Komisi D DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap alasan Pemprov Sulsel tidak menganggarkan proyek perbaikan Jalan Hertasning Makassar di APBD tahun 2024. Pemprov mengklaim kondisi pembangunan jalan di Sulsel telah mencapai kondisi mantap dengan persentase 70%.
"Karena kan selama 2 tahun berturut-turut, menurut pemandangannya TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah), mantap jalan di Sulsel itu di angka 70% mi," ujar Ketua Komisi D Andi Rachmatika Dewi alias Cicu kepada detikSulsel, Jumat (11/10/2023).
Cicu menyebut Pemprov pun berdalih pembangunan jalan yang menjadi aset Sulsel telah mencukupi persentasenya. Pasalnya sejak tahun 2022 hingga 2023 pagu APBD untuk pembangunan jalan terus dimaksimalkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus yang kedua, dua tahun berturut-turut, tahun 2022 dan 2023 anggaran infrastruktur itu mencapai Rp 1 triliun. Jadi pemenuhan pagu APBD infrastruktur untuk 2 tahun ini digaspol terus," ungkapnya.
"Sehingga kemarin alasannya bahwa mantap jalan di Sulsel sudah mencapai mi presentasenya sebenarnya. Lebih mi dari setengah," lanjut Cicu.
Atas dasar itu, Pemprov disebut tak lagi diprioritaskan untuk pembangunan jalan di APBD 2024. Dia menuturkan Pemprov kini mengalihkan anggaran tersebut untuk kepentingan lain yang lebih mendesak.
"Sehingga untuk tahun depan ini, dia (Pemprov) tidak terlalu mi anggarkan. Karena banyak kebutuhan lain yang lebih mendesak. Menurut penjelasan dari TAPD," paparnya.
Dia menyebut pihaknya telah berupaya untuk meminta Pemprov mengalokasikan anggaran untuk perbaikan Jalan Hertasning Makassar. Apalagi Jalan Hertasning merupakan aset Pemprov yang perlu diperhatikan kondisinya.
"Jadi, ya, begitulah. Yang penting saya sudah menyampaikan usulan masyarakat. Tentu jalanan kan, kalau aset kita harus jadi perhatian kita juga," sebutnya.
Cicu tidak hanya menyoroti Jalan Hertasning Makassa saja. Menurutnya ada banyak ruas jalan kewenangan Pemprov Sulsel dalam kondisi rusak parah yang perlu diperbaiki.
"Terutama untuk beberapa ruas yang rusak parah sekali. Kayak di Soppeng-Sidrap. Itu kan sekarang lagi jalan mi. Tapi baru setengah anggarannya. Masih ada lagi kebutuhannya sekitar Rp 20 miliar untuk selesaikan Soppeng-Sidrap," tuturnya.
"(Kemudian di Kabupaten) Gowa, Wajo, kemudian ada di Luwu yang mau masuk itu dana Inpres dari Pusat. Itu harus dibikinkan akses dulu untuk dia menuju lokasi. Termasuk Hertasning mi itu," Sambung Cicu.
Menurutnya, Pemprov Sulsel memang menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 33 miliar dari pemerintah pusat. Namun anggaran itu belum mengakomodir ruas jalan yang seharusnya menjadi perhatian.
"DAK itu ada Rp 33 miliar dari pusat untuk jalanan. Tapi ruasnya sudah ada kalau DAK toh," jelasnya.
Namun dia berharap usulannya tetap bisa dipertimbangkan. Apalagi Ranperda APBD Sulsel tahun 2024 masih dalam tahap evaluasi oleh Kemendagri.
"Mudah-mudahan ini dievaluasi Kemendagri bisa dimasukkan tambahan untuk beberapa ruas yang saya minta jadi prioritas provinsi," imbuh Cicu.
Sebelumnya diberitakan, Cicu menyoroti perbaikan Jalan Hertasning Makassar yang tidak dianggarkan di APBD 2024. Padahal pihaknya sudah banyak menerima keluhan dari warga terkait kerusakan Jalan Hertasning.
"Iya lah (ada keluhan dari masyarakat). Dapil ku lagi. Pasti mi saya perjuangkan," tutur Cicu.
Dia mengaku sudah mengusulkan hal ini sebelum penetapan APBD 2024. Namun belakangan rekomendasinya tidak diakomodir.
"(Perbaikan Jalan Hertasning Makassar) Tahun depan malah tidak ada dianggarkan. (Padahal) sudah kami minta," tandasnya.
(sar/ata)