Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mewanti-wanti camat dan lurah usai heboh fashion show wanita pria (waria) di Makassar. Danny meminta camat dan lurah lebih memperhatikan aktivitas warganya.
Fashion show waria itu merupakan rangkaian acara syukuran masuk rumah salah satu warga di Jalan Bunga Ejaya, Kelurahan Barayya, Kecamatan Bontoala pada Jumat (17/11) malam. Danny tak ingin lagi kecolongan kegiatan warga melibatkan waria di Makassar.
"Harus hati-hati semua. Kalau ada acara, dimonitor baik, seperti itu," kata Danny Pomanto kepada detikSulsel, Minggu (19/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski mengakui kecolongan, Danny tidak memberikan sanksi kepada camat dan luruh tempat fashion show waria itu berlangsung. Sebab, camat dan lurah setempat memang tidak memberikan izin terkait kegiatan itu.
"Nda ada (sanksi khusus). Karena sudah dibubarkan. Ilegal itu. Naik rumah baru, jadi kecolongan semua. Ternyata dibikin itu," ucapnya.
Danny mengatakan pemerintah setempat tidak mengetahui jika acara masuk rumah itu dirangkaikan dengan fashion show waria. Acara fashion show waria itu juga langsung dibubarkan aparat.
"Karena tidak ada yang kasih izin itu. Tiba-tiba yang bersangkutan buat. Makanya dibubarkan. Dibubarkan itu malam juga, langsung," terang Danny.
Tak Ada Ruang Bagi LGBT di Makassar
Danny menegaskan tidak akan memberikan ruang untuk kegiatan praktik lesbian, gay, biseksual dan transgender (LBGT). Danny memastikan Kota Makassar akan bersih dari perilaku menyimpang itu.
"Kita sudah bertekad di Makassar ini tidak memperkenankan kegiatan LGBT. Jadi begini ceritanya. Kalau misalnya ada kelainan seksual, maksudnya organ seksual, itu fitrah itu," sebutnya.
"Tapi kalau perilaku, jadi bedakan antara perilaku dengan kelainan. Beda. Perilaku LGBT tidak pernah kita toleransi. Karena itu secara aturan itu ilegal," pungkasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Fashion Show Warian Dibubarkan Aparat
Sejumlah waria mengikuti fashion show layaknya model di Jalan Bunga Ejaya, Kelurahan Barayya, Kecamatan Bontoala pada Jumat (17/11) malam. Aparatur pemerintahan dan kepolisian setempat langsung membubarkan acara tersebut.
"Jumat malam kejadiannya itu. Jadi itu hari kedua, hari pertama itu kan (lomba) domino, hari kedua itu fashion show, ternyata waria," kata Plt Camat Bontoala Azwin Kartapati Harun saat dikonfirmasi detikSulsel, Sabtu (18/11).
Pihaknya pun mendatangi lokasi acara setelah mendapatkan informasi. Azwin menyebut aparat pemerintahan dan kepolisian langsung membubarkan acara tersebut.
"Kemarin itu (fashion show waria). Jadi itu menit juga pada saat viral dan ada laporan warga saya sama kapolsek jajaran langsung ke lokasi membubarkan itu," ungkapnya.
Azwin menilai kegiatan itu sangat berbahaya dan bisa merusak mental anak. Sebab acara seperti itu mengarah pada tindakan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
"Berbahaya itu, merusak mentalnya anak-anak. Acara masuk rumah baru. Saya bilang kenapa diizinkan yang begitu-begitu. Nda boleh diizinkan fashion waria, itukan LGBT," imbuhnya.