teks Negosiasi Warga dengan Investor
Sudah tiga tahun warga Dusun Sejahtera berjuang untuk menyelamatkan sumber mata air yang terletak di desanya. Perjuangan panjang tersebut bermula ketika sebuah perusahaan properti mulai membangun hotel di kawasan sumber mata air tersebut. Sumber air "Panguripan" menjadi tumpuan hidup tidak hanya bagi enam ribu warga Desa Sejahtera, tetapi juga puluhan ribu warga desa di sekitarnya. Sumber air Panguripan menjadi penyedia air bersih untuk dikonsumsi sekaligus memenuhi pengarian sawah bagi puluhan hektar sawah. Bila pembangunan hotel itu diteruskan, sumber air Panguripan akan mati.
Meskipun beberapa kali didemo warga, pihak pengembang tetap bersikukuh melanjutkan pembangunannya.
Akhirnya, Pak Lurah membentuk tim yang akan mewakili warga untuk menuntut pengembangan hotel PT Mulya Jaya, menghentikan pembangunan hotel tersebut. Tim Penyelamat Panguripan diterima Direktur PT Mulya Jaya, Edy, di ruangannya.
Edy: Silahkan duduk Bapak dan Ibu. Selamat pagi, boleh saya tahu Bapak dan Ibu ini berasal dari mana?
Kepala desa: Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Ibu Suci, sekretaris desa, dan satu lagi Pak Rahmat, salah satu tokoh masyarakat yang ditunjukkan oleh warga desa kami.
Edy: Terima kasih atas kedatangan Bapak dan Ibu ke kantor saya. Dengan senang hati, sebagai direktur saya akan mendengarkan aspirasi warga demi kebaikan bersama.
Edy: Begini Bapak dan Ibu. Dalam pertemuan dengan warga desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan pembangunan hotel dan berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?
Warga I: Bagaimana mungkin kelestarian sumber air dapat dijaga, Pak? Pembangunan hotel tepat di atas mata air tersebut pasti akan mematikan mata airnya. Awalnya, karena pembangunan hotel tersebut akan menuntut ditebangkan pepohonan di sana, maka daerah resapan air akan berkurang. Hal ini mengancam kelestarian mata air kami.
Warga II: Sekali lagi saya tegaskan, Pak. Kami tidak akan pernah menyetujui pembangunan hotel atau apapun di atas sumber mata air, sumber penghidupan kami itu!
Kepala Desa: Sabar dulu, Pak Rahmat. (Sambil memegang Pundak Pak Rahmat). Benar Pak kami belum pernah menyetujui dan tidak akan pernah menyetujui kesepakatan itu, Pak. Bagi kami, sumber mata air Panguripan adalah gantungan kehidupan kami. Tak hanya untuk makan dan minum, sawah kami juga membutuhkan air.
Warga II: Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut! Bahkan kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan mengeluarkan surat penghentian pembangunan hotel.
Edy: Bapak dan Ibu jangan khawatir. Sebenarnya, Wali Kota sudah mengeluarkan surat perintah penghentian pembangunan hotel.
Warga I: Kalau begitu tunggu apalagi?
Edy: Masalahnya, saya masih mencari lahan pengganti. Bagaimana pun saya tidak mau kehilangan kesempatan bisnis di kota ini.
Kepala Desa: Bila benar demikian, sebagai Kepala Desa, saya akan membantu Bapak menemukan lahan baru yang tidak terlalu jauh dari sumber Panguripan.
Edy: Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima kasih. Hari ini juga saya akan memerintahkan anak buah saya menghentikan pembangunan hotelnya.
Kepala Desa: Terima kasih atas kerja sama ini.
Edy: Saya juga berterima kasih karena Pak Lurah berhasil menghentikan demo warga. Terima kasih, Pak.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli HP
Penjual: Siang kak, mau cari HP apa nih? Kebetulan lagi ada beberapa merk yang promo kak, ada bonus soft case juga.
Pembeli: Saya mau cari HP gaming mbak, minimal RAM 6GB prosesor Snapdragon 8 ke atas, kira-kira apa ya mbak? Terus harganya kisaran berapa?
Penjual: Kalau untuk minimal spesifikasi tersebut ada merek X pro dan Y pro ini kak. X pro sudah pakai baterai jumbo 6.000 mAh, harganya 5,5 juta.
Kalau Y pro lebih murah, 4,8 juta dengan baterai 5.000 mAh. Tapi dua-duanya ada fitur fast charging kak, jadi pengisiannya cepat.
Pembeli: Wah, saya kira ada yang harga dibawah 4 jutaan mbak
Penjual: Kalau untuk yang baca di bawah 4 jutaan ada kak, tapi RAM 4GB dan prosesor Mediatek Helio.
Pembeli: Yah, tapi saya lagi cari yang RAM 6GB mbak, boleh tidak harganya kurang? Saya mau ambil Y Pro, 5 juta deh mbak.
Penjual: Maaf mas, masih belum boleh kalau segitu. Penyimpanannya aja besar loh, 128GB. Nanti juga dapat bonus soft case kok.
Dijamin tidak bakal mengecewakan kalau mau buat main game online. Produk ini juga keluaran tahun ini mas, jadi masih anget-angetnya.
