Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di tujuh kabupaten/kota untuk mengatasi bencana kekeringan. Kota Makassar tidak termasuk wilayah yang disasar untuk rekayasa cuaca karena belum ada potensi pertumbuhan awannya.
TMC tersebut dilaksanakan sejak tanggal 6-14 November 2023. Rekayasa cuaca ini dikerjasamakan dengan Mabes TNI, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Makassar itu kan belum ada pertumbuhan awannya," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Amson Padolo kepada detikSulsel, Selasa (14/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amson menjelaskan TMC sebagai upaya untuk menstimulus potensi awan pembentuk hujan. Hal ini didukung dengan penyemaian garam atau NaCl di awan.
"TMC itu pertumbuhan awan yang dilihat. Kalau awannya memungkinkan disemai untuk hujan, baru kita TMC," tuturnya.
Sebanyak 10 ton garam pun ditebar di awan menggunakan pesawat. Amson menyebut ada 7 kabupaten/kota yang memiliki potensi pertumbuhan awan sehingga dilakukan TMC di wilayah itu.
"Ada beberapa beberapa daerah, seperti Maros, Gowa, Pangkep, Pinrang, Parepare, Bulukumba, Bone. Itu semua kita TMC," beber Amson.
Namun demikian, daerah-daerah yang disasar diharapkan bisa mengisi kantong-kantong sumber air Kota Makassar. Amson juga berharap basis-basis pertanian mendapatkan aliran air dan mengisi bendungan sebagai basis kelistrikan.
"Yang kedua juga, kita buat TMC ini dalam rangka pengisian sumber-sumber air bersih," tegasnya.
Amson menuturkan total 10 ton disemai selama TMC. Menurutnya setiap penerbangan dilakukan penyemaian 800 Kg NaCI.
"Selama TMC itu 10 ton. Ditabur itu di daerah yang berdasarkan pertumbuhan awan," ujar Amson.
Menurutnya rekayasa cuaca ini dilakukan di masa transisi atau peralihan musim kemarau ke musim hujan. Pada momen itu lanjut dia, ada potensi pertumbuhan awan.
"Kita melakukan rekayasa karena saat masa transisi itu baru ada pertumbuhan awan, untuk menjadi potensi hujan," ungkapnya.
Amson mengklaim upaya TMC ini sudah membuahkan hasil. Sejumlah daerah dilaporkan sudah mulai turun hujan berkat rekayasa cuaca tersebut.
"Jadi hujan-hujan yang terjadi di beberapa daerah itu salah satu adalah dampak dari TMC, karena memang TMC ini, TMC Sulawesi Selatan," imbuh Amson.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Kapan Musim Hujan di Makassar?
Amson berharap musim hujan segera tiba di Sulsel, termasuk Kota Makassar. Berdasarkan laporan dari BMKG kata Amson, musim hujan terjadi di dasarian ketiga November 2023.
"Masa transisi itu dasarian pertama sampai kedua. Dasarian ketiga sudah turun hujan," sebut Amson.
Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Nur Asia Utami menuturkan Makassar mengalami keterlambatan peralihan musim kemarau ke hujan. Prakiraan BMKG, Makassar masuk hujan pada dasarian kedua atau dimulai tanggal 11 November.
"Untuk dasarian kan kita mengenal dasarian itu 10 hari, jadi untuk dasarian kedua itu dari tanggal 11 sampai dengan tanggal 20 November," tuturnya Nur Asia saat dikonfirmasi, Sabtu (11/11).
Nur Asia menuturkan saat ini awan kumulus sudah mulai bermunculan di langit Makassar. Namun belum bisa menurunkan hujan karena masih membutuhkan uap air yang cukup.
"Jadi baru awan kumulus ini sudah mulai muncul. Tapi untuk menjadi awan kumulonimbus ini masih agak perlu uap air lagi jadi masih sebenarnya sekarang masih belum gitu, masih kurang lah gitu," terangnya.