Pemprov Sulsel Bakal Bagikan 50 Juta Bibit Cabai di 2024, Tiap Rumah 10 Pohon

Pemprov Sulsel Bakal Bagikan 50 Juta Bibit Cabai di 2024, Tiap Rumah 10 Pohon

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Minggu, 03 Des 2023 18:45 WIB
Kepala Biro Ekbang Setda Sulsel Junaedi.
Foto: Kepala Biro Ekbang Setda Sulsel Junaedi. (Ahmad Nurfajri Syahidallah/detikSulsel)
Makassar -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal membagikan 50 juta bibit cabai ke setiap rumah pada tahun 2024. Penyediaan 50 juta cabai itu disebut telah dianggarkan ke dalam APBD Perubahan Sulsel 2023.

"Pak Gubernur berencana menyiapkan kurang lebih 50 juta bibit cabai untuk diberikan kepada masyarakat. Ini kan melalui APBD Perubahan 2023 sudah ada pengadaan bibit cabai melalui Dinas TPHBun," ujar Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan (Ekbang) Setda Sulsel Junaedi kepada detikSulsel, Minggu (3/12/2023).

Junaedi mengatakan pembagian 50 juta bibit cabai itu dilakukan guna mendukung program Pj Gubernur Sulsel agar setiap rumah menanam 10 pohon cabai. Dia mengatakan setidaknya ada 2 juta rumah di Sulsel yang akan kebagian bibit cabai tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Gubernur punya target, mulai Januari dan seterusnya, cabai ini bukan masalah di Sulsel. Kebijakan beliau melalui Dinas TPHBun adalah penyediaan bibit cabai," tuturnya.

"10 pohon per KK. Kita ketahui di Sulsel, hitungan sementara ada kurang lebih 2 juta rumah. Berarti kalau 10 pohon kan, 20 juta. Nah kita prediksi mungkin ada petani yang mau budi daya," lanjut Junaedi.

ADVERTISEMENT

Dia kemudian menyebut bibit cabai yang disediakan itu akan didistribusikan di tahun 2024 nanti melalui Dinas Pertanian di masing-masing kabupaten/kota dan penyuluh petani. Kini, bibit biji cabai itu sementara disemaikan oleh Pemprov Sulsel.

"Iya tahun depan (dibagikan). Karena ini baru disemaikan. Akan tetapi ini baru bibit biji untuk disemaikan Dinas TPHBun dan dinas pertanian di kabupaten/kota. Termasuk penyuluh-penyuluh, supaya bisa didistribusikan ke masyarakat," sebutnya.

Junaedi menuturkan kebijakan ini juga dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga cabai yang terus melonjak di pasaran. Sehingga dengan cara ini, menurutnya masyarakat bisa memenuhi kebutuhan cabai secara swasembada.

"Walaupun harga bergejolak, akan tetapi masyarakat bisa sendiri menyediakan kebutuhannya. Tanpa mereka perlu mengeluarkan koceknya untuk membeli cabai," imbuhnya.

Di satu sisi, dia mengatakan kenaikan harga cabai di pasaran gegara imbas permintaan di luar Sulsel yang cukup tinggi. Dengan begitu, masyarakat pun akhirnya turut menerima dampak akibat harga cabai yang kian melonjak.

"Ternyata memang banyak-banyak dikirim ke luar daerah. Jadi demand-nya bukan dalam masyarakat Sulsel semata. Tetapi juga dari luar Sulsel," jelasnya.

Selain itu, Junaedi mengaku pihaknya telah memikirkan konsekuensi harga jual cabai dari petani yang bakal menurun akibat pembagian bibit cabai ini. Dia memastikan harga jual cabai petani ke pasaran akan tetap tinggi, karena memenuhi kebutuhan di luar Sulsel.

"Saya kira kita pahami itu. Kita sudah pikirkan itu. Memang kita juga telah mengkaji siklus perdagangan cabai di Sulsel. Silakan jual ke mekanisme pasar yang ada," bebernya.

"Kemudian masyarakat, supaya tidak terlalu merasakan gejolak harga cabai. Ya, mereka sudah mandiri memenuhi kebutuhan masing-masing," tutup Junaedi.




(ata/asm)

Hide Ads