Anggota Komisi E DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) Fauzi Andi Wawo membeberkan alasannya menolak Stadion Mattoanging kembali dianggarkan di APBD 2024. Dia menilai pengalokasian anggaran untuk stadion itu percuma lantaran lokasinya bersengketa.
Selain itu, Fauzi menyebut kelanjutan proyek pembangunan Stadion Mattoanging tak lagi dibahas. Pasalnya Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel tidak memasukkan proyek itu dalam dokumen rencana kerja anggaran (RKA) RAPBD 2024.
"Jadi kami tidak bahas. Tidak sempat kami bahas, karena Dispora sudah tidak mengusulkan pembangunan itu. Bukan berarti kami ada, (terus) kami hilangkan. Tidak begitu," ujar Fauzi kepada detikSulsel, Senin (6/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fauzi mengaku pihaknya akan tetap menolak jika anggaran stadion tersebut kembali diajukan. Sebab, dia menilai Pemprov Sulsel sering menganggarkannya namun tak pernah dieksekusi.
"Jadi di RKA itu sudah tidak ada penganggaran stadion. Kalaupun dianggarkan, mungkin kami tolak dengan alasan seperti itu," paparnya.
Dia juga tak yakin Pemprov Sulsel dapat melanjutkan pembangunan Stadion Mattoanging meski kembali dianggarkan tahun ini. Apalagi kebijakan fiskal APBD 2024 cukup kecil.
"Dengan kebijakan fiskal yang sangat kecil. Menurut saya itu tidak usah kita menganggarkan sesuatu yang menurut kami tidak bisa dilaksanakan," imbuh Fauzi.
Tak hanya itu, Ketua PKB Makassar ini menilai lahan stadion itu sedang bersengketa di Pengadilan Negeri Makassar. Dengan alasan itulah dia menganggap Pemprov Sulsel belum dapat merealisasikan pembangunan Stadion Mattoanging.
"Kan kalau Stadion Mattoanging tidak bisa dilaksanakan karena masih bermasalah hukum. Ada orang yang menggugat secara hukum soal kepemilikan lahan, sehingga secara aturan itu kan tidak dimungkinkan," cetusnya.
Menurutnya, anggaran pembangunan stadion itu dialihkan untuk keperluan lebih mendesak lainnya. Seperti membayar utang dan program prioritas Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
"Kita ini mengalami di tahun 2024 banyak utang, kemudian ada penganggaran Pemilu, kemudian ada program prioritas Pj (Gubernur Sulsel) yang saat ini dia mau laksanakan," ucapnya.
Langkah ini dinilai lebih tepat untuk dilakukan demi mengefektifkan alokasi anggaran APBD 2024. Apalagi Stadion Mattoanging terbukti tak dapat dibangun sampai saat ini.
"Ya, mending diarahkan ke situ. Daripada kita ngotot-ngototan memasukkan lagi anggaran untuk Stadion Mattoanging. Sementara kita tahu sama-sama bahwa itu tidak bisa dilaksanakan," tukasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Pemprov Sulsel Akan Bangun Stadion Baru
Sementara, Dispora Sulsel akan tetap menganggarkan pembangunan Stadion Mattoanging di APBD 2024. Kebijakan ini dilakukan saat Pemprov Sulsel tengah berencana membangun stadion baru di kawasan GOR Sudiang.
"Iya, tetap (dianggarkan Stadion Mattoanging 2024). Tanya ki di Keuangan (Badan Keuangan dan Aset Sulsel) soal penganggaran itu semua," kata Kepala Dispora Sulsel Suherman kepada detikSulsel, Senin (6/11).
Suherman menyebut wacana pembangunan stadion baru sebagai cara saat nasib Stadion Mattoanging belum jelas. Pasalnya pembangunan Stadion Mattoanging, termasuk Stadion Barombong masih terkendala sengketa lahan.
"Artinya alhamdulillah kita mencoba bangun. Ya, kalau Mattoanging juga tetap (dibangun) begitu selesai prosesnya. Di sini (di Sudiang) juga kita bangun. Kan semakin banyak stadion, semakin bagus kita bangun toh," ujarnya.
Oleh karena itu, dia menuturkan Pemprov Sulsel akan mengelola tiga stadion. Suherman berharap masalah Stadion Mattoanging dan Stadion Barombong juga dapat diselesaikan.
"Makanya biarlah dulu proses persoalannya itu jalan. Yang tidak bermasalah di Sudiang kita lakukan pembangunan," ungkapnya.
"Nanti kalau selesai mi proses hukumnya semua, baru kita masuk lagi ke ranah situ. Jadi biarkan dulu lah. Kita cari dulu lahan yang tidak bermasalah secara hukum," tambah Suherman.
Meski begitu, Suherman belum menyebutkan lebih lanjut kapan stadion baru itu akan dibangun di GOR Sudiang. Dia mengaku menunggu respons pemerintah pusat lantaran pembangunannya diusulkan menggunakan APBN.
"Kita belum tahu (target pembangunan). Ini saja belum selesai. Masih dalam pengurusan. Jadi belum ditahu kapan waktunya. Desainnya juga di Pusat. Kita hanya bermohon. Lahan ji kita siapkan ini," tukasnya.