Pemprov Sulsel Ajak Perguruan Tinggi Bikin Riset Batang Pisang Jadi Pembalut

Pemprov Sulsel Ajak Perguruan Tinggi Bikin Riset Batang Pisang Jadi Pembalut

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Minggu, 03 Des 2023 18:00 WIB
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin saat menanam bibit pisang di Kabupaten Bone.
Foto: Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin saat menanam bibit pisang di Kabupaten Bone. (Ahmad Nurfajri/detikSulsel)
Makassar -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) ingin mengajak perguruan tinggi yang ada di Sulsel untuk membuat riset penelitian tentang cara mengolah batang pisang menjadi pembalut untuk wanita. Pemprov menyebut langkah ini sebagai upaya gebrakan baru dari pemanfaatan budi daya pisang.

"Dari batangnya, dari pelepahnya pisang itu yang paling dalam. Itu katanya di India atau di Cina. Pj Gub bilang gitu, sudah ada industri pengolahan itu (batang pisang jadi) pembalut," ujar Kepala Dinas Tanaman Hortikultura dan Perkebunan (TPHBun) Sulsel Imran Jausi kepada detikSulsel, Minggu (3/12/2023).

Imran mengatakan industri pengolahan batang pisang menjadi pembalut layak untuk dicontoh dan diadaptasi. Oleh karena itu, dia menyebut pihaknya mendorong agar perguruan tinggi melakukan penelitian terkait hal itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya kalau kita melihat sekarang ini dia kan berkembang, orang kan sering melakukan riset. Nah kenapa kita selalu mengajak perguruan tinggi karena kita berharap akan muncul riset-riset baru terkait dengan pisang, contohnya pemanfaatan itu tadi jadi pembalut," paparnya.

Meski begitu, dia menyebut sejauh ini Pemprov Sulsel belum mengambil langkah strategis untuk mewujudkan olahan batang pisang itu menjadi pembalut. Imran mengatakan, pesan yang disampaikan oleh Pj Gubernur Sulsel Bahtiar berupa motivasi untuk mendongkrak penelitian para akademisi di kampus-kampus.

ADVERTISEMENT

"Belum. Hanya sebagai informasi, motivasi bagi perguruan tinggi untuk melakukan riset. Membuat penelitian bagaimana pemanfaatan ini pisang tidak hanya daunnya. Tidak hanya bonggolnya sebagai calon perbanyakan (anakan pohon pisang)," sebutnya.

Imran kemudian menjelaskan hasil riset yang dibuat oleh para akademisi di kampus bisa menjadi peluang yang baik bagi industri olahan dari tanaman pisang. Utamanya menggaet perhatian pelaku bisnis untuk mewujudkan pembuatan pembalut dari batang pisang.

"Kalau nda salah Pak Pj Gubernur cerita itu di India. Itu hanya sebagai tantangan bagi perguruan tinggi. Bahwa siapa tahu ada perusahaan yang berminat untuk itu silakan dia ke sana," imbuhnya.

Dia menuturkan saat ini pihaknya tengah fokus untuk mengupayakan pengolahan industri dari produksi pisang dan limbahnya. Sehingga Imran mengatakan Pemprov Sulsel belum kepikiran untuk membuat industri pengolahan batang pisang jadi pembalut itu.

"Kita kan tidak membuat industri seperti itu. Pemprov kan tidak membangun industri pembalut paling kita itu pemanfaatan limbah kemudian industri buah segarnya. Kalau jadi industri pembalut saya kira terlalu jauh," tuturnya.

Di sisi lain, Imran menjelaskan tupoksinya adalah berupaya agar tanaman pisang yang sedang ditanam saat ini menghasilkan kualitas yang baik. Sehingga, untuk urusan hasil olahan dari budi daya pisang tersebut merupakan kewenangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

"Nah terkait dengan apa hasil olahannya inilah binaan di perindustrian. Karena kami itu mengawal pertanamannya bagaimana menjaga budi dayanya sehingga bisa menghasilkan kualitas yang baik. Itu tugasnya pertanian berada di hulu," jelasnya.

"Jadi perindustrian yang akan olah apakah dijadikan keripik atau ada olahan lain jadi tepung pisang. Nah setelah itu bagi yang sudah memenuhi standar ekspor itu urusan di perdagangan," sambung Imran.




(ata/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads