Ibu di Toraja Utara Curhat Anaknya Hilang 8 Bulan di Sungai Usai Dikejar OTK

Ibu di Toraja Utara Curhat Anaknya Hilang 8 Bulan di Sungai Usai Dikejar OTK

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Rabu, 27 Des 2023 19:45 WIB
Lisa Tanduk, ibu di Toraja Utara, Sulsel mencari anaknya yang hilang 8 bulan.
Foto: Lisa Tanduk, ibu di Toraja Utara, Sulsel mencari anaknya yang hilang 8 bulan. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Toraja Utara -

Seorang wanita di Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Lisa Tanduk curhat anak laki-lakinya bernama Stoner (15) hilang selama 8 bulan. Korban diduga hilang di Sungai Sa'dan setelah diburu sekelompok orang tidak dikenal (OTK) menggunakan senjata tajam (sajam).

"Anak saya umur 15 tahun hilang di sungai. Sampai sekarang saya belum tahu keberadaannya dan bagaimana keadaannya," kata Lisa Tanduk kepada detikSulsel, Rabu (27/12/2023).

Lisa menceritakan, Stoner hilang pada Kamis (30/3) malam di aliran Sungai Sa'dan setelah dikejar oleh sekelompok OTK. Lisa mengaku hingga saat ini belum mengetahui salah anaknya sampai dikejar hingga melompat ke sungai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kamis (30/3) kejadiannya, sorenya itu dia datang ke rumah pamit mau ke rumah temannya. Di situ terakhir kali saya lihat wajah anakku. Besoknya, saya dapat kabar kalau Stoner hilang di sungai, saya tanya temannya kenapa ke sungai, ternyata dikejar sama orang," ungkapnya.

Lisa mengatakan, menurut keterangan beberapa teman korban, saat itu Stoner berboncengan menggunakan sepeda motor dengan satu temannya ke wilayah Lampan, Kecamatan Tallunglipu, Toraja Utara. Namun saat melewati jalan raya, Stoner dihadang sekelompok OTK dengan sajam hingga berbalik arah dan berlari ke arah sungai.

ADVERTISEMENT

"Kalau menurut temannya berboncengan sama dia saat itu, dihadang sama kelompok yang memegang parang. Nah di situ mereka balik arah, jadi karena Stoner mungkin sudah takut, dia tinggalkan motor terus lari ke arah sungai, tapi memang kondisinya dia juga sudah dikejar orang-orang itu," ucapnya.

Dia menambahkan, setelah kejadian tersebut warga dan tim Basarnas sempat melakukan pencarian di aliran Sungai Sa'dan, namun anak laki-lakinya itu tak kunjung ditemukan. Meski begitu, dirinya masih berharap anaknya bisa ditemukan dalam keadaan apapun.

Lisa dan keluarga juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi, beberapa pelaku pengejaran sempat diperiksa. Tetapi kata Lisa, para pelaku dibebaskan dikarenakan korban belum ditemukan.

"Basarnas sudah melakukan pencarian tapi tidak ada hasilnya. Kami lapor polisi tapi pelaku pengejaran anak saya tidak ditangkap. Alasannya polisi tidak bisa proses karena anak saya belum ditemukan," ujarnya.

"Masih berharap anak saya bisa ditemukan, bagaimana pun keadaannya. Di mana nak, ini sudah Natal, kenapa belum pulang," ucap Lisa sambil menangis.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Toraja Utara Aris Saidy mengutarakan, kasus tersebut sudah dalam proses penyelidikan. Menurutnya, pihaknya sudah memeriksa 15 orang selama proses tersebut berlangsung.

"Prosesnya masih dalam penyelidikan, kita sudah memeriksa sekitar 15 orang dalam kasus itu," katanya.

Menurutnya, saat ini pihaknya akan melakukan konsultasi ke Kejaksaan Negeri (Kejari). Hal ini untuk mengetahui apakah proses hukum bisa dilanjutkan meski korban belum ditemukan.

"Kita sementara mau konsultasi dulu ke Kejaksaan, apakah bisa kasusnya dilanjut ke penyidikan meski korbannya belum ditemukan. Kalau bisa kita lanjutkan kasusnya ke penyidikan," ucapnya.

Sementara itu, Danpos Basarnas Palopo Maichel Marthy Fermi mengutarakan, pihaknya memang sudah melakukan pencarian kepada korban di aliran Sungai Sa'dan. Saat itu, tim Basarnas sampai menyisir sungai hingga 25 kilometer.

"7 hari kita melakukan pencarian korban saat itu, kami menyisir sungai sampai 25 Km tapi hasilnya nihil," jelasnya.

Maichel pun menilai korban tidak berada di sungai, melainkan di tempat lain. Pasalnya, tidak ada penemuan jejak korban hanyut di sungai.

"Kesimpulan kami korban tidak hanyut di sungai. Karena selama pencarian 7 hari itu kita sama sekali tidak menemukan jejak, baju atau kulit yang terkelupas. Kemudian, setelah selesai masa pencairan, biasanya langsung ada temuan dari warga tapi ini sampai sekarang tidak ada kabar. Sehingga kami curiga korban hilang di tempat lain," tandasnya.




(ata/hsr)

Hide Ads