Pj Gubernur Sulsel Ungkap Harga Jeruk Nipis Naik gegara Warga Suka Makan Coto

Pj Gubernur Sulsel Ungkap Harga Jeruk Nipis Naik gegara Warga Suka Makan Coto

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 17 Okt 2023 19:11 WIB
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin pantauan harga pangan di Pasar Daya Makassar.
Foto: Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin pantauan harga pangan di Pasar Daya Makassar. (Dok. Istimewa)
Makassar -

Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengaku sejumlah harga komoditas pangan di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami kenaikan. Bahtiar menyebut jeruk nipis termasuk yang harganya naik karena warga dinilai kerap makan coto.

Hal itu diungkapkan Bahtiar saat memantau harga sembako bersama unsur Forkopimda Sulsel di Pasar Daya Makassar, Selasa (17/10). Bahtiar turut didampingi Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto.

"Itu jeruk nipis karena kita suka makan Coto itu naik, dari Rp 8 ribu (per kilogram) menjadi Rp10 ribu. Kelapa juga naik sekitar Rp1.000, itu juga menjadi kebutuhan kita, karena kita suka makan yang santan-santan. Mungkin yang naik lagi, iya cabai rawit," sebut Bahtiar dalam keterangannya, Selasa (17/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahtiar mengatakan Pemprov Sulsel lewat TP PKK Sulsel dan PKK kabupaten/kota se-Sulsel tengah berupaya menekan harga cabai. Kebijakan itu dilakukan lewat Gerakan Penanaman 10 Pohon Cabai Rawit di setiap rumah untuk mengatasi inflasi.

"Kami dari Pemprov bersama Pemda kabupaten kota sudah mendorong bagaimana cabai ini kita atasi bersama-sama. Ini masalah hampir di seluruh daerah, cuman kita dorong bagaimana ada tanaman cabai di setiap rumah," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau itu benar-benar ada di setiap rumah dan setiap daerah melaksanakan, insyaallah masalah cabai rawit tidak jadi permasalahan lagi. Ini naiknya dua kali lipat loh dari Rp 15.000 naik menjadi Rp 30.000 sampai Rp 40.000," lanjut Bahtiar.

Bahtiar mengungkapkan persoalan inflasi harus ditangani dari tingkat bawah. Pihaknya akan mengevaluasi program ketahanan pangan agar penerapannya di lapangan bisa dimaksimalkan.

"Pekarangan harus kita tanami cabai, kita tanami tomat, insyaallah ini akan diatasi. Nanti kami akan bicarakan lagi di internal bagaimana cara mengatasi produksinya yang kurang, sehingga harganya yang meningkat bisa ditekan," jelasnya.

Sementara terkait stok komoditas beras dipastikan aman. Bahtiar juga menyebut harga beras masih stabil di pasaran.

"Pengendalian harga beras yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar, Bulog dan Badan Ketahanan Pangan sangat luar biasa. Harga beras kita lumayan stabil," kata Bahtiar.

Bahtiar turut menyinggung program pengendalian inflasi Pemkot Makassar menggunakan mobil inflasi. Program mobil inflasi itu terkoneksi dengan aplikasi inflasi yang dianggapnya inovatif.

"Program pemerintah soal beras ini patut kita pertahankan. Ini membuktikan Kota Makassar punya inovasi, ada mobil inflasi, itu keren," ujarnya.

Sementara Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengaku pihaknya akan memiliki 10 mobil inflasi. Mobil itu akan berkeliling melakukan operasi pasar untuk mengintervensi kenaikan harga cabai.

"Mobil inflasi kita itu bukan hanya khusus untuk mengatasi kenaikan harga beras, tapi juga hortikultura," ucap Danny.

Kepala Bulog Makassar Budi juga memastikan semua bahan pokok saat ini aman dan terkendali. Budi menegaskan stok beras dipastikan aman sampai akhir tahun dan masa panen yang akan datang.

"Kedua, terkait sinergitas kami sudah sampaikan ke Pak Gubernur dan Wali Kota bersama-sama mengendalikan inflasi, menyalurkan bantuan pangan yang selalu disalurkan," katanya.

Sementara Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari pantauan harga pangan di pasar dilakukan berdasarkan laporan dari warga. Dia memastikan pemerintah akan mengawasi potesi kenaikan harga pangan di pasaran.

"Ini adalah bukti bahwa pemerintah provinsi, Pemerintah Kota Makassar turun langsung melihat kondisi ekonomi masyarakat untuk saat ini, karena ada kenaikan luar biasa di sejumlah komoditi, di antaranya cabai dan jeruk nipis," imbuhnya.




(sar/asm)

Hide Ads