BPBD Sulsel Terapkan Modifikasi Cuaca Atasi Kekeringan, 10 Ton Garam Disemai

BPBD Sulsel Terapkan Modifikasi Cuaca Atasi Kekeringan, 10 Ton Garam Disemai

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Selasa, 14 Nov 2023 22:12 WIB
Awan tebal menyelimuti kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (9/12/2018). BMKG Sulsel menghimbau kepada warga untuk mewaspadai cuaca buruk angin kencang yang disertai hujan hingga Januari 2019. ANTARA FOTO/Arnas Padda/YU/foc.
Cuaca Makassar. Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda
Makassar -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengatasi kekeringan di Sulsel. TMC itu dilakukan dengan menyemai 10 ton garam di beberapa daerah di Sulsel menggunakan pesawat TNI.

"Iya. Kita melakukan TMC, rekayasa cuaca itu sejak hari Senin (pekan lalu). Hari Senin itu sampai hari Rabu. Kamis sampai Sabtu, tim kan ke Surabaya. Setelah itu hari Minggu lagi, Senin sama Selasa (pekan ini)," ujar Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo kepada detikSulsel, Selasa (14/11/2023).

Amson mengatakan modifikasi cuaca itu membuahkan hasil. Menurutnya hujan yang turun di beberapa daerah di Sulsel belakangan ini merupakan buah dari rekayasa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi hujan-hujan yang terjadi di beberapa daerah itu salah satu adalah dampak dari TMC. Karena memang TMC ini TMC Sulawesi Selatan. Artinya, semua daerah yang punya potensi awan di masa transisi kita turunkan lah hujan," paparnya.

Dia kemudian mengungkap alasan TMC ini baru dilakukan saat masa transisi musim kemarau menuju musim hujan. Amson mengatakan TMC sulit dilakukan saat musim kemarau lantaran bibit awannya tidak kelihatan.

ADVERTISEMENT

"Kita melakukan rekayasa karena saat masa transisi itu baru ada pertumbuhan awan. Untuk menjadi potensi hujan," sebutnya.

"Karena kan TMC itu pertumbuhan awan yang dilihat. Kalau awannya memungkinkan disemai untuk hujan, baru kita TMC. Nah ini di masa transisi sudah ada pertumbuhan awan. Jadi kita TMC," tambah Amson.

Amson menyebut rekayasa hujan tersebut dilakukan dengan teknik menyemai garam di beberapa daerah yang memiliki potensi awan. Dia menuturkan setidaknya ada 10 ton garam yang digunakan untuk TMC ini.

"Iya disemai. Penyemaian (garam). Selama TMC itu 10 ton (garam yang disemai). Ditabur itu di daerah yang berdasarkan pertumbuhan awan. Ada beberapa beberapa daerah. Seperti Maros, Gowa, Pangkep, Pinrang, Parepare, Bulukumba, Bone. Itu semua kita TMC," ungkapnya.

Selanjutnya, dia menjelaskan rekayasa hujan ini melibatkan beberapa pihak lainnya. Termasuk TNI yang digunakan pesawatnya untuk menyemai garam di daerah di Sulsel.

"TMC ini kerjasama antara Mabes TNI, BRIN, BMKG, dan Pemprov Sulsel. Iya (garamnya) ditebar pakai pesawat. Pesawatnya Mabes TNI," jelasnya.

Amson mengatakan TMC tersebut telah dirampungkan dan berakhir pada hari ini Selasa (14/11) ini. Sehingga dia menyebut TMC dilakukan dalam kurun waktu 7 hari.

"Sudah mi. Selesai mi ini tadi. Sudah 7 hari. Mulai dari hari Senin (pekan lalu)," pungkasnya.




(ata/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads