Siswa SD di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut) yang menjadi korban keracunan makanan dari Dinas Pangan Sulut bertambah menjadi 195 orang. Sebanyak 20 anak di antaranya dilaporkan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Untuk jumlah total 195 anak SD merasakan sakit perut, pusing, dan mual," ujar Kasat Narkoba Polres Bolmong Iptu Charles Ganda kepada detikcom, Rabu (25/10/2023).
Charle menuturkan korban bertambah setelah dilakukan identifikasi di lapangan. Para siswa itu dilarikan ke Puskesmas Lolak hingga Rumah Sakit Umum Daerah Datoe Binangkang.
"Pertama hanya beberapa orang siswa sekitar puluhan dilarikanlah di Puskesmas Lolak. Tidak tahunya bertambah lagi mencapai ratusan akhirnya dilarikan lah di Rumah Sakit Umum Daerah Datoe Binangkang," ujarnya.
Menurutnya, ratusan korban berasal dari 3 sekolah, yakni SDN 1 Lolak, SDN 2 Lolak dan SDN 1 Motabang. Sejumlah anak korban keracunan sudah ada yang dipulangkan usai mendapat perawatan.
"Sekarang sisa 20 anak masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datoe Binangkang," kata Charles.
Charles mengatakan para siswa itu diduga keracunan usai menyantap kudapan dari Dinas Ketahanan Pangan Sulut. Setelah mengkonsumsi makanan itu, siswa mengalami gejala pusing hingga mual.
"Jadi itu berawal dari pengadaan makanan kudapan ada beberapa macam seperti nugget, milk susu dari Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Utara. Penyaluran melalui pihak ketiga. Lalu, siswa SD makan dan minum itu kudapan saat itulah terjadi ada yang sakit perut, mual, pusing," ungkap Charles.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa keracunan massal itu terjadi terjadi di Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong pada Senin (23/10) sekitar pukul 11.00 Wita. Awalnya dilaporkan hanya 15 siswa yang menjadi korban.
"Bervariasi ada tiga sekolah perkiraan jumlah ada 15 orang siswa SD, merasakan sakit perut, pusing, dan mual," ujar Charles Ganda kepada wartawan, Selasa (24/10).
Charles belum bisa memastikan makanan yang disantap siswa tersebut mengandung racun atau tidak. Pihak Dinas Kesehatan Bolmong disebut masih melakukan uji sampel dari kudapan yang dikonsumsi para siswa.
"Kalau masalah itu (keracunan) belum bisa dipastikan, Karena Dinas Kesehatan Bolmong masih melakukan sampel uji lab," imbuhnya.
Simak Video "Video: PM Israel Benjamin Netanyahu Keracunan Makanan Basi"
(sar/asm)