Penjual: Hmmm, kurangin dikit dong mbak.
Pembeli: Hmmm, 5,4 ya mas. Nett.
Penjual: Kurangi 50 ribu lagi, saya ambil sekarang mbak.
Pembeli: Hmmm, ya sudah mas. Saya bantu bungkus dan buatkan notanya ya mas. Mohon ditunggu sebentar.
Contoh Teks Negosiasi dalam Bisnis
Pegawai bank: Selamat pagi Pak, silakan duduk, ada yang bisa kami bantu?
Nasabah: Selamat pagi Bu. Ya, terima kasih. Begini Bu, saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang untuk usaha ikan lele saya.
Pegawai bank: Maaf, bisa saya lihat proposalnya?
Nasabah: Ini Bu, silakan.
Pegawai bank: Sebenarnya, proposal Bapak ini sangat bagus, tidak masalah. Cuma kami pihak bank tidak bisa memenuhi permintaan dana sebesar Rp 500 juta.
Nasabah: Jadi, kira-kira pihak bank mampu memberikan berapa Bu?
Pegawai bank: Setelah saya hitung, kami hanya menyanggupi sampai Rp 300 juta Pak, dengan bunga 4%.
Nasabah: Tidak bisa ditambah lagi Bu? Usaha ini sebenarnya sangat sukses, pesanan ikan lele ke kami dari seluruh Indonesia. Dana ini rencananya akan kami gunakan untuk menambah kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan ikan lele tersebut.
Pegawai bank: Tunggu dulu Pak, saya hitung ulang. Yah, sepertinya kami sanggup memberikan 350 juta.
Nasabah: Wah, apakah tidak bisa dinaikkan lagi Bu? Bagaimana kalau 400 juta?
Pegawai bank: Maaf Pak, hanya segitu yang bisa kami sanggupi.
Nasabah: Iya deh Bu, tidak apa-apa, saya setuju.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Grosiran
Pembeli: Mau tanya, harga grosir jilbab pashmina-nya berapa ya? Rencana saya mau beli 100 pcs untuk warna hitam, putih, khaki, navi sama army kak. Jadi 500 pcs totalnya.
Supplier: Beli per 100 pcs Rp1 juta ya kak. Jadi kalau 500 pcs, Rp5 juta.
Pembeli: Wah, tidak dapat potongan lagi? Kemungkinan saya bakal langganan supplier disini kak.
Supplier: Harga dari kami sudah nett kak. Kalau mau dapat potongan lagi, minimal order 1000 pcs ya. Nanti dapat voucher potongan 250 ribu.
Pembeli: Oh gitu, boleh deh. Saya ambil 1000 pcs sekalian ya. Warnanya dilengkapi saja kak.
Supplier: Oke kak, kami siapkan dulu ya. Untuk pembayaran bisa transfer ke rekening ini. Barang akan dikirim ke alamat kakak besok pagi.
Pembeli: Siap kak.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sayuran
Pembeli: Bang, bayam 1 ikat berapa?
Penjual: 10 ribu Mbak.
Pembeli: Waduh kok sudah naik, kemarin aja masih 8 ribu loh.
Penjual: Iya mbak, soalnya mau lebaran. Jadi banyak harga sayuran yang ikut naik. Sembako aja sekarang semua sudah naik mbak, masak sayuran tidak boleh naik harganya.
Pembeli: Hmmm, kalau harganya berapa mas?
Penjual: 15 ribu per kilogram.
Pembeli: Bayam dua ikat sama wortel setengah kilogram, 20 ribu ya mas? Kan sudah langganan tiap hari, masak tidak dapat potongan sih.
Penjual: Hmmm, ya udah mbak boleh. Sini saya bungkusin.
Pembeli: Oke, makasih banyak ya mas.
Contoh Teks Negosiasi dalam Perniagaan
Herman dan Irfan ditugasi oleh sekolah untuk membeli dua ekor sapi yang akan dipotong pada Hari Raya Idul Adha. Mereka segera mendatangi pedagang sapi dan menawarkan dua ekor sapi. Akhirnya terjadi tawar menawar antara Herman dan Irfan di satu pihak dan pedagang sapi di pihak lain.
Herman: Selamat siang, Pak. Saya Herman, siswa SMAN 2. Kami akan membeli sapi untuk sekolah. Yang belum laku mana ya, Pak?
Pedagang: Yang ini. Harganya Rp 21.500.000. Yang merah itu hanya Rp 19.500.000. Semua sudah termasuk pengiriman dan pemeliharaan selama sebulan.
Herman: Saya sebenarnya senang yang besar itu. Tapi harganya bisa dikurangi ya, Pak?
Pedagang: Bisa. Saya kurangi lima ratus ribu.
Herman: Itu namanya tidak kurang, Pak.
Irfan: Yang merah bisa kurang berapa?
Pedagang: Yang merah tidak bisa kurang. Itu harga khusus untuk Adik.
Herman: Bagaimana kalau yang besar itu dua puluh juta, Pak. Saya kira itu sesuai dengan harga umum.
Pedagang: Belum bisa, Dik.
