Sejumlah wanita pria (waria) mengikuti fashion show layaknya model bikin gempar warga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Aparatur pemerintahan dan kepolisian setempat pun langsung membubarkan acara tersebut.
Fashion show waria itu berlangsung di Jalan Bunga Ejaya, Kelurahan Barayya, Kecamatan Bontoala pada Jumat (17/11) malam. Plt Camat Bontoala Azwin Kartapati Harun mengatakan fashion show itu merupakan rangkaian acara syukuran masuk rumah salah satu warganya.
"Jumat malam kejadiannya itu. Jadi itu hari kedua, hari pertama itu kan (lomba) domino, hari kedua itu fashion show, ternyata waria," kata Azwin saat dikonfirmasi detikSulsel, Sabtu (18/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Azwin menilai kegiatan itu sangat berbahaya dan bisa merusak mental anak. Sebab acara seperti itu mengarah pada tindakan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
"Berbahaya itu, merusak mentalnya anak-anak. Acara masuk rumah baru. Saya bilang kenapa diizinkan yang begitu-begitu. Nda boleh diizinkan fashion waria, itukan LGBT," imbuhnya.
Pihaknya pun mendatangi lokasi acara setelah mendapatkan informasi. Azwin menyebut aparat pemerintahan dan kepolisian langsung membubarkan acara tersebut.
"Kemarin itu (fashion show waria). Jadi itu menit juga pada saat viral dan ada laporan warga saya sama kapolsek jajaran langsung ke lokasi membubarkan itu," ungkapnya.
Pemerintah Akui Kecolongan
Azwin mengatakan acara tersebut tidak memiliki izin. Dia pun mengaku kecolongan acara tersebut bisa berlangsung.
"Itu tiba-tiba itu, fashion show waria itu. Jadi apa namanya, kecolongan, seperti itu kecolongan," ujar Azwin.
Dia juga berharap masyarakat turut andil dalam mengawasi ketertiban umum. Azwin meminta warga melapor jika ada aktivitas yang dianggap mengganggu dan bertentangan dengan hukum.
"Jadi kalau ada seperti ini, inikan berkaitan dengan ketentraman, ketertiban umum. Jadi kalau ada seperti ini langsung laporkan. Kalau memang nda mampu sendiri tindaki, langsung laporkan ke aparat," ucapnya.
Azwin pun mengakui ini akan menjadi pelajaran. Dia mengatakan akan meminta RT/RW untuk lebih jeli mengawasi aktivitas masyarakat di wilayahnya masing-masing.
"Sudah amanmi. Jadi itu pembelajaran makanya kita mau kumpulkan semua RT/RW untuk selalu siap siaga 1x24 jam mengawasi rakyatnya. Karena dia terdepan itu di masyarakat RT/RW," terangnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lurah-RT/RW Bakal Dievakuasi
Azwin juga mengaku akan mengevaluasi lurah dan RT/RW buntut kasus ini. Dia berencana memanggil mereka untuk memberikan klarifikasi.
"Nanti saya panggil lurahnya sama RT/RW-nya ini kenapa bisa sampai kecolongan begitu. Kenapa tidak ada, apakah ada pemberitahuan sebelumnya, izin keramaian atau apa," kata Azwin.
Lurah dan RT/RW rencananya akan dipanggil pada Senin (20/11). Mereka akan dievaluasi mengapa acara fashion show waria itu bisa berlangsung dan tidak termonitor.
"Pasti (dievaluasi). Hari Senin langsung kita monev, monitoring mengevaluasi kenapa sampai terjadi seperti itu yang secara tiba-tiba ada fashion show waria," ucapnya.
Azwin mengaku akan membahas langkah-langkah pencegahan agar aktivitas serupa tidak terulang lagi dalam evaluasi itu. Bahkan dia berencana melibatkan seluruh RT/RW di se-Kecamatan Bontoala.
"Dan ke depannya harus bagaimana untuk apa namanya langkah-langkah progresif ini, mengantisipasi terjadi lagi toh, kejadian-kejadian ini begitu. Kita akan lakukan monev di seluruh kalau perlu seluruh Kecamatan Bontoala," kata dia.
Lebih lanjut, Azwin mengaku sudah melakukan pembinaan kepada warga yang bersangkutan. Dia berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Insyaallah tidak terjadi lagi itu. Karena kita sudah kasih pembinaan kepada apa namanya ini pemilik hajatan ini, yang punya hajatan ini," imbuhnya.