Kesalnya Bahtiar Harga Cabai Tinggi di Sulsel Jadi Diskusi Rutin Gubernur

Kesalnya Bahtiar Harga Cabai Tinggi di Sulsel Jadi Diskusi Rutin Gubernur

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Senin, 27 Nov 2023 06:30 WIB
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin berkunjung ke Kabupaten Bone.
Foto: Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin berkunjung ke Kabupaten Bone. (Ahmad Nurfajri Syahidallah/detikSulsel)
Makassar -

Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin menyoroti harga capai yang tinggi kerap menjadi bahan diskusi rutin dari gubernur ke gubernur di Sulsel. Bahtiar kesal lantaran persoalan ini tak kunjung teratasi.

Kekesalan Bahtiar itu disampaikannya saat acara Pelantikan Pj Ketua Dekranasda untuk 6 kabupaten/kota di Aula Tudang Sipulung, Jumat (24/11/2023). Dia menyayangkan masih menemukan harga capai yang mencapai Rp 25 ribu per kilogram.

"Ini harus kita hentikan. Masa tiap minggu, ini sudah 4-5 gubernur diskusinya cuma cabai-cabai aja. Masa cabai ngalahkan manusia," ujar Bahtiar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Bahtiar, harga cabai di Sulsel semestinya bisa ditekan apabila dikelola dengan baik. Terlebih karena cabai disebutnya tidak memerlukan perawatan khusus.

"Logikanya aja sederhana. Kita kan orang, kok dikalahkan sama tumbuhan kecil namanya cabai. Kalau kita tidak mampu mengatasi ini, memang kebodohan luar biasa kita. Kita harus jujur, kita sangat bodoh. Karena itu jenis tumbuhan yang dilempar pun tumbuh. Tapi kita dibuat sibuk oleh dia ini setiap minggu," cetusnya.

ADVERTISEMENT

Bahtiar lantas meminta seluruh pihak untuk membantu menekan tingginya harga cabai di pasaran. Salah satunya dengan cara menanam 10 pohon cabai di setiap rumah.

"Kapan ini harus dihentikan? Ya harus dihentikan sekarang. Mulai hari ini saya minta bantuan ta semuanya. Tanpa terkecuali. Kita harus menghentikan persoalan cabai menjadi masalah nasional, malu," tuturnya.

Lebih lanjut Bahtiar mengatakan persoalan harga cabai yang kian tinggi itu banyak menyita perhatian. Di sisi lain, masih banyak hal lain yang perlu diberi atensi dan diselesaikan.

"Kita hentikanlah 3-4 bulan ke depan. Supaya energi kita pikirkan lagi yang lain. Kan masih banyak masalah lain yang kita harus selesaikan. Masa masalah cabai aja gak selesai. Tiap minggu harus diabsen," imbuhnya.

Bahtiar lalu menyinggung soal kunjungannya di beberapa pasar yang menemukan harga cabai tinggi. Harga cabai disebutnya justru kian tinggi ketika ia menjabat sebagai Pj Gubernur Sulsel.

"Saya sama Bupati Bone harga cabai Rp 25 ribu. Saya kaget, yang harusnya pertama kali saya jadi gubernur Rp 15 ribu. Itupun sudah naik Rp 5 ribu dari harga normalnya," bebernya.

"Saya jadi gubernur, harganya jadi Rp 18 ribu. Terus Rp 25 ribu. Bukannya turun malah naik terus. Kemarin saya di Pasar Daya, Pasar Batangase, harganya sudah Rp 80 ribu," tutup Bahtiar.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kesal ASN Tak Tanam Cabai

Bahtiar sebelumnya juga mengaku kesal lantaran aparatur sipil negara (ASN) Pemprov SUlsel tidak mengindahkan program menanam 10 pohon cabai di setiap rumah. Dia pun mengaku akan memantau ASN lebih ketat terkait program ini.

"Karena saya sudah bilang sepuluh pohon tiap rumah gak jalan," ujar Bahtiar di Aula Tudang Sipulung, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (24/11).

"Jadi saya harus lebih agresif lagi. Mulai minggu-minggu ini saya akan lebih agresif memastikan tiap rumah itu untuk ini," lanjutnya.

Bahtiar menegaskan program tersebut diusung agar dapat menekan harga cabai di pasaran. Dia akan mengerahkan aparat penegak hukum untuk melakukan pengawasan.

"Mungkin kalau tidak kuat, saya terpaksa minta tolong TNI-Polri untuk absen ke rumah-rumah itu. Karena tidak selesai-selesai," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(asm/hsr)

Hide Ads