DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) mendorong agar pembangunan Stadion Mattoanging bisa dibiayai dari APBN. Legislatif menilai stadion tersebut membutuhkan anggaran mencapai Rp 2 triliun.
"Artinya kan ada upaya. Ada usaha, karena keterbatasan APBD, kan sedikit ji," ucap Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif di DPRD Sulsel, Rabu (25/10/2023).
Syahar menilai pembangunan Stadion Mattoanging akan sulit jika cuma mengandalkan APBD. Menurutnya hal itu bisa saja dilakukan namun proyek akan lama bisa dirampungkan karena penganggarannya bertahap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau hanya mau dibangun, dikasih anggaran, 1 tahun Rp 100 miliar kan belum langsung selesai. Stadion itu kan butuh Rp 1 sampai Rp 2 triliun," tambahnya.
Syahar pun meminta Pemprov Sulsel agar mengusulkan bantuan anggaran ke pemerintah pusat. Namun dia tidak menyarankan opsi melakukan pinjaman untuk proyek tersebut.
"Bukan meminjam. Bukan hanya dari APBD. Kan ada dari APBN," ucap Legislator Sulsel Fraksi NasDem ini.
Dia lantas mencontohkan Stadion Manahan Solo dan Stadion Kanjuruhan yang mendapat alokasi dari APBN. Stadion itu disebutnya menjadi perhatian khusus Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Bukan skema PEN. Seperti Kemenpora membangun di Malang kah itu (atau) di Solo. Ya kan, pusat membangunkan," ucap Syahar.
Syahar mengakui jika pembangunan Stadion Mattoanging masih terhambat sengketa lahan. Namun dia berharap tetap ada upaya untuk melanjutkan pembangunannya.
"Kita DPRD saat ini masih berjuang. Cuma kan pelaksanaannya lemah. Karena itu tadi. Soal lahan yang harus dibereskan dulu. Tidak mau OPD-nya kerjakan, karena tahu bermasalah," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Syahar menyebut Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin akan mencari anggaran khusus untuk pembangunan Stadion Mattoanging. Syahar mengatakan proyek itu akan dikoordinasikan ke Kemenpora.
"Gubernur akan menyampaikan ke pusat dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga terkait stadion tersebut untuk mencarikan anggaran khusus," tuturnya.
Syahar menambahkan persoalan sengketa lahan juga masih dikaji. Polemik itu akan dicarikan formulasinya oleh Pemprov Sulsel.
"Soal stadion ini akan dicarikan formulasinya karena kan lagi status hukumnya ini penjelasan dari Inspektorat, penjelasannya itu sengketa lahannya," imbuhnya.
(sar/asm)