Irfan: Kalau dua-duanya saya beli, Rp 39.000.000 gimana, Pak?
Pedagang: Begini saja. Kalau kedua-duanya dibeli, saya kasih harga Rp 40.000.000. Bagaimana, Dik?
Herman: Bagaimana Her, setuju tidak?
Herman: Baiklah, Pak. Tolong diantar sehari sebelum Idul Adha. Ini saya titip sepuluh juta sebagai tanda jadi dan akan saya lunasi dari Senin minggu depan. Lalu, bagaimana kalau di kandang ini terjadi sesuatu atas sapi ini?
Pedagang: Itu semua menjadi tanggung jawab saya. Nanti saya ganti dengan yang sama. Ini tanda terima uang mukanya.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Mobil
Penjual: Selamat datang di garasi lawas saya, Mas Sueb.
Pembeli: Oh ini ya Mas, Toyota Starlet yang mau dijual itu? Keren, tahun berapa ini Mas?
Penjual: Mobil ini tahun 1990, Mas Sueb. Surat-suratnya lengkap, pajak hidup.
Pembeli: Waktu kemarin sampean kirim video suara mesinnya, saya sebetulnya langsung jatuh hati Mas. Cuma terkendala dengan harga yang ditawarkan.
Penjual: Iya Mas Sueb, saya buka di harga Rp 48 juta. Kemarin ada yang nawar Rp 41 juta, nggak saya lepas.
Pembeli: Iya Mas, apa daya, saat ini saya hanya punya uang Rp 40 juta. Tapi serius Mas, saya tertarik dengan mobil lawas ini. Akan saya rawat sepenuh hati.
Penjual: Ya sudah, Mas Sueb. Saya lepas ke sampean deh walau Rp 40 juta. Saya percaya sampean benar-benar ingin mobil ini. Bukan untuk dijual kembali dan mencari keuntungan. Tapi karena suka dengan mobilnya.
Pembeli: Wah terima kasih Mas. Semoga berkah untuk kita semua. Saya bayar via transfer bank ya Mas.
Penjual: Siap Mas, aamiin.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli dengan Tukang Becak
Calon penumpang: "Bang, ke Pasar Sentral berapa?"
Tukang becak: "10 ribu, Mbak."
Calon penumpang: "Yah, kok mahal banget Bang, 5 ribu aja."
Tukang becak: "Aduh, kemurahan Mbak. Pasar Sentral kan jauh."
Calon penumpang: "Iya deh, saya tambah jadi 7 ribu, gimana?"
Tukang becak: "Naikin dikit Mbak, jadi 8 ribu."
Calon penumpang: "Baiklah Bang, saya setuju. Antar ke Pasar Sentral ya, Bang."
Tukang Becak: "Baik, silakan naik, Mbak."
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Gitar
Pembeli: "Bu saya mau beli gitar ini, kira-kira berapa harganya?"
Penjual: "Kalau gitar yang itu harganya 750 ribu, nak."
Pembeli: "Harganya boleh kurang nggak, bu?"
Penjual: "Hmm, boleh saja. Mau nawar berapa?"
Pembeli: "500 ribu, bisa nggak ya?"
Penjual: "Wah, kalau segitu nggak bisa, nak."
Pembeli: "Kalau 600 ribu?"
Penjual: "Belum, nak. Naik sedikit lagi, 650 ribu ibu berikan gitar ini."
Pembeli: "Baiklah bu, saya setuju."
Pembeli: "Ini uangnya ya, bu. Terima kasih."
Penjual: "Sama-sama, nak."
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Laptop
Pembeli: "Mas saya ingin beli laptop Dell, apakah di sini ada?"
Penjual: "Ada Mas, ini Mas, ada beberapa pilihan warna."
Pembeli: "Berapa harganya mas untuk yang warna abu-abu ini?"
Penjual: "Semua warna harganya sama, Rp13.150.000."
Pembeli: "Harganya boleh kurang enggak mas?"
Penjual: "Paling pasnya Rp12.689.000."
Pembeli: "Boleh dikurangi lagi enggak mas?"
Penjual: "Wah, harga segitu rasanya tidak bisa."
Pembeli: "Baiklah Mas, saya setuju, ini uangnya."
Penjual: "Baik Mas, kalau begitu saya siapkan barangnya."
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Novel
Anak: "Permisi, selamat siang!
Penjaga: "Iya, selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu, Nak?"
Anak: "Saya sedang mencari novel Siti Nurbaya, apakah ada, Pak?"
Penjaga: "Sudahkah mencari di rak novel?"
Anak: "Sudah Pak, tetapi tidak ada."
Penjaga: "Baiklah, saya coba carikan di gudang. Silakan tunggu di ruang tunggu, ya!"
Anak: "Baik Pak, terima kasih."
Tak berapa lama kemudian.
Penjaga: "Kebetulan saya cari di gudang masih tersisa satu, ini bukunya."
Anak: "Berapa harga buku ini, Pak?"
Penjaga: "Rp. 58.000 saja, Nak."
Anak: "Harga itu terlalu mahal untukku, Pak, bolehkan saya menawar?"
Penjaga: "Boleh, silakan saja."
Anak: "Rp 45.000 saja Pak?"
Penjaga: "Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah."
Anak: "Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap Bapak mau membantu. Ini untuk tugas sekolah saya."
Penjaga: "Kalau harga serendah itu belum bisa, Nak. Bagaimana kalau Rp 55.000 saja? Itu sudah termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di toko buku lain tidak akan ada lagi."
Anak: "Tapi uang saya hanya Rp 50.000."
Pejaga: "Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp 50.000. Bagaimana?"
Anak: "Baiklah Pak! Saya beli bukunya."
Penjaga: "Ini bukunya."
Anak: "Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya."
Penjaga: "Iya, sama-sama. Terima kasih juga telah membeli buku di toko saya.
Anak: "Selamat siang, Pak."
Penjaga: "Selamat siang."
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Lampu Gantung Antik
Penjual: "Silakan bu dilihat-lihat dulu, barang-barang disini antik-antik dan langka lho Bu.
Ibu: "Oh iya mbak, kebetulan saya mau mencari lampu gantung. Apakah ada mbak? Saya lihat kok tidak ada ya?"
Penjual: "Oh ada bu, di dalam sini. Mari masuk bu untuk melihat-lihat. Nah kalau yang ini lampu antik dari Yogyakarta bu, ini punya motif khas dari Jogja."
Ibu: "Bagus juga ya mbak, ini harganya berapa mbak?"
Penjual: "Ini harganya 7 juta bu. Maklum barang langka bu yang seperti ini."
Ibu: "Waduh mbak kok mahal banget, 5 juta bagaimana? Langsung saya ambil."
Penjual: "Wah maaf bu belum bisa. Ini barangnya langka bu."
Ibu: "Yaudah deh kalau 6 juta bagaimana mbak? Harganya di pasin saja lah mbak."
Penjual: "Sebenarnya belum boleh bu, tapi untuk ibu, ya sudah ngga apa bu."
Ibu: "Oke mbak, setuju ya 6 juta rupiah."
Penjual: "Iya bu, saya bungkus dulu ya bu. Ini bu barangnya."
Ibu: "ini uangnya ya mbak."
Penjual: "Iya terimakasih bu."
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buku Bekas
Andhika: "Eh buku apa tuh, nas?"
Anas: "Ohh itu, judulnya Kece Tanpa Kere."
Andhika: "Keren juga ya judulnya. Isinya apaan?"
Anas: "Menurut gue bagus banget sih. Isinya kayak semacam pendidikan finansial gitu. Gimana caranya biar kita bisa lebih hemat, tapi nggak sampai yang kesiksa-siksa banget, tetep jajan dan liburan gitu."
Andhika: "Wahh mantep kaliii."
Anas: "Terus di dalamnya juga ada tips-tips mengatur keuangan, sama kisah dari orang-orang hebat, lho yo."
Andhika: "Wihh bagus dah. Gue jadi pengen beli. Itu lu beli dimana?"
Anas: "Gue dulu beli di toko buku yang di Galuh Mas itu. Mending lu beli yang gue aja ini. Rp80.000 dah."
Andhika: "Yahh duit gue ga cukup kalau segitu. Lagi nggak bawa dompet, nih. Rp50.000 aja gimana?
Anas: "Hem.. gimana ya.. Rp70.000 ya. Gapapa sisanya yang 20 nanti aja besok-besok."
Andhika: "Oke deh siap. Ini uangnya ya. Sisanya besok kalau gue main lagi. Langsung gue baca dah tuh sekarang bukunya."
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Kamera
Penjual: "Selamat datang di Toko Kamera Jaya, silahkan duduk."
Pembeli: "Terima kasih." Penjual: "Ada yang bisa saya bantu?"
Pembeli: "Saya sedang mencari kamera digital yang cocok untuk dibawa bepergian."
Penjual: "Apakah Anda menginginkan merek kamera digital tertentu?"
Pembeli: "Boleh beri saya rekomendasi merek kamera digital yang bagus?"
Penjual: "Saat ini ada tiga merek kamera yang populer dan disukai oleh pelanggan kami, yaitu merek A, B, dan C."
Pembeli: "Boleh saya lihat tampilan ketiga merek?"
Penjual: "Tentu silahkan dilihat ketiga produk ini sama-sama kamera digital yang cocok untuk dibawa bepergian.
Pembeli: "Bagaimana dengan spesifikasi ketiganya?"
Penjual: "Merek A desainnya modern, punya resolusi 1040K, dan sudah dilengkapi dengan teknologi layar sentuh. Merek B sama sama juga sudah layar sentuh, namun lebih ringan dan resolusinya lebih rendah dari merek A yaitu 921.6K. Sementara itu, merek C meskipun bukan layar sentuh, namun resolusinya sama dengan Merek A, dan lebih hemat baterai."
Penjual: "Berapa harga ketiga merek?"
Pembeli: "Untuk merek A harganya Rp6.000.000, merek B Rp5.800.000, sedangkan merek C harganya Rp5.700.000." Penjual: "Apakah ada diskon untuk merek A?"
Penjual: "Untuk merek A saat ini belum ada diskon, namun khusus hari ini pembelian merek A secara tunai akan memperoleh bonus tas, strap, dan pembersih lensa. Anda juga akan kami beri voucher perawatan lensa yang berlaku selama satu tahun."
Pembeli: "Apakah tidak bisa turun lagi, Pak harganya?"
Penjual: "Tidak bisa, Mas"
Pembeli: "Bagaimana dengan harga Rp5.500.000 saya bayar secara tunai, tanpa saya ambil bonusnya."
Penjual: "Mohon maaf tidak bisa Mas, karena kebetulan harga dari pabrik di atas Rp5.800.000 dan bonus tidak bisa diuangkan. Namun, jika anggaran Mas Rp5.500.000 saya menawarkan merek C saja, nanti akan saya beri bonus yang sama dengan pembelian merek A."
Pembeli: "Saya kurang suka dengan desain dari merek C. Bagaimana dengan merek B, apakah ada potongan harga?"
Penjual: "Untuk merek B kami memberikan diskon Rp50.000 untuk pembayaran menggunakan kartu kredit."
Pembeli: "Apa tidak bisa kurang lagi untuk merek B?"
Penjual: "Untuk merek B kebetulan masih tersedia barang display, jadi kardusnya sudah dibuka dan tidak ada bonus tas atau pembersih lensa, tetapi aksesorinya seperti pelindung lensa, baterai, dan pengisi daya masih lengkap. Khusus barang display ini kami jual Rp5.600.000."
Pembeli: "Ada keuntungan lain tidak jika saya membelinya secara tunai?"
Penjual: "Akan kami berikan voucher perawatan kamera selama satu tahun yang sama seperti pembelian kamera A dan khusus Mas akan saya beri voucher diskon 20 persen untuk pembelian SD card di seluruh cabang toko kami."
Pembeli: "Boleh saya coba dulu kameranya?"
Penjual: "Tentu, silahkan."
Pembeli: "Ya, saya setuju. Kalau begitu saya ambil kamera merek B dengan pembayaran tunai."
Penjual: "Baik saya buatkan notanya terlebih dahulu, ya Mas."
Pembeli: "Ya."
Penjual: "Ini notanya, Mas. Silahkan tanda tangan di sini. Lalu, silahkan dicek kelengkapan isi boks kameranya."
Pembeli: "Ya, sudah lengkap semua, ini uangnya silahkan dihitung dulu."
Penjual: "Uangnya sudah pas, ya Mas. Terima kasih, silahkan datang ke kami setiap hari Senin hingga Sabtu untuk melakukan perawatan lensa. Pastikan membawa voucher dan nota yang sudah kami sertakan di kemasan."
Pembeli: "Ya, akan saya akan datang kembali nanti. Selamat siang."
Penjual: "Selamat siang."
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Baju Batik di Pasar
Pembeli: "Mas, baju batik yang itu berapa harganya?"
Penjual: "Rp150 ribu, Mas."
Pembeli: "Wah, mahal juga ya. Bisa kurang nggak, Mas?"
Penjual: "Bisa, Mas. Kalau beli dua, saya kasih diskon 10%. Jadi, Rp135 ribu."
Pembeli: "Boleh deh, saya ambil dua. Ukuran M saja."
Penjual: "Oke, Mas. Ini bajunya."
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Hewan Peliharaan
Pembeli: "Mbak, kucing ini berapa harganya?"
Penjual: "Rp500.000, Kak."
Pembeli: "Wah, mahal juga ya. Bisa kurang nggak, Mbak?"
Penjual: "Bisa, Kak. Kalau beli sekarang, saya kasih diskon 10%. Jadi, Rp450.000."
Pembeli: "Oke, saya ambil. Bisa lihat kucingnya nggak?"
Penjual: "Bisa, Kak. Silakan dicoba."
Pembeli: "Oke, Mbak. Saya setuju. Ini uangnya."
Penjual: "Oke, Kak. Terima kasih."
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Jasa
Pembeli: "Pak, bisa bantu pasang keramik di rumah saya nggak?"
Tukang: "Bisa, Pak. Harganya Rp3 juta, Pak."
Pembeli: "Wah, mahal juga ya. Bisa nego nggak, Pak?"
Tukang: "Bisa, Pak. Kalau pakai bahan sendiri, harganya Rp2,5 juta, Pak."
Pembeli: "Oke, Pak. Saya setuju. Ini bahannya."
Tukang: "Oke, Pak. Saya pasang besok."
Pembeli: "Oke, Pak. Terima kasih."
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepatu
Pembeli: Pak saya mau tanya dulu, sepatu ini berapa harganya?
Penjual: Kalau sepatu itu premium, Nak. Harganya Rp 400 ribu, Nak.
Pembeli: Harganya boleh kurang tidak, Pak?
Penjual: Hmmm, boleh. Mau nawar berapa, Nak?
Pembeli: Rp 250 ribu saja, Pak. Soalnya saya hanya membawa uang segitu. Bagaimana?
Penjual: Wah, harga segitu rasanya tidak bisa, Nak.
Pembeli: Kalau Rp 300 ribu, Pak?
Penjual: Naikin dikit ya, Nak. Rp 350 ribu Bapak lepas sep
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Kerudung
Penjual: Selamat siang.
Anton: Selamat siang.
Penjual: Mau beli apa, Mas?
Anton: Ini Mbak, saya mau beli kerudung untuk ibu saya.
Penjual: Cari yang model bagaimana, Mas?
Anton: Model biasa saja, Mbak.
Penjual: Silahkan Mas, ke sini ke dalam toko.
Penjual: Silakan dipilih, Mas. Banyak pilihannya kok.
Anton: Saya suka yang hijau kalau dilihat segar, Mbak.
Penjual: Iya mas. Cocok kalau dipakai oleh ibu, Mas.
Anton: Ini berapa, Mbak?
Penjual: Rp 50.000
Anton: Wah, kok mahal Mbak? Rp 30.000 tidak boleh?
Penjual: Tidak boleh, Mas, itu bahannya bagus soalnya.
Anton: Tidak bisa kurang, Mbak?
Penjual: Rp 45.000 boleh, Mas.
Anton: Rp 40.000 ya, Mbak? Ini untuk oleh-oleh ibu saya.
Penjual: Benar Mas tidak boleh. Nanti toko saya bisa bangkrut.
Anton: Ya sudah, Mbak Rp 45.000, saya ambil yang ini.
Penjual: Mau beli apa lagi, Mas?
Anton: Itu saja Mbak. Ini uangnya, Mbak.
Penjual: Uangnya Rp 50.000 ya, Mas? Ini kembaliannya Rp 5.000. Terima kasih, Mas.
Anton: Iya Mbak, sama-sama.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tanah
Adam: Selamat pagi, Bella! Saya, Adam, tertarik dengan tanah yang Anda tawarkan di daerah XYZ. Saya ingin membicarakan kemungkinan pembelian tanah tersebut.
Bella: Selamat pagi, Adam! Tentu, saya senang mendengarnya. Apakah ada spesifikasi atau pertimbangan khusus yang ingin Anda diskusikan?
Adam: Pertama-tama, saya ingin tahu lebih lanjut tentang lokasi tanah, luas tanah, dan apakah sudah ada izin penggunaan tanah tertentu.
Bella: Lokasi tanah berada di pinggiran kota, memiliki luas sekitar 1000 meter persegi. Saat ini, tanah tersebut memiliki izin penggunaan untuk pembangunan perumahan. Apakah itu sesuai kebutuhan Anda?
Adam: Lokasi cukup menarik. Bagaimana dengan aksesibilitas, infrastruktur, dan fasilitas umum di sekitar?
Bella: Tanah ini dapat diakses dengan baik melalui jalan utama, dan beberapa fasilitas umum seperti sekolah dan pusat perbelanjaan berada dalam jarak yang masuk akal. Infrastruktur dasar seperti listrik dan air juga tersedia.
Adam: Bagus. Sekarang, mari kita bicarakan harga. Apa harga yang Anda ajukan untuk tanah tersebut?
Bella: Harga yang saya tawarkan adalah X rupiah per meter persegi. Namun, saya yakin masih ada ruang untuk negosiasi. Apakah Anda memiliki angka yang dapat Anda pertimbangkan?
Adam: Saya memiliki anggaran tertentu untuk pembelian tanah ini. Saya ingin menawar harga Y rupiah per meter persegi. Apakah itu sesuatu yang dapat kita diskusikan?
Bella: Saya memahami anggaran Anda. Mari kita temui di tengah-tengah. Saya bersedia untuk menurunkan harga menjadi Z rupiah per meter persegi. Bagaimana menurut Anda?
Adam: Itu masih dalam batas anggaran saya. Kita bisa mencapai kesepakatan pada harga tersebut. Selanjutnya, apakah ada perizinan atau persyaratan tambahan yang harus saya perhatikan?
Bella: Untuk saat ini, izin penggunaan tanah sudah lengkap. Namun, kami akan membantu Anda dengan proses transfer kepemilikan tanah dan semua dokumen yang diperlukan.
Adam: Baik, itu sudah terdengar bagus. Saya ingin mengatur waktu untuk melihat langsung tanah tersebut. Apakah kita bisa membuat janji untuk itu?
Bella: Tentu, saya sangat senang untuk mengatur kunjungan. Apakah waktu pekan depan akan cocok untuk Anda?
Adam: Itu baik. Pekan depan akan baik untuk saya. Terima kasih atas waktu dan kerjasamanya, Bella. Kami akan terus berkomunikasi seiring berjalannya proses ini.
Bella: Terima kasih, Adam. Saya juga berharap dapat menyelesaikan proses ini dengan lancar. Jangan ragu untuk menghubungi saya jika ada pertanyaan lebih lanjut. Sampai jumpa pekan depan!
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buah di Distributor
Adi: Selamat pagi. Saya, Adi, tertarik untuk membeli buah dalam jumlah besar untuk usaha jus saya. Bisakah kita membahas kemungkinan kerja sama?
Penjual: Selamat pagi, Adi! Tentu, saya senang mendengarnya. Apa jenis buah dan jumlah yang Anda butuhkan?
Adi: Saya memerlukan pasokan buah-buahan seperti jeruk, apel, dan pisang dalam jumlah besar setiap minggunya. Bisakah Anda memberikan penawaran harga dan ketersediaan stok?
Penjual: Tentu, kami memiliki pasokan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda. Untuk jeruk, apel, dan pisang, saya akan menyusun penawaran harga khusus untuk pembelian dalam volume besar. Apakah Anda memiliki perkiraan jumlah yang diinginkan?
Adi: Saya membutuhkan sekitar 500 kg jeruk, 300 kg apel, dan 200 kg pisang setiap minggunya. Bagaimana dengan kualitas buah yang Anda tawarkan?
Penjual: Kami selalu menyediakan buah-buahan segar dan berkualitas tinggi. Semua produk kami melalui proses seleksi yang ketat. Kami juga dapat menyediakan sampel produk untuk Anda tinjau sebelum membuat keputusan pembelian.
Adi: Bagus. Sekarang, mari kita bicarakan harga. Saya memiliki anggaran tertentu untuk pembelian ini. Bisakah Anda memberikan penawaran harga yang kompetitif?
Penjual: Saya memahami anggaran Anda. Saya akan bekerja keras untuk memberikan penawaran harga yang sesuai. Namun, apakah Anda membuka peluang untuk berlangganan kontrak jangka panjang? Ini bisa memberikan keuntungan tambahan dalam hal harga.
Adi: Saya terbuka untuk kontrak jangka panjang jika harga dan kualitasnya memuaskan. Bagaimana dengan layanan pengiriman? Apakah itu termasuk dalam penawaran Anda?
Penjual: Kami menyediakan layanan pengiriman untuk pembelian dalam jumlah besar, dan biayanya dapat dinegosiasikan tergantung pada lokasi pengiriman. Kami juga dapat menyediakan opsi pengiriman berkala sesuai jadwal kebutuhan Anda.
Adi: Baik, itu penting untuk saya. Saya akan mengevaluasi penawaran harga dan diskusi kita ini, dan memberikan keputusan dalam beberapa hari. Apakah ada hal lain yang perlu kami diskusikan?
Penjual: Tidak ada masalah, Adi. Jika ada pertanyaan lebih lanjut atau perlu klarifikasi, jangan ragu untuk menghubungi saya. Saya berharap kita dapat bekerja sama dalam waktu dekat. Terima kasih atas waktu dan perhatiannya.
Adi: Terima kasih juga, Buah Segar Abadi! Saya akan memberikan kabar dalam beberapa hari. Sampai jumpa!
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Motor Sport
Andin: Hai! Saya tertarik dengan motor yang Anda jual. Masih tersedia?
Bella: Hai! Iya, masih tersedia. Apakah Anda mencari jenis motor tertentu?
Andin: Saya tertarik dengan motor sport dengan bujet terbatas. Apakah ada pilihan yang cocok?
Bella: Kami memiliki beberapa motor sport bekas dengan harga yang ramah di kantong. Salah satunya adalah X-Motor, performanya masih bagus. Apakah Anda mencari fitur atau spesifikasi tertentu?
Andin: Saya ingin yang bertenaga dan memiliki desain yang sporty. Bagaimana dengan X-Motor ini?
Bella: X-Motor cukup bertenaga dan memiliki desain yang sporty. Harganya juga cukup bersaing. Apakah Anda ingin mencoba melihatnya?
Andin: Tentu, di mana kita bisa bertemu untuk melihat motornya?
Bella: Kita bisa bertemu di depan GOR. Kapan Anda sedia?
Andin: Bagaimana kalau besok sore sekitar pukul 5?
Bella: Baik, besok pukul 5 di depan stadion akan saya tunggu. Apakah Anda punya pertanyaan khusus atau ingin membicarakan harga?
Andin: Sejauh ini baik. Tentu, saya ingin membahas harga. Bisakah ada diskon atau nego harga?
Bella: Saya bisa memberikan sedikit diskon untuk Anda. Apakah itu sudah cukup?
Andin: Baik, terima kasih banyak! Sampai jumpa besok.
Bella: Sama-sama! Sampai jumpa besok, ya!
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Penawaran Produk
Abas: Hai! Saya melihat Anda tertarik dengan produk-produk kami. Apakah ada yang bisa saya bantu?
Badrun: Hai! Iya, saya sedang mencari produk yang sesuai kebutuhan saya. Apa produk yang sedang Anda tawarkan?
Abas: Kami memiliki berbagai produk, dari aksesori hingga perangkat elektronik. Adakah kategori atau fitur khusus yang Anda cari?
Badrun: Saya sedang mencari earphone nirkabel dengan kualitas suara yang baik. Apakah Anda memiliki rekomendasi?
Abas: Kami merekomendasikan model X1. Earphone ini memiliki kualitas suara yang jernih dan fitur nirkabel yang nyaman. Harganya juga cukup terjangkau. Apakah Anda tertarik?
Badrun: Ya, terdengar menarik. Bagaimana dengan harga? Bisakah ada diskon?
Abas: Tentu, saya bisa memberikan diskon 10 persen untuk pembelian hari ini. Bagaimana itu?
Badrun: Bagus! Saya akan ambil satu. Bagaimana cara pembayaran dan pengirimannya?
Abas: Pembayaran bisa dilakukan tunai atau transfer bank. Pengiriman akan kami atur setelah pembayaran dikonfirmasi. Kapan Anda ingin menerima produknya?
Badrun: Saya bisa transfer pembayaran sekarang. Untuk pengiriman, apakah besok sore bisa?
Abas: Baik, besok sore akan kami antar. Terima kasih atas pembeliannya!
Badrun: Terima kasih juga! Saya tunggu pengirimannya besok. Sampai jumpa!
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Baju
Penjual: Ada yang bisa dibantu Mas?
Pembeli: Baju yang ini ukuran L ada tidak?
Penjual: Ada Mas, sebentar saya ambil.
Penjual: Ini Mas ukuran L.
Pembeli: Berapa harganya Mas?
Penjual: Itu harganya Rp 300 ribu, pasnya Rp 290 ribu.
Pembeli: Bisa Rp 260 ribu tidak Mas?
Penjual: Tidak bisa Mas, paling dikurangi lima ribu Rupiah jadi Rp 285 ribu.
Pembeli: Harganya Rp 280 ribu saja Mas, langsung saya beli.
Penjual: Iya baiklah.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buah Mangga
Pembeli: Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?
Penjual: Rp 30 ribu, Bu. Murah.
Pembeli: Boleh kurang kan, Bang?
Penjual: Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon.
Pembeli: Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Rp 20 ribu saja ya?
Penjual: Belum boleh, Bu. Rp 28.000 ya biar saya dapat untung, Bu.
Pembeli: Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?
Penjual: Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.
Pembeli: Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak busuk.
Penjual: Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.
Pembeli: Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Bang.
Struktur Teks Negosiasi
Dari sumber yang sama, berikut ini adalah struktur teks negosiasi antara lain:
- Orientasi: Pengenalan topik atau masalah pada pihak yang bersengketa.
- Pengajuan: Pernyataan pihak pertama untuk meminta atau mengajak pihak kedua
menanggapi tuntutannya. - Penawaran: Pernyataan pihak kedua untuk melakukan tawar- menawar atas penolakan masing- masing.
- Kesepakatan: Keputusan akhir dari kedua belah pihak berdasarkan hasil tawar- menawar.
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Kaidah kebahasaan teks negosiasi adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Persuasif
Bahasa persuasif merupakan suatu bahasa yang digunakan untuk membujuk ataupun menarik perhatian. Seperti pada sebuah kalimat ini: "Bagus itu, Mi. Sangat pantas baju itu untuk dipakai ke acara formal ataupun non formal."
b. Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif ialah suatu kalimat yang disampaikan dalam bentuk isi pernyataan, yang berfungsi agar memberikan informasi maupun berita mengenai hal sesuatu.
c. Kesantunan Bahasa
Di samping mempunyai kalimat tersendiri, di dalam teks ini menggunakan bahasa yang santun antara kedua belah pihak. Hal ini disebabkan agar terjadi komunikasi yang baik demi mencapai negosiasi yang sukses.
d. Menggunakan Konjungsi
Artinya, menggunakan kata penghubung di dalam teks negosiasi tersebut.
Contoh : kalau, begitu, meskipun, walaupun, dan lainnya.
e. Kalimat Efektif
Kalimat efektif artinya suatu kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, serta dapat menyampaikan informasi secara tepat. Jelas maksudnya agar mudah dipahami baik si pendengar atau pembaca, sedangkan tepat maksudnya dapat sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku tersebut.
f. Berisi Pasangan Tuturan
Tuturan ialah sebuah kalimat yang diutarakan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud maupun tujuan tertentu. Hal ini merupakan bentuk komunikasi secara lisan seseorang kepada mitra tutur pada kehidupan sehari-hari. Di dalam sebuah teks negosiasi tuturan berupa dialog yang artinya dilakukan oleh dua orang maupun lebih.
g. Bersifat Memerintah dan Memenuhi Perintah
Didalam melakukan negosiasi, ada seseorang yang memerintah dan timbal baliknya ada yang memenuhi perintahnya tersebut, baik secara langsung ataupun tidak. Seperti contohnya: saat anda belanja, anda memerintah (meminta tolong, umumnya dilakukan oleh pembeli) mengambilkan baju yang anda inginkan tersebut, lalu si pihak satunya akan memenuhi perintah tersebut (umumnya dilakukan oleh penjual).
h. Menggunakan Pronomina Persona
Kata pronomina atau kata ganti merupakan suatu jenis kata yang menggantikan nomina maupun frasa nomina. Seperti : Saya, kami, ataupun anda.
i. Kalimat Langsung
Selain menggunakan kalimat yang efektif, kalimat langsung juga digunakan di dalam teks negosiasi. Kalimat langsung merupakan suatu kalimat yang menirukan ucapan ataupun yang diutarakan oleh orang lain.
j. Menggunakan Kalimat Kontras
Kalimat kontras artinya menggunakan suatu kalimat perbandingan di dalamnya. Misalnya, penggunaan kata keterangan terlalu, lebih/ kurang, seperti, imbuhan, dll.
Nah, itulah contoh teks negosiasi jual beli beserta struktur hingga kaidah kebahasaannya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/urw)