6 Hal Tentang Wabup Gorontalo Ngamuk Tak Diundang Pelantikan Pejabat

Apris Nawu - detikSulsel
Senin, 18 Des 2023 07:30 WIB
Foto: Wabup Gorontalo Hendra Hemeto mengamuk saat pelantikan pejabat eselon III Pemkab Gorontalo.(dok.istimewa)
Gorontalo -

Wakil Bupati (Wabup) Gorontalo Hendra Hemeto mengamuk saat pelantikan pejabat eselon III lingkup Pemkab Gorontalo. Hendra meluapkan kekecewaannya usai mengaku tidak diundang dalam pelantikan itu.

Peristiwa itu terjadi di Gedung Kasmat Lahay, Jalan Sudirman, Kelurahan Tunggulo, Kecamatan Limboto, Gorontalo, Kamis (14/12) sore. Kejadian itu terekam kamera hingga videonya viral di media sosial.

Hemeto masuk ke ruangan saat berlangsung pembacaan Surat Keputusan (SK) terkait pelantikan pejabat eselon III. Dia mengaku tidak mengetahui ada agenda penting tersebut.


"Saya tidak (pernah) diundang dalam pelantikan padahal saya ada di kantor," ujar Hendra Hemeto kepada detikcom, Sabtu (16/12).

Dirangkum detikcom, Senin (18/12/2023), berikut 6 hal tentang Hendra mengamuk gegara tidak diundang pelantikan:

1. Momen Hendra Mengamuk

Dalam video beredar, Hendra tiba-tiba masuk ke dalam ruangan saat pembacaan Surat Keputusan (SK) terkait pelantikan pejabat eselon III. Hendra langsung mengambil mikrofon yang dipersiapkan untuk pengambilan sumpah pejabat yang dilantik.

Pembacaan SK pun terhenti ketika Hendra mengambil mikrofon lantas sejumlah orang menghampiri Hendra yang berdiri di depan meja tempat bupati duduk. Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo juga tampak berdiri dari kursinya.

Sejumlah anggota Satpol PP kemudian masuk ke ruangan dan menghampiri Hendra. Saat itulah Hendra bersuara lantang menyatakan kekecewaannya tidak dilibatkan di acara itu.

"Yang jadi masalah saya sebagai wakil bupati aktif tidak pernah dikoordinasikan maupun dikomunikasikan terkait mutasi," terang Hendra.

2. Wabup Gorontalo Singgung Etika

Hendra menyinggung etika birokrasi atas pelantikan yang digelar tanpa sepengetahuannya itu. Padahal pelantikan itu digelar tidak jauh dari kantor bupati.

"Jadi etika dalam berbirokrasi inilah yang saya tuntut dan perlakuan semacam ini bukan sekali ini saja saya alami," beber Hendra.

Hendra berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi. Dia menyampaikan agar setiap agenda kegiatan lingkup Pemkab Gorontalo juga dikoordinasikan kepadanya.

"Selama saya masih sah, sebagai wakil bupati malu jadi tontonan rakyat, saya tidak ingin dihargai namun tolong hargai saya sebagai wakil bupati, tanpa saya pak Nelson tidak jadi bupati demikian juga sebaliknya maka harus saling menghargai satu dengan lainnya," tegasnya.

3. Pelantikan Pejabat Eselon III Ditunda

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Gorontalo Mohamad Juffry Damima mengatakan pelantikan tersebut terpaksa ditunda. Kebijakan ini atas instruksi bupati.

"Saat kejadian itu pak Bupati langsung menyampaikan untuk pelantikan ditunda dulu," kata Juffry saat dikonfirmasi, Sabtu (16/12).

Juffry mengatakan pelantikan disetop karena situasi yang tidak kondusif. Rencana pelantikan pun kembali dikomunikasikan sampai kondisi normal.

"Kita akan koordinasi supaya pelantikan bisa berjalan lancar," tambah Juffry.

Simak bantahan Bupati Gorontalo di halaman berikutnya.




(sar/hsr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork