Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) menghilangkan kata 'Andalan' dalam logo HUT ke-354 Sulsel yang terbaru. Tagline yang kerap digaungkan di sejumlah program Pemprov di era Gubernur Andi Sudirman Sulaiman (ASS).
Diketahui, Panitia Hari Jadi Sulsel merilis logo terbaru HUT ke-354 Sulsel di tengah kepemimpinan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. Logo tersebut diluncurkan menjelang peringatan HUT Sulsel pada 19 Oktober mendatang.
"Sudah ada logo dan tema Hari Jadi ke-354 Sulsel. Itu dibuat oleh Diskominfo Sulsel," kata Sekretaris Panitia Hari Jadi ke-354 Sulsel, Idham Kadir dalam keterangannya, Selasa (17/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam logo itu tertulis tema HUT ke-354 Sulsel, yakni 'Era Baru Sulawesi Selatan Menuju Indonesia Maju'. Di era Gubernur ASS, logo yang diluncurkan sebelumnya mengusung tema, 'Sulsel Andalan Indonesia Maju'.
Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika (Aptika) Diskominfo Sulsel Sultan Rakib membenarkan revisi logo tersebut. Sultan mengatakan perubahan logo dan tema HUT ke-354 Sulsel merupakan hal yang wajar di tengah pergantian kepemimpinan.
"Perubahan logo ataupun tema itu saya pikir itu hal biasa. Kalau berubah dalam perjalanan, hal biasa," ucap Sultan kepada detikSulsel, Selasa (17/10).
![]() |
Sultan mengatakan logo merupakan bagian dari simbol komunikasi. Dalam konteks Hari Jadi Sulsel, logo itu bagian dari gimik hari ulang tahun.
"Dalam ilmu komunikasi atau semiotikanya, tema dan logo itu ibaratnya gimik untuk hari ulang tahun. Substansinya adalah bagaimana kita memaknai tiap pergantian tahun itu menjadi sesuatu yang harus kita bertambah dan bertumbuh," ucapnya.
Menurutnya, perubahan hal yang biasa terjadi. Sultan berdalih konteks logo era Gubernur ASS dan era Pj gubernur Bahtiar tetap menganut konteks kearifan lokal Sulsel.
"Kalau (logo di era ASS) dulu kita pakai (tema), 'Sulsel Andalan Indonesia', maka saat ini (era Bahtiar) kita pakai, 'Era Baru Sulsel Menuju Indonesia Maju," ucap Sultan.
"Wajar saja. Sepanjang logo dan tema mengandung nilai sejalan dengan kearifan lokal, dan adanya sinkronisasi program pusat dan program daerah," tambahnya.
Sultan menambahkan tema dalam logo HUT Sulsel terbaru menggambarkan semangat baru di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. Harapannya pembangunan Sulsel terus tumbuh demi Indonesia maju.
"Itu yang menjadi strong point dari Pak (Pj) Gubernur sekarang. Jadi ada sinkronisasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah," tegas Sultan.
Namun Sultan tidak ingin berkomentar terlalu jauh jika perubahan logo tersebut atas arahan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar. Dia menegaskan jika logo HUT ke-354 Sulsel yang terbaru berdasarkan kesepakatan Panitia Hari Jadi Sulsel.
"Iya, (penggantian logo dan teman HUT ke-354 berdasarkan kesepakatan) panitia, toh," imbuhnya.
Sebagai informasi, tagline 'Andalan' merupakan akronim dari nama Andi Sudirman Sulaiman. Panitia Hari Jadi Sulsel sempat meluncurkan logo HUT Sulsel ke-354 sebelum Andi Sudirman Sulaiman mengakhiri masa jabatannya pada 5 September 2023.
"Kenapa kita memilih tema ini, karena di bawah kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur Sulsel saat ini," ucap Ketua Panitia HUT ke-354 Sulsel, Ahmadi Akil dalam keterangannya, Senin (17/7) lalu.
Ahmadi lantas menjelaskan pemilihan tema, 'Sulsel Andalan Indonesia' yang disematkan dalam logo HUT Sulsel saat itu. Menurutnya ada harapan agar Sulsel menjadi andalan Indonesia di berbagai sektor.
"Provinsi Sulsel memiliki perkembangan pesat, khususnya ekonomi, industri, pertanian, perkebunan, jasa dan lain sebagainya. Sehingga, Sulsel menjadi provinsi andalan Indonesia," terangnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Informasi yang dihimpun, salah satu program yang memakai istilah 'Andalan' di era ASS, yakni Bus Trans Andalan yang merupakan layanan transportasi terintegrasi. Selain itu ada Jembatan Andalan Pacongkang di Kabupaten Soppeng.
Adapula Galeri Andalan Sulsel untuk mewadahi pelaku UMKM, Taman Andalan CPI Makassar, dan program swasembada pangan bernama Mandiri Benih Andalan. Di Kabupaten Pangkep, juga terdapat Bengkel Andalan.
Sebelum mengakhiri masa jabatannya, ASS juga sempat meresmikan Bandara Andalan Datuk Patimang yang dulunya bernama Bandara Sorowako di Luwu Timur. Kebijakan di era ASS yang pernah menuai sorotan warga di Lutim.
Tagline 'Andalan' Diminta Ditinjau Ulang
Legislator DPRD Sulsel Fahruddin Rangga sempat menyoroti tagline 'Andalan' yang menghiasi sejumlah program, fasilitas ataupun proyek infrastuktur Pemprov Sulsel di era Andi Sudirman Sulaiman. Fahruddin pun mengusulkan agar tagline itu ditinjau ulang.
Hal itu mengemuka dalam rapat rancangan peraturan daerah (ranperda) terkait pajak dan retribusi daerah pada Senin (11/9). Usulan peninjauan ulang slogan tersebut lantaran dianggap sarat muatan politis.
"Di dalam (rapat) rangkaian peraturan daerah pajak dan retribusi daerah itu kan ada beberapa fasilitas Pemprov yang muncul nama atau akronim itu Andalan. Saya lupa fasilitas apa itu. Sehingga itu diinterupsi oleh teman-teman anggota Pansus. Agar tidak memasukkan atau memunculkan akronim itu," ungkap Fahruddin saat dikonfirmasi, Selasa (12/9).
Fahruddin mengatakan usulan tersebut diajukan agar dapat menjaga netralitas ASN Pemprov Sulsel. Terlebih jika di waktu mendatang Andi Sudirman Sulaiman kembali mengajukan diri sebagai calon gubernur.
"Karena kita menjaga netralitas. Kalau kemudian nanti Andi Sudirman Sulaiman berkeinginan untuk maju kembali sebagai calon Gubernur. Itu kan yang kita jaga," imbuh anggota Komisi C DPRD Sulsel ini.
Dia pun meminta kepada Pj Gubernur Sulsel Bahtiar untuk memberi perhatian khusus terhadap penggunaan tagline 'Andalan' itu. Sebab, bagi Fahruddin, kini hal tersebut menjadi kewenangan Bahtiar.
"Kita serahkan kepada Pj Gubernur untuk mengambil langkah-langkah itu (peninjauan kembali penggunaan 'Andalan'). Karena kan itu ranah dan kewenangan Pemprov Sulsel. Kita sebagai DPRD mengingatkan dan menyampaikan agar hal-hal seperti itu menjadi perhatian," ucap Fahruddin.
Legislator Golkar ini mengatakan peninjauan ulang tersebut untuk meminimalisir stigma di kalangan masyarakat. Apalagi penggunaan tagline itu sempat mendapat sorotan saat ASS meresmikan Bandara Andalan Datuk Patimang di Luwu Timur.
"Karena jangan sampai menimbulkan pretensi yang kurang baik dari masyarakat terhadap akronim itu. Nah itu (penamaan Bandara Andalan Datuk Patimang di Sorowako) salah satu contoh masyarakat di sana sangat keberatan dengan munculnya akronim itu," tandasnya.