.webp)
Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap 3 kabupaten/kota masuk daerah rawan tinggi Pemilu 2024. Hal ini berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang dirilis Bawaslu.
"Dari data Bawaslu, untuk IKP tingkat kabupaten/kota yang kategori tinggi adalah Kabupaten Bulukumba, Kota Parepare, dan Kabupaten Jeneponto," kata Kepala Kesbangpol Sulsel Muhammad Firda dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).
Firda mengatakan ada 19 daerah di Sulsel lainnya masuk kategori rawan sedang, dan dua kategori rawan rendah. Namun Firda tidak merinci daerah yang dimaksud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, pihaknya berharap Pemilu yang akan segera berlangsung pada Februari 2024 di Sulsel dapat berjalan dengan kondusif dan aman.
Sementara Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli menjelaskan IKP hasil pemetaan terhadap segala hal yang berpotensi mengganggu atau menghambat proses Pemilu. Hal ini sudah menjadi tugas Bawaslu untuk mengidentifikasi.
Di Sulsel kata dia, termasuk provinsi yang masuk kategori IKP rawan rendah dengan nilai 10,20. Dia berharap IKP itu bisa menjadi acuan bagi daerah melakukan antisipasi.
"Tujuannya adalah memetakan potensi kerawanan di Pemilu/pemilihan di seluruh wilayah di Indonesia, melakukan proyeksi dan deteksi dini terhadap potensi pelanggaran Pemilu/pemilihan, menjadi basis untuk program pencegahan dan pengawasan tahapan Pemilu/pemilihan," kata Mardiana.
Sebelumnya diberitakan, anggota Bawaslu Sulsel Saiful Jihad mengakui jika Parepare termasuk daerah rawan Pemilu. Kerawanan di daerah itu dipicu penyebaran hoaks hingga SARA.
"Iya (Parepare) salah satu kabupaten/kota yang dianggap rawan penyebaran hoax, ujaran kebencian dan penyebaran isu SARA," ujar Saiful Jihad kepada detikSulsel, Selasa (31/10).
Saiful berharap stakeholder di Parepare melakukan antisipasi dengan memperkuat koordinasi. Dia juga meminta penyelenggara pemilu di 23 daerah lainnya di Sulsel untuk tetap waspada.
"Tidak hanya Parepare, data ini adalah hasil pembacaan terhadap fakta di lapangan pemilu yang lalu, tetapi di daerah lain bisa juga punya kerawanan menyongsong pemilu 2024," pungkasnya.
(sar/asm)
