50+ Contoh Teks Anekdot Lengkap dengan Analisis Strukturnya

50+ Contoh Teks Anekdot Lengkap dengan Analisis Strukturnya

St. Fatimah - detikSulsel
Selasa, 17 Okt 2023 01:00 WIB
Ilustrasi kalimat induktif.
Foto: Aaron Burden
Daftar Isi
Makassar -

Teks anekdot merupakan salah satu jenis teks yang dipelajari pada materi bahasa Indonesia. Berikut ini 50 contoh teks anekdot beserta strukturnya.

Dikutip dari jurnal Universitas Negeri Semarang, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Sementara dalam buku Bahan Ajar Teks Anekdot karya Kabul Prasetya, teks anekdot menurut Danandjaja (1997) adalah kisah fiktif lucu mengenai pribadi seorang tokoh atau beberapa tokoh yang benar-benar ada.

Adapun tujuan teks anekdot adalah untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri. Teks anekdot terkadang bersifat sindiran alami, juga dapat berupa kritikan untuk membuka pikiran pembaca.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk lebih memahami teks anekdot, berikut ini informasi yang dirangkum detikSulsel mengenai contoh teks anekdot, beserta struktur dan ciri-cirinya.

Disimak ya!

ADVERTISEMENT

Contoh Teks Anekdot berbagai Topik

1. Contoh Teks Anekdot: Kaos Tahanan KPK

Abstraksi

Ada dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Orientasi

Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Krisis

Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!
Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!
Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.
Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?
Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.
Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?

Reaksi

Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.
Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.

Koda

Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.

2. Contoh Teks Anekdot: Sanjungan

Abstraksis

Setelah lulus dari ujian negara di Beijing, seorang pria muda ditunjuk sebagai pejabat pemerintahan ibukota provinsi.

Orientasi

Dia pergi untuk mengucapkan selamat tinggal kepada mentornya, yang merupakan seorang menteri pemerintahan senior.

"Bekerja di lokasi provinsi seperti itu tidaklah mudah. Kamu harus berhati-hati. "Kata sang mentor.
"Baiklah. Terima kasih Bapak," kata anak muda itu.

Krisis

"Mohon jangan khawatir. Saya telah menyiapkan seratus ungkapan semanis madu di benak saya. Kalau nanti saya bertemu dengan pejabat di sana, saya akan menggunakannya. Dia pasti akan senang."
"Bagaimana kamu dapat melakukan hal itu?" Tanya mentor itu dengan tidak senang.
Kita adalah pria sejati. Kita mempunyai prinsip. Kita seharusnya tidak menggunakan sanjungan.

Reaksi

Sang murid menjawab. "Namun, pada kenyataannya kebanyakan orang senang di sanjung, Pak. Hanya beberapa pria yang benar-benar sejati seperti Anda yang tidak menyukai sanjungan."
"Mungkin kamu benar," mentornya mengangguk sambil tersenyum.

Koda

Kemudian, pria ini menceritakan cerita ini kepada temannnya. "Saya sudah menggunakan satu dari persediaanku. Sekarang saya memiliki sembilan puluh sembilan ungkapan yang tersisa.

3. Contoh Teks Anekdot: Salah Arti

Abstraksi

Seorang dosen fakultas hukum di suatu Universitas, sedang memberi kuliah tentang hukum pidana.

Orientasi

Setelah memaparkan materi, dibuka sesi tanya jawab. Pada sesi itu si Dadang bertanya pada dosen, "Pak kalau kepanjangan dari KUHP itu apa?"

Lalu, dosen tidak menjawab, malah dilemparkannya pada si Andre, dan berkata, "Saudara Andre, coba bantu saya untuk menjawab pertanyaan dari temanmu saudara Dadang!"

Krisis

Dengan tegas si Andre menjawab, "Kasih Uang Habis Perkara, Pak!" jawab Andre sambil berdiri.

Mahasiswa lain yang ada di kelas pun tentu tertawa, sementara pak dosen geleng-geleng kepala, sambil menambahkan pertanyaan si Dadang.

"Saudara Andre, dari mana saudara tahu jawaban itu?" kata si dosen, sambil menatap arah Andre.

Reaksi

Pertanyaan tersebut dijawab Andre pula dengan tegas. "Peribahasa Inggris mengatakan 'Pengalaman adalah guru yang terbaik' begitu, Pak!"

Koda

Seisi kelas tertawa. Kemudian, 5 menit kemudian tawa itu mereda dan kelas kembali tenang.

4. Contoh Teks Anekdot: Membuang Presiden

Abstraksi

Apa akibatnya kalau seorang presiden terlampau lama memegang kekuasaan? Apalagi jika ditambah seringnya ia membohongi rakyatnya sendiri? Tentu rakyat akan protes dan marah, karena menganggap presidennya telah berkhianat.

Orientasi

Tapi ini cerita Gus Dur tentang seorang presiden Filipina yang punya tiga orang anak. Merasa ayah mereka adalah orang nomor satu di negerinya, anak-anak sang presiden pun lantas bertingkah neko-neko.

Krisis

Anak kedua presiden ingin mencari popularitas dengan menyebarkan jutaan lembar uang kertas pecahan 5 peso dari sebuah pesawat terbang.

Kakaknya tak mau kalah pamor. Dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang jauh lebih banyak dari adiknya.

Reaksi

Anak perempuan presiden juga ingin populer, tapi tidak mau meniru cara yang dilakukan oleh kedua kakaknya. Karena bingung, dia pun bertanya kepada pilot pesawat yang ikut menyebarkan uang bersama dua kakaknya itu.

"Mas kapten, aku ingin populer seperti dua kakakku sebelumnya, tapi tindakan populer apa yang bisa membahagiakan rakyat?" kata anak perempuan itu.

Koda

"Gampang sekali. Buang saja ayah nona dan atas pesawat"

5. Contoh Teks Anekdot: SBI

Abstraksi

Suatu ketika, di sebuah sekolah negeri, seorang bapak guru memberi tahu kepada anak didiknya bahwa sekolah mereka akan berubah status menjadi sekolah SBI.

Orientasi

"Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Tidak lama lagi sekolah kita akan menjadi sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya apa yang akan kalian siapkan.

"Joni, apa yang akan kamu lakukan untuk menyambut ini?" tanya guru tersebut lebih lanjutnya.

Dengan sigap si Joni pun menjawab pertanyaan guru, "Belajar bahasa Inggris agar mampu berbicara bahasa Inggris Bu," jawab Joni.

"Bagus sekali. Kalau kamu, Jono?" tanya guru kepada Jono.

Krisis

"Harus siapkan uang, Pak", jawab Jono.
"Lho kok uang?" tanya guru lebih lanjut.
"Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa sih bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu," jelas Jono lebih lanjut.

Reaksi

"Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional, artinya sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri," sang guru melanjutkan penjelasannya.

Koda

"Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah Bertarif Internasional", Jono juga melanjutkan penjelasannya.

6. Contoh Teks Anekdot: Kursi

Abstraksi

Di suatu siang, ada dua bocah yang sedang bercanda di bawah pohon rindang, Edward dan Anton.

Orientasi

Edward: "Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?"

Anton: " Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur Saat tidur, orang, kan, lupa."

Edward: "Hahahaha, lucu, tapi jawabanmu salah."

Krisis

Anton: "Hmm, kursi apa dong?"

Edward: "Jawabannya adalah kursi jabatan!"

Anton: "Lho, kok begitu?"

Reaksi

Edward: "Jelas lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi jabatan, banyak calon berjanji macam-macam. Tetapi setelah duduk di kursi itu, mereka lupa ingatan soal janji-janjinya!"

Koda

Anton: "Hahahahaha betul juga."

7. Contoh Teks Anekdot: Obrolan Presiden saat di Pesawat

Abstraksi

Gus Dur merasa bosan dan mencoba mencari suasana di pesawat RI-01. Kali ini Gus Dur mengundang Presiden Amerika Serikat (AS) dan Prancis pada saat itu, untuk terbang bersama Gus Dur berkeliling dunia.

Orientasi

Seperti biasa, setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negara yang dipimpin mereka.

Tidak lama Presiden AS, Bill Clinton mengeluarkan tangannya, lalu sesaat kemudian dia berkata, "Wah kita sedang berada di atas New York!"

Gus Dur pun menanggapi dan berkata, "Lho kok bisa tahu, sih?"

"Ini patung Liberty kepegang!" jawab Bill Clinton dengan bangganya.

Tidak mau kalah, Presiden Prancis saat itu, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar pesawat.

"Tahu tidak, kita sedang berada di atas Kota Paris!" dengan sombongnya.

"Wah ... kok bisa tahu juga?" saut Gus Dur.

"lni menara Eiffel kepegang!" jawab presiden Perancis.

Krisis

Karena disombongin oleh Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat.

"Wah ... kita sedang berada di atas Tanah Abang!" teriak Gus Dur.

"Lho kok bisa tahu, sih?" tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa melihat dengan baik.

Reaksi dan Koda

"Ini jam tangan saya hilang." jawab Gus Dur bernada kalem

8. Contoh Teks Anekdot: Mimpi

Abstraksi

Tiga orang musafir dalam perjalanan jauh kelelahan. Mereka bersama-sama melanjutkan perjalanan.

Orientasi

Setelah berhari-hari, mereka menyadari bahwa makanan yang tersisa hanya satu helai roti dan seteguk air di kendi. Mereka bertengkar soal siapa yang berhak makan dan minum sisa perbekalan tersebut.

Malam tiba. Seseorang dari musafir mengusulkan agar semuanya tidur.

"Saat bangun besok, kita ceritakan mimpi kita. Orang yang punya mimpi paling menakjubkan, berhak atas bekal ini," katanya.

Krisis

Pagi berikutnya, mereka bangun.

"Aku mimpi begini, berada di tempat yang indah dan tenang, berjumpa dengan orang bijaksana. Ia bilang bahwa aku berhak atas makanan kita karena kehidupan masa lalu dan masa depanku berharga," kata musafir pertama.

"Aneh sekali," kata musafir kedua. "Di mimpiku, aku melihat orang serba tahu, ia bilang aku berhak atas makanan itu karena aku lebih berpengetahuan. Aku perlu makan karena ditakdirkan menuntun," tuturnya.

Reaksi & Koda

Musafir ketiga berkata, "Dalam mimpiku, tidak ada yang kulihat. Aku hanya merasakan kekuatan yang memaksaku bangun, mencari roti dan air, lalu makan di situ juga. Itulah yang kulakukan semalam."

9. Contoh Teks Anekdot: Kuli dan Kyai

Abstraksi

Romongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jedah Arab Saudi.

Orientasi

Langsung saja kuli-kuli dari yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang mereka yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab.

Krisis

Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka sambil berucap Amin, Amiin, Amiin.

Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka dan berkata, "Lho kenapa Anda berkerumun disini?"

Reaksi dan Koda

"Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai", ucap jamaah haji.

10. Contoh Teks Anekdot: Becak Dilarang Masuk

Abstraksi

Saat menjadi Presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada menteri pertahanan Mahfud MD tentang orang madura yang katanya banyak akal dan cerdik.

Orientasi

Ceritanya, ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu "Becak dilarang masuk".

Tukang becak tersebut masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki becak.

Krisis

"Apa kamu tidak melihat gambar itu? itu kan gambar tak boleh masuk jalan ini", bentak Pak Polisi.

"oh, Saya melihat pak tapi itu kan gambar becak kosong tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk", jawab tukang becak.

"Bodong, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar kan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk.", bentak Pak Polisi lagi.

Reaksi

"Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampean, bukan tukang becak begini," jawab tukang becak sambil cengengesan.

Koda

Polisi itupun terdiam mendengar jawaban tukang becak.

11. Contoh Teks Anekdot: Jalan Tol

Abstraksi

Pada suatu hari, Tutut, anaknya Soeharto lewat jalan tol di Jakarta.

Orientasi

Penjaga tol menyebutkan tarif sebesar Rp3.000,-. Tutut yang tidak punya uang receh akhirnya mengeluarkan pecahan uang Rp50.000,-

Penjaga Tol :"Ini Bu, Kembaliannya."

Bu Tutut : "Sudah.... Simpan saja buat keluarganya Anda."

Penjaga tol merasa senang karena menerima Rp47.000,- dan langsung berterima kasih kepada Tutut. Setelah beberapa jam Tommy datang melewati tol tersebut. Kali ini tommy mengeluarkan uang 20 ribuan.

Penjaga tol: "Ini Pak, kembaliannya 17 ribu"

Tommy: "Sudahlah, simpan saja buat sekolah anak anda". Penjaga tol langsung memasukkan kembalian itu ke kantongnya dan berterima kasih banyak ke Tommy.

Krisis

Setelah beberapa jam, datang soeharto dengan mobilnya lewat jalan tol. Soeharto mengeluarkan uang Rp5.000,- dan disodorkan ke penjaga tol. Soeharto menunggu lima menit berlalu. Lalu bertanya kepada penjaga tol.

Soeharto: "loh, mana uang kembalian saya?"

Penjaga tol: "Ah bapak, masa uang Rp2.000 saja dibalikin. Tadi Bu Tutut dan Pak Tommy lewat kembaliannya Rp47.000 dan Rp17.000 aja diberikan ke saya, masa Bapak yang Rp2.000 saja meminta kembali?

Reaksi

Soeharto : "Anda tahu, Tutut dan Tommy itu anak siapa?"

Penjaga Tol: "Ya tahu, Pak! Kan anaknya bapak presiden."

Soeharto: "Nah, mereka kan anak presiden sedangkan saya anak petani! Sekarang, mana kembalian saya."

Koda

Penjaga Tol: ......(bingung)

12. Contoh Teks Anekdot: Cara Keledai Membaca Buku

Abstraksi

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai.

Orientasi

Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Krisis

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.

Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu".

Reaksi

"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya."

Koda

Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius.

13. Contoh Teks Anekdot: Pak Gendut dan penelepon

Abstraksi

Suatu hari, Pak gendut yang tengah beristirahat mendapatkan telepon dari temannya yang ada di luar negeri.

Orientasi

"Hallo Bos, sedang dimana sekarang?" ujar si penelepon Pak Gendut itu.

Krisis

"Ini bunga, saya sedang istirahat di Lapas Suka Saya. Eh, maksudnya Hotel Sukasukasaya. Biasalah gara-gara ketahuan nilep duit negara. Tapi, tenang. Nanti juga saya bisa ke negara tempat Bung tinggal sekarang. Soalnya, di saku saya masih ada duit buat menyiap sipir, sehingga saya bisa bebas dari langsung ke tempat saudara. Pokoknya tunggu sajalah saya ke sana.

Reaksi

"Oke Bos, saya tunggu kedatangan Anda Kemari."

Koda

Pak gendut pun lalu melanjutkan tidur siangnya di kasur empuk lapas Sukasukasaya.

14. Contoh Teks Anekdot: Insomnia

Abstraksi

Pada suatu sore, di kompleks perumahan A.

Orientasi

Terjadi percakapan yang seru antara bapak-bapak yang sedang duduk di pos ronda.

Krisis

Bapak A: "Bapak-bapak sudah tahu belum kalau di Laundry baru depan gang itu orang sering dapat baju baru."

Reaksi

Bapak B: "Iya, katanya ada yang dapat celana jeans dan jaket kulit. Saya juga mau coba nyuci pakaian disana, siapa tahu dapat pakaian kerja, lumayan untuk menambah stok pakaian kantor."

Bapak A: "Lha gimana tidak dapat baju baru, wong yang punya laundry itu saja punya penyakit lupa ingatan. Makanya baju orang sering tertukar, bukan dikasih baju baru pak!"

Bapak B: "Walaaah, kirain beneran."

Koda

Bapak A dan semua yang ada di sana tertawa mendengar Bapak B yang kebingungan dan malu.

15. Contoh Teks Anekdot: Sedekah

Abstraksi

Ada seorang pengemis tua yang sedang meminta-minta kepada anak muda.

Orientasi

"Nak, minta sedekahnya, Nak," pinta si pengemis tersebut.

Krisis

Si anak muda lantas mengambil uang sepuluh ribuan di sakunya. Diberikannya uang tersebut kepada sang pengemis tua sambil berkata,

"Kembali lima ribu ya, Pak!" pinta pemuda tersebut.

Bapak pengemis tua tersebut kemudian menyodorkan mangkuk yang berisi uang kembalian,

"Ini, Nak, kembaliannya silahkan diambil."

Reaksi

"Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak," ucap pemuda tersebut keheranan.

Koda

"Oh, tidak apa-apa, Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah."

16. Contoh Teks Anekdot: Orang Pintar

Abstraksi

Di dalam sebuah kelas sedang terjadi kegiatan belajar mengajar.

Orientasi

Sang guru yang sedang mengajar pada ssat itu melakukan tanya jawab dengan para muridnya.

Krisis

Ibu guru: "Anak-anak, apa tandanya seseorang dikatakan pintar?"

Ulfi: "Orang dikatakan pintar kalau dia rajin membaca Bu."

Ibu Guru: "Bagus! Ada lagi?"

Bono: "Rajin menulis juga Bu tentunya."

Ibu Guru: "Ya Bono, kamu betul."

Ulfi: "Tapi rajin menyontek juga Bu."

Bono: "Iya Bu, kalau tidak menyontek kita tak akan bisa apa-apa. Misalnya, dalam membuat pesawat terbang dari kertas, kalau tidak menyontek caranya tentu tak kan bisa. Betul kan Bu guru?"

Reaksi

Ibu Guru: "Oh iya ya betul juga kamu Bon."

Bono: "Yes! Berarti hari ini kita boleh menyontek teman-teman agar jadi orang pintar."

Koda

Ibu Guru (Bingung).

17. Contoh Teks Anekdot: Orang Tuaku Sayang, Anakku Malang

Abstraksi

Setiap hari orang tua Zaki selalu bekerja. Mereka jarang pulang di rumah karena harus banyak mengisi acara seminar. Sudah 1 bulan lamanya, mereka tidak bertemu anaknya.

Rasa kangen pun muncul. Sang bapak ingin menguji anaknya, apakah dia mencintai dan merindukannya atau tidak.

Orientasi

Bapak: Zak, apakah kamu sayang terhadap orang tuamu?

Zaki: sangat sayang dong. Aku selalu merindukan ayah dan ibu, ketika aku sendiri di rumah (jawan Zaki bohong).

Bapaknya lega mendengar perkataan Zaki. Beliau percaya kalau anaknya sangat menyayangi dirinya.

Krisis

Ayahnya kemudian berdoa, "Ya, Allah terima kasih kau telah titipkan hamba seorang anak yang sayang padaku. Berikan dia hukuman jika salah".

Reaksi

Seketika itu, Zaki jatuh dan pingsan. Bapaknya segera melarikannya, ke rumah sakit.

Koda

Zaki langsung mendapatkan pertolongan. Namun, sang ayah pun hanya menangis.

18. Contoh Teks Anekdot: Lampu

Abstraksi & Orientasi

Seorang buta membawa gentong di atas pundak sambil menenteng lampu. Ia berjalan ke sungai untuk mengisi gentong itu.

Krisis

Seseorang yang melihatnya berkata, "Wahai, orang buta. Malam dan siang hari sama saja bagimu. Mengapa kau gunakan lampu?"

Reaksi

Orang buta itu menjawab, "Hai, orang yang suka mencampuri urusan orang lain! Lampu ini kuperuntukkan bagi orang yang buta pikiran agar tidak terpeleset atau menabrakku!"

19. Contoh Teks Anekdot: Blusukan

Abstraksi

Pada malam Jumat, sejumlah politisi melakukan "blusukan" ke daerah-daerah banjir. Mereka membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir.

Orientasi

Tidak ketinggalan, Darman juga meninjau salah satu daerah yang menjadi korban banjir. Ia menebar senyum dan menjadi pusat perhatian warga.

Krisis

Akan tetapi, Darman sial. Ia terperosok ke selokan dan terseret oleh banjir. Darman ditolong oleh regu penyelamat.

Reaksi

Darman pingsan setelah melihat tulisan "Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas" yang menempel di dinding.

Koda

Lalu, ia dibawa ke tempat yang aman.

20. Contoh Teks Anekdot: Sombong

Abstraksi

Seorang ahli tata bahasa yang sombong naik perahu tambang. Ia melihat tukang perahu bersiap melajukan perahu.

Orientasi

"Naik! Berangkat!" seru tukang perahu.

Menganggap seruan tukang perahu tidak jelas, ia berseru pada tukang perahu, "Hei, sudahkah kamu mempelajari tata bahasa?"

"Belum," kata tukang perahu.

Krisis

Ahli bahasa itu berkata lagi, "Kalau begitu, hidupmu sia-sia."

Tukang perahu itu sedih. Angin tiba-tiba bertiup kencang dan terjadi gelombang di danau. Tukang perahu itu berseru pada si ahli bahasa.

Reaksi

"Hei, sudahkah kamu belajar berenang?"

"Belum," jawab si ahli bahasa.

"Kalau begitu, seluruh hidup dan kepandaianmu akan sia-sia," jawab tukang perahu.

Koda

(Perahu tenggelam) Ahli bahasa itu tenggelam karena tidak tahu berenang.

21. Contoh Teks Anekdot: Anak

Abstraksi

Setiap hari orang tua Iwan selalu bekerja.

Orientasi

Mereka jarang pulang ke rumah karena harus mengisi acara seminar hingga diklat. Satu bulan tidak bertemu, ayahnya rindu. Ia menelepon anaknya untuk menguji, apakah si anak juga rindu.

Krisis

"Wan, apakah kau sayang orang tuamu?"

"Sayang, aku selalu merindukan ayah dan ibu saat sendiri di rumah," kata Iwan berbohong.

Reaksi

Bapaknya lega mendengar perkataan Iwan. Ia berdoa, "Ya Tuhan, terima kasih sudah titipkan anak yang baik, berikan ia hukuman jika ia salah."

Koda

Seketika Iwan pingsan.

22. Contoh Teks Anekdot: Tukang Roti

Abstraksi

Pada Pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari menunggu tukang roti yang biasa lewat.

Orientasi

Begitu tukang roti lewat Azril lantas memanggil sang penjual.

Krisis

Azril: "Beli rotinya, Pak."
Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana."
Azril: "Ini apa, Pak?"
Tukang Roti: "Ini semangka."
Azril: "Kalau yang ini apa?"
Tukang Roti: "Srikaya."
Azril: "Terus ini apa, Bang?"
Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek."
Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini.

Reaksi

Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!"
Azril: "Gak jadi, deh!"

Koda

Tukang Roti : Hening

Seketika itu tukang roti mendadak pingsan.

23. Contoh Teks Anekdot: Kekuasaan

Abstraksi

Suatu hari, Raja Harun Al Rasyid mencari sahabatnya yang bernama Bahlul.

Orientasi

la ingin meminta nasihat kepada Bahlul hal yang sangat penting bagi dirinya sebagai seorang raja.

Setelah bertemu dengan Bahlul, katanya, "Hai Bahlul, berilah aku sebuah nasihat yang sangat penting bagiku sebagai seorang raja!"

Bahlul berkata, "Katakan padaku, wahai Raja, kalau Tuan Raja kebetulan berada di padang pasir dan hampir mati karena kehausan, tuan akan membayar berapa untuk seteguk air?"

"Kalau orang yang punya air itu tidak mau uang, maukah Tuan Raja menyerahkan setengah dari kerajaan Tuan itu kepadanya?" tanya Bahlul lagi.

"Tentu," jawab sang Raja.

Krisis

"Jika setelah minum air itu, ternyata Tuan terkena penyakit yang mengancam jiwa Tuan Raja, Tuan mau memberikan apa untuk memulihkan kesehatan Tuan?" tanya Bahlul melanjutkan.

Reaksi dan Koda

"Ya, setengahnya lagi," jawab sang Raja.

"Oh, kalau begitu, Tuan Raja jangan terlalu sombong dengan kerajaan Tuan. Sebab, harga kerajaan Tuan itu sama dengan seteguk air.

24. Contoh Teks Anekdot: Perlombaan

Abstraksi

Kakak dan Adik baru saja tiba di rumah membawa bingkisan dari perlombaan 17-an.

Orientasi

Di ruang tamu mereka berdua duduk di kuris. Kemudian adeknya mulai bercerita.

Krisis

"Kak, tadi aku ikut lomba makan kerupuk!"
"Wah, keren. Kamu menang, gak?" tanya sang Kakak.
"Iya dong, tapi ada yang aneh, kak," ucap sang Adik.
"Aneh kenapa?"
"Anak-anak disana ikut lomba makan kerupuk, tapi orang dewasanya malah lomba makan temen sendiri, kak!"

Reaksi

Sang Kakak hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak habis pikir.

25. Contoh Teks Anekdot: Buang Sampah di Singapura

Abstraksi

Singapura termasuk salah satu negara yang bersih. Siapa pun yang membuang sampah sembarangan bisa didenda meskipun hanya membuang puntung rokok.

Orientasi

Suatu ketika, si Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya ia tak tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di bangku.

Karena rokoknya sudah hampir habis, ia membuang puntung rokoknya begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya.

Krisis

Tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas dan menegur Azam dengan suara tegas.

"Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?"

"Tidak tahu. Apa gerangan yang telah saya perbuat?" jawab Azam.

"Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok," tegas petugas itu.

Reaksi

Dengan sigap Azam menjawab, "Oh..., maaf terjatuh." Lalu, diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi.

Koda

Petugas itu hanya terbelalak keheranan. Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam.

26. Contoh Teks Anekdot: Pak Camat

Abstraksi

Sudah meniadi keblasaan Pak Camat akan mengunjungi wilayah-wilayah di bawah kenemimpinannya secara bergilican.

Orientasi

Suatu hari, Pak Camat berencana mengunjungi salah satu kawasan RW berprestasiyang akan. dibanggakannya,

Krisis

Sekretaris: "Pak, mobil sudah siap!"
Pak Camat: "Sebentar, kita tunggu dulu sampai di lokasi banyak wartawan, ya!"
Sekretaris: "Baik, Pak."

Beberapa menit kemudian, seorang staf bawahan lari tergopoh-gopoh mendekati Pak Camat.

Staf: "Pak, gawat Pak! Pasar yang baru dibangun minggu lalu sudah banyak kios yang ambruk!" Pak Camat: "Loh, kenapaya?"
Staf: "Kata salah seorang pedagang, kayu atapnya digerogoti rayap semua, Pak!"

Reaksi

Pak Camat: " Wah, ayo pergi jangan sampai kita keduluan wartawan!"
Sekretaris: "Mobil sudah siap, Pak, kita ke RW berprestasi atau ke pasar dulu?"
Pak Camat: "Pasar! Ga usah bilang bilang!"

Koda

Mobil pun berlaju dengan kencang.

27. Contoh Teks Anekdot: Tikus

Abstraksi

Alkisah, pada suatu hari terjadi migrasi tikus besar-besaran dari seluruh dunia.

Orientasi

Ketika mereka sampai pada satu gorong-gorong besar, mereka memperebutkan kekuasaan.

Siapa yang berhak tinggal dan menjadi pemimpin di tempat itu. Tikus pejantan yang besar saling beradu argumen.

Krisis

Seekor tikus dari Amerika dengan sombongnya berkata. "Kami tikus Amerika sangatlah pintar. Buktinya kami bisa membuat perusahaan film yang terkenal di seluruh dunia." (Disney Film dengan ikon Mickey Mouse)

Tikus pejantan dari Perancis tidak mau kalah, "Kalian lupa ya, kalau tikus dari Perancis itu mahir memasak. Bahkan hasil masakannya puji oleh koki manusia yang terkenal." (Film Ratatouille).

Dari ujung terowongan, tikus pejantan dari Thailand dengan santainya berkata, "Mari kuceritakan satu hal, aku pernah jalan-jalan ke Indonesia. Ternyata di sana, pemerintahannya dipimpin oleh para tikus (koruptor)."

Reaksi dan Koda

Akhirnya kekuasaan para tikus pun dipimpin oleh tikus dari Indonesia.

28. Contoh Teks Anekdot: Burung India

Abstraksi

Seorang saudagar memelihara burung dalam sangkar. Burung itu minta dibebaskan, tetapi ditolak.

Orientasi

Suatu hari, saudagar akan berangkat ke India, tanah asal burung itu. Ia bertanya kepada burungnya, barangkali binatang itu minta oleh-oleh dari sana. Burung itu minta saudagar pergi ke hutan di India, lalu mengabarkan tentang keadaan dirinya yang ada dalam kurungan kepada burung-burung lain yang masih bebas.

Saudagar itu menyampaikan pesan tersebut. Begitu ia selesai berkata, seekor burung yang serupa dengan burung piaraannya jatuh tak sadarkan diri dari sebuah pohon. Saudagar berpikir, burung itu tentulah saudara burung piaraannya.

Krisis

Ketika saudagar pulang, burung bertanya apakah ada kabar gembira?

"Tidak," jawab saudagar itu.

"Kabar buruk lah yang aku bawa. Seekor saudaramu tak sadarkan diri dan jatuh dekat kakiku ketika kusiarkan kabar tentang keadaanmu." Setelah kata-kata itu diucapkan, burung yang dalam sangkar itu pun tak sadarkan diri.

"Kabar kematian saudaranya menyebabkannya mati juga," pikir saudagar itu.

Reaksi

Dengan sedih, diambilnya burung itu dari sangkarnya, lalu diletakkannya di ambang jendela. Segera saja burung itu hidup kembali, terbang ke pohon terdekat.

"Kini kau tahu," kata si burung, "Bahwa yang kau kira kabar buruk itu, ternyata merupakan kabar baik bagiku."

Koda

Akhirnya, burung itu pun terbang bebas dan merdeka.

29. Contoh Teks Anekdot: Mimpi dan Irisan Roti

Abstraksi

Tiga orang musafir melakukan perjalanan jauh dan melelahkan. Mereka bersama dalam suka dan duka.

Orientasi

Setelah berhari-hari, mereka menyadari bahwa makanan yang mereka miliki tinggal seiris roti dan seteguk air di kendi. Mereka bertengkar tentang siapa yang berhak memakan dan meminum bekal tersebut.

Malam pun tiba. Seorang dari mereka memberi usul, "Sekarang, kita tidur. Saat bangun besok, kita ceritakan mimpi kita. Orang yang mendapatkan mimpi paling menakjubkan, berhak atas bekal kita."

Krisis

Pagi berikutnya, mereka bangun. "Inilah mimpiku," kata musafir pertama.

"Aku berada di tempat yang begitu indah dan tenang. Aku berjumpa dengan seorang bijaksana yang berkata, 'Kau berhak makan makanan itu sebab kehidupan masa lampau dan masa depanmu berharga."

"Aneh sekali," kata musafir kedua, "Sebab dalam mimpiku, aku melihat segala masa lampau dan masa depanku. Dalam masa depanku, kulihat seorang lelaki mahatahu, berkata, 'Kamu berhak akan makanan itu lebih dari kawan-kawanmu sebab kamu lebih berpengetahuan."

Reaksi dan Koda

Musafir ketiga berkata, "Dalam mimpiku aku tak melihat apa pun. Aku merasakan suatu kekuatan yang memaksaku bangun, mencari roti dan air itu, lalu memakannya di situ juga. Nah, itulah yang aku kerjakan semalam."

30. Contoh Teks Anekdot: Teman Arab

Abstraksi

Suatu hari, Pak Abdul mampir ke rumah Pak Muh. Pak Muh terlihat sedang beres-beres rumah karena rombongan teman-temannya dari Arab baru saja pulang.

Orientasi

Keadaan rumah sedikit berantakan sehingga perlu dirapikan kembali.

Pak Abdul : "Selamat sore Pak Muh, gimana kabarnya? Kayanya akhir-akhir ini sibuk ya?"

Pak Muh : "Halo halo Pak Abdul, iya pak akhir-akhir ini lagi sibuk karena pekerjaan, jadi jarang ketemu warga sekitar termasuk pak Abdul. Ada apa nih pak?"

Krisis

Pak Abdul : "Ya iya dong mampir, habisnya Pak Muh barusan ada tamu dari Arab ya kayanya? Kok saya nggak diundang sih, padahal saya pengen banget main ke rumah Pak Muh waktu ada tamu dari Arab itu."

Pak Muh : "Hahahaha iya maaf pak! Iya kami lagi sibuk banget ngurusin proyek yang sempat mangkrak pak."

Pak Abdul : "Lain kali saya diundang dong pak kalau tamu Pak Muh dari Arab itu datang lagi. Gini-gini saya punya gelar pria paling bijaksana dalam dunia Islam pak. Jarang-jarang orang mendapatkannya, saya bisa bahasa Arab karena sering ngurusin agama dan perdamaian."

Reaksi dan Koda

Pak Muh : "Hahaha nah itu pak, saya nggak ngundang Pak Abdul karena takutnya bapak salah paham karena sering ke Arab. Takutnya nanti bosan dengan teman Arab saya, lagian yang kami bahas tentang bisnis biasa kok pak, nggak ada hubungannya dengan agama."

31. Contoh Teks Anekdot: Ekstrakurikuler

Abstraksi

Suatu hari, mengawali tahun ajaran baru, seorang guru melakukan sosialisasi kepada siswa baru mengenai pentingnya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Orientasi

"Anak-anak, selain kalian akan mendapatkan berbagai ilmu di sekolah ini, kalian juga dapat mengikuti ekstrakurikuler." kata ibu guru.

"Ada banyak jenis ekstrakurikuler yang bebas dipilih, diantaranya seperti Pramuka, PMR, PBB, basket, Rohis, paduan suara, drumband, dan masih banyak yang lainnya." tambahnya guru tersebut.

Krisis

Mendengar penjelasan guru itu, murid-murid pun penasaran sehingga mereka bertanya ke guru tersebut.

"Bu, memangnya apa gunanya ekstrakurikuler?" Benny, salah satu murid yang ada di kelas itu.

Reaksi

Guru itu pun menjelaskan dengan detail, "Tentu saja banyak manfaatnya, di antaranya melatih kedisiplinan, kepemimpinan, dan lain sebagainya."

"Termasuk tambahan uang saku ya, Bu?" Anto pun menimpali.

Koda

Ibu guru yang mendengarnya hanya dapat tersenyum.

32. Contoh Teks Anekdot: Soal yang Mudah

Abstraksi

Suatu hari di SD Sukadana sedang ada ulangan akhir semester ganjil dan seorang guru bernama Bu Indri mengawasi murid-muridnya.

Suasana ruangan terpantau tegang sejak ujian dimulai pada dua puluh menit yang lalu. Karena terlihat tegang, suasana kelas pun ingin dibuat jadi lebih rileks oleh Bu Indri.

Krisis

Bu Indri: "Anak-anak, bagaimana soalnya? Mudah bukan?"
Murid-murid: "Mudah kok, mudah banget malah bu Guru."
Bu Indri: "Syukur Alhamdulillah jika memang gampang-gampang semua"
Ridwan: "Mudah sih bu soalnya, tetapi jawabannya susah"

Reaksi

Bu Indri: "Kok bisa sih, emang kamu tidak belajar apa Ridwan?"

Koda

Imam: "Kalau Ridwan sih gak pernah belajar bu, soalnya tiap malam ngajakin mabar Mobile Legend."

Bu Indri: "Pantesan."

32. Contoh Teks Anekdot: Stasiun Kereta Api

Abstraksi

Suatu siang di Stasiun Ilalang ada seorang petugas yang berjaga di tepi rel kereta api.

Orientasi

Kemudian, segerombol orang pun mendatangi petugas tersebut.

Salah satu dari rombongan orang itu pun kemudian bertanya kepada sang petugas "Nyuwun sewu pak, mau tanya, kereta api jurusan Surabaya lewatnya jam berapa ya pak?"

Krisis

Petugas: "Kereta api jurusan Surabaya nanti jam 3 sore pak"

Rombongan: "Kalo jurusan Semarang lewatnya jam berapa pak?"

Petugas: "Kalo kereta api jurusan semarang lewatnya nanti malam jam 1 dini hari pak"

Rombongan: "Kalo kereta jurusan Yogyakarta?"

Petugas: "Oh, kereta api jurusan Yogyakarta gak lewat sini pak. Maaf pak, sebenarnya bapak mau kemana to?"

Rombongan: "Enggak kemana-mana pak, cuma mau nyebrang aja."

Reaksi dan Koda

Petugas pun geleng-geleng kepala sambil mengumpat dalam hati.

33. Contoh Teks Anekdot: Peduli Lingkungan

Abstraksi

Di hari Minggu pagi yang cerah, di Balai Desa sedang ada penyuluhan terkait dengan kebersihan sampah yang ada di lingkungan desa tersebut.

Orientasi

Dalam penyuluhan tersebut, kepala desa memberikan sebuah arahan mengenai sampah plastik yang berdampak sangat buruk terhadap lingkungan.

"Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, dalam membuang sampah jenis plastik alangkah baiknya dibuang pada tempat yang tepat." Ujar Kepala Desa.

"Karena sifat dari sampah plastik ini tidak dapat terurai dengan mudah, maka saya sarankan Bapak dan Ibu sekalian perlu mendaur ulang dan memanfaatkannya secara langsung." Tambahnya.

Krisis

Setelah acara usai, semua peserta diberikan hidangan berupa makanan dan minuman dengan wadah berbahan dasar plastik. Para warga pun kemudian berbondong-bondong mengumpulkan bekas sampah plastik tersebut dan dikemas ke tas milik kepala desa.

Kepala Desa pun kebingungan dengan aksi para warganya, dan bertanya, "Kenapa bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian memasukkan sampah tersebut ke dalam tas saya?"

Reaksi

Warga pun berujar, "Tadi kan bapak sendiri yang menyampaikan kalau sampah plastik sangat berbahaya dan tidak mudah terurai. Jadi, kami semua mengumpulkan semua sampah tersebut supaya bisa di daur ulang."

Koda

Mendengar hal itu, Kepala Desa langsung pamit dan pulang.

34. Contoh Teks Anekdot: Maling Sandal

Abstraksi

Pada suatu pagi, Arya sedang asik makan soto di warung makan kesukaannya.

Orientasi

Setelah kenyang, Arya bergegas untuk segera pulang. Di tengah perjalanan pulang, Arya mengalami kecelakaan terserempet oleh sepeda motor yang ugal-ugalan.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan sandal Arya putus. Dengan terpaksa Arya berjalan kaki tanpa menggunakan sandal. Karena rumahnya jauh, ia memutuskan untuk pergi ke toko terdekat untuk membeli sandal. Tapi, apa daya, uangnya tidak mencukupi.

Krisis

Karena uangnya tidak mencukupi, Arya mempunyai niat untuk mencuri sandal di masjid yang letaknya hanya beberapa meter dari toko tersebut. Arya hendak mengambil sandal terbaik yang ada di masjid itu.

Sambil duduk di teras masjid, ia memperhatikan setiap orang yang akan masuk ke masjid. Jadi ketika targetnya sibuk beribadah, ia segera mengambil sandal tersebut. Ternyata aksinya berjalan dengan lancar, Arya berhasil mendapatkan sandal berwarna hitam yang merupakan sandal terbagus di masjid tersebut.

Tidak diduga, sang pemilik sandal menyadari bahwa Arya telah mencuri sandalnya. Pemilik sandal langsung teriak dan mengejar Arya. Apes sekali Arya, perutnya yang buncit membuat ia tidak bisa berlari kencang.

Arya pun dibawa ke kantor polisi. Setelah dilakukan penyelidikan, Arya divonis dengan pasal pencurian dan kasusnya akan disidangkan satu Minggu lagi. Sial sekali bagi Arya, hal sepele ini membuatnya harus terseret ke meja hijau.

Hari persidangan telah tiba, Arya duduk di kursi tersangka dengan wajah tertunduk.

Hakim: "Baiklah, Arya, umur 24 tahun, telah terbukti telah mencuri sandal seharga 30.000 rupiah. Dengan ini, Anda dihukum selama lima tahun penjara".

Arya: "Loh?! Pak, ini tidak adil, mengapa hukuman saya jauh lebih berat dibandingkan dengan para koruptor?"

Reaksi

Kemudian, hakim memberikan penjelasan kepada Arya, bahwa ia mencuri sendal sehingga merugikan seseorang 30.000 rupiah. Sedangkan para koruptor mencuri uang Rp2 miliar sehingga merugikan 200 juta rakyat Indonesia. Nah, kalau dihitung, koruptor hanya merugikan 10 rupiah saja setiap orang.

Koda

Jadi kerugian akibat tindakan yang dilakukan oleh Arya lebih besar daripada tindakan yang dilakukan oleh para koruptor.

35. Contoh Teks Anekdot: Hukum Peradilan

Abstraksi

Pada zaman dahulu ada seorang tukang pedati yang mengalami kecelakaan.

Orientasi

Tukang pedati yang rajin dan tekun itu suatu pagi sedang melewati jembatan yang rapuh dan jatuh ke sungai. Tukang pedati dan keluarganya tidak terima karena mendapat kerugian akibat jatuh dari jembatan itu sehingga tukang pedati itu menuntut pihak yang terlibat dengan jembatan yang menjadi penyebab dia jatuh.

Krisis

Semua terdakwa, si pembuat jembatan, tukang kayu, penjual kayu, dan pembantu yang pertama saling melempar kesalahan sehingga hakim kesulitan mengambil keputusan.

Akhirnya si pembantu yang berbadan kurus, pendek, dan punya uang dimasukkan ke penjara dan disita uangnya, padahal ia tidak bersalah.

Reaksi dan Koda

Masyarakat setuju dengan keputusan hakim yang diambil secara sepihak dan masyarakat serempak menjawab, "adil".

36. Contoh Teks Anekdot: Unta Milik Salmo

Abstraksi

Di padang pasir yang panas, hiduplah seekor unta dengan majikannya yang bernama Salmo.

Orientasi

Unta milik Salmo akan berjalan jika Salmo berkata "Syukurlah". Untanya pun akan berhenti jika Salmo berkata "Cukup".

Suatu hari, Salmo ingin berjalan-jalan dengan untanya. Setelah menaiki untanya, Salmo berkata, Syukurlah" dan untanya pun berjalan, tetapi lambat.

Krisis

"Salmo kesal. Dia berkata "Syukurlah" sebanyak 10 kali, sampai-sampai untanya berjalan cepat. Tiba- tiba, sekitar 10 meter di depannya terdapat jurang yang sangat dalam.

Dengan berteriak, Salmo berkata, "Cukup". Unta itu berhenti tepat di pinggiran bibir jurang.

Reaksi

Dengan mengusap keringat dan menghela napas, Salmo berkata, "Syukurlah". Akhirnya, unta itu kembali berjalan.

Koda

Sampai sekarang, tidak ada lagi yang melihat Salmo.

37. Contoh Teks Anekdot: Pekerjaan Rumah

Abstraksi

Suatu hari, ada seorang guru yang sedang menegur muridnya karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah.

Orientasi

Keduanya terlibat percakapan panjang. Guru menuntut muridnya untuk mengerjakan tugas sekolah di rumah.

Krisis

Guru : "Jono, tahukah kesalahan Anda hari ini apa?"
Jono : "Saya tidak tahu pak."
Guru : "Kesalahan hari ini adalah Anda belum mengerjakan pekerjaan rumah yang saya tugaskan minggu lalu"
Jono : "Saya tidak paham, pak."
Guru : "Anda itu bodoh atau ingin membangkang saya, hah?"
Jono : "Salah saya apa pak? Minggu kemarin bukannya bapak berkata kepada saya bahwa saat di sekolah tidak baik jika memikirkan sesuatu di luar sekolah atau mengerjakan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran."
Guru : "Ya memang tidak baik."

Reaksi

Jono : "Itulah yang saya lakukan, pak. Apabila di sekolah tidak baik mengerjakan pekerjaan selain mata pelajaran sekolah maka tidak baik pula mengerjakan pekerjaan sekolah di rumah. Di rumah saya harus mencari nafkah untuk membantu orang tua. Kalau saya mengerