Niat Walkot Makassar Danny Lantik Pejabat Hasil Mutasi di Kapal Pinisi

Niat Walkot Makassar Danny Lantik Pejabat Hasil Mutasi di Kapal Pinisi

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 15 Des 2023 21:21 WIB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto saat meluncurkan kapal Pinisi di Tugu MNEK, CPI Makassar.
Foto: Wali Kota Makassar Danny Pomanto saat meluncurkan kapal Pinisi di Tugu MNEK, CPI Makassar. (Dok. Istimewa)
Makassar -

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto berniat melantik pejabat lingkup Pemkot Makassar hasil mutasi di kapal Pinisi. Pelantikan di perahu layar tradisional Bugis-Makassar sementara disiapkan.

Danny belum menyebutkan kapan agenda pelantikan tersebut akan digelar. Namun kapal yang digunakan merupakan kapal Pinisi milik Pemkot Makassar yang diresmikan Danny di Tugu MNEK, Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Senin (11/12) lalu.

Rencana ini lanjut Danny, sudah dikoordinasikan ke Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar Muhammad Roem. Ada dua kapal Pinisi yang siap untuk digunakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencananya (pelantikan pejabat di kapal Pinisi). Saya sudah telepon Roem," kata kata Danny kepada wartawan di Balai Kota Makassar, Rabu (13/12/2023).

Danny tidak merinci alasan di balik rencana pelantikan digelar di kapal Pinisi. Dia mengaku ada banyak pejabat yang akan dilantik secara bertahap.

ADVERTISEMENT

"Saya mau satu sekaligus nanti, maksudnya beberapa tahap, karena banyak ini makanya saya suruh cepat-cepat supaya dia tahu pelantikan di atas kapal," tuturnya.

Danny menambahkan jadwal pelantikan itu belum ditentukan lantaran kesibukannya di bulan Desember 2023. Dia masih mempertimbangkan waktu yang tepat.

"Tanggal 15 acara di Tribun Karebosi, kemudian saya keluar kota, pulang keluar kota tanggal 17 itu ada acaranya DDI, tanggal 22 ada acara dengan Menteri Agraria/ATR. Ini sambung menyambung paling tidak sesudah itu," ucap Danny.

Danny menambahkan pejabat yang akan dilantik bagian dari hasil evaluasi kinerja. Tidak hanya pejabat SKPD Pemkot Makassar, Danny pun berencana mengevakuasi jajaran direksi di perusahaan daerah (perusda).

"Evaluasi dulu (kinerja direksi perusda), ini waktu untuk semua badan pengawas yang mau kumpul, untuk melakukan evaluasi," imbuhnya.

Danny belum menjelaskan terkait alasan di balik rencana mengevaluasi jajaran direksi badan usaha milik daerah (BUMD). Pihaknya akan melakukan pendalaman lebih dulu.

"Belum (ada laporan terkait kinerja perusda), kita lihat nanti kenapa," imbuh Danny.

350 Jabatan Lowong Mau Diisi

Pelantikan pejabat diprakirakan akan dilakukan secara besar-besaran. Pasalnya ada 350 jabatan Pemkot Makassar yang lowong untuk diisi lewat proses mutasi.

"Semua puskesmas. Semua ini kita, jabatan fungsional apa semua kita evaluasi," ungkap Danny saat dikonfirmasi, Senin (11/12).

Struktur birokrasi Pemkot Makassar untuk menyambut awal tahun 2024 akan didominasi pejabat baru. Danny berharap proses mutasi ini bisa meningkatkan kinerja pegawai.

"Termasuk yang kosong 350 jabatan itu, termasuk kepala sekolah. Habis ini kepala sekolah dan lain-lain," tambahnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Mutasi Jabatan Lurah-Camat

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Makassar Akhmad Namsum menjelaskan pengisian 350 jabatan lowong didominasi lurah dan camat. Posisi itu diisi lantaran ada ASN yang memasuki masa pensiun.

"Tentunya ada pergeseran yang diperkirakan jumlahnya 350 kurang lebih. Jabatan apa itu, adalah termasuk lurah dan camat," kata Kepala BKPSDM Makassar Akhmad Namsum kepada detikSulsel, Kamis (30/11).

Namsum menilai proses mutasi merupakan hal yang biasa dalam birokrasi. Kebijakan ini dilakukan untuk memaksimalkan kinerja pemerintahan.

"Tujuannya adalah memaksimalkan produk organisasi, siapa tahu tidak maksimal di tempat itu, bisa maksimal di tempat lain," ucapnya.

Namun dia tidak memungkiri jika ada pejabat yang dimutasi karena dianggap tidak maksimal di posisi yang ditempatinya. Dengan begitu, dilakukan pergeseran yang disesuaikan dengan kompetensinya.

"Tetapi mungkin juga ada memang yang tidak bisa berkinerja baik tentu akan menjadi pertimbangan pimpinan dalam evaluasi tersebut," tegas Namsum.

Halaman 2 dari 2
(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads