2 Bulan Lansia Hilang di Gunung Bawakaraeng, Polisi Kini Curigai Keluarga

2 Bulan Lansia Hilang di Gunung Bawakaraeng, Polisi Kini Curigai Keluarga

Agung Pramono - detikSulsel
Sabtu, 18 Nov 2023 07:30 WIB
Tim SAR gabungan mencari keberadaan lansia yang hilang saat mendaki di Gunung Bawakaraeng.
Foto: Tim SAR gabungan mencari keberadaan lansia yang hilang saat mendaki di Gunung Bawakaraeng. (Dok. Istimewa)
Sinjai -

Pria lanjut usia (lansia) bernama Bahri (61), asal Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah 2 bulan menghilang usai mendaki di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa. Polisi kini menaruh curiga ke keluarga Bahri yang dinilai menyembunyikan sesuatu.

Kapolres Sinjai AKBP Fery Nur Abdulah mengatakan, Bahri diduga sengaja kabur karena terlilit utang. Sebab pada Juli lalu Bahri disebut sudah tak bisa membayar utang uang yang dipinjamnya.

"Kami menduganya seperti itu (karena utang). Bahri di bulan Juli posisinya sudah mengalami gagal bayar utang, dan memang dari sisi permasalahan ekonomi terlilit utang," ujar Fery kepada detikSulsel, Jumat (17/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istri dan anak Bahri juga disebut sudah diperiksa sejak Oktober lalu. Namun Fery mengaku curiga ada yang disembunyikan dari kasus hilangnya Bahri lantaran tidak memberikan respons yang baik.

"Bulan lalu saya langsung interogasi anak dan istrinya, dan imbau juga untuk menyampaikan apakah bapaknya masih hidup. Sepertinya sih ada sesuatu yang disembunyikan, karena pada saat ditanya ibu dan anaknya ada ekspresi tidak menyenangkan," katanya.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Fery mengaku belum bisa menyimpulkan lebih jauh terkait respons keluarga Bahri tersebut. Namun dari raut wajahnya Fery menilai keluarga Bahri merasa tidak nyaman.

"Kita belum bisa simpulkan lebih dalam, cuman ekspresi mamanya dan anaknya tidak nyaman terlihat sekali dari raut wajahnya. Dan memang ada hal disembunyikan saat ditanyakan soal proses suaminya hilang dan masalah ekonomi di keluarganya," terangnya.

Bahri Punya Utang Rp 10 Juta

Berdasarkan informasi yang diperoleh polisi, Bahri sempat berutang bersama temannya sebesar Rp 50 juta. Uang pinjaman itu kemudian dibagi dan Bahri mengambil Rp 10 juta.

Belakangan rekan Bahri membayar utang pinjaman sebesar Rp 40 juta itu. Sementara Bahri tidak sanggup membayar hingga tagihan utangnya jatuh tempo.

"Artinya Rp 10 juta yang menjadi tanggung jawab Bahri belum bisa dibayar. Uang Rp 10 juta itu digunakan untuk membeli motor seharga Rp 7 juta, dan Rp 3 juta untuk keperluan rumah tangga," bebernya.

Di sisi lain, Fery menyebut pihaknya belum menghentikan proses pencarian Bahri. Namun dirinya mengimbau agar pencarian dilakukan di lereng gunung.

"Kalau pencarian belum dihentikan, hanya disampaikan ke masyarakat sekitar kalau ada yang tahu agar dilapor ke kita. Namun sampai saat ini belum ada kabar. Kita juga sudah rapat dengan Pemkab Sinjai dan Tim SAR, dan disampaikan apabila ingin mencari, carilah di bawah lereng gunung," jelasnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Bahri Hilang Usai Jalani Ritual Haji di Bawakaraeng

Diketahui, Bahri hilang secara misterius usai diduga menjalani ritual di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa. Bahri mendaki ke Gunung Bawakaraeng via jalur Tassosso, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai pada Rabu (30/8).

Bahri berangkat bersama 15 rekannya yang sudah pulang lebih dulu. Dalam perjalanannya, Bahri turut membawa serta seorang dukun.

"5 orang sebagai kurir yang bawa kambing, ada seorang dukun, dan 10 orang lainnya yang punya niatan," ujar Kapolres Sinjai AKBP Fery Nur Abdulah kepada detikSulsel, Kamis (14/9).

Fery menyebut mereka membawa kambing untuk digunakan sebagai sesajian. Hewan itu rencananya dilepas begitu tiba di puncak Gunung Bawakaraeng.

"Berdasarkan cerita yang diterima, orang yang punya niatan tertentu bawa sesajen kambing. Bahwa mereka itu niatannya untuk melepas kambing, dan melempar uang koin," kata Fery.

Halaman 2 dari 2
(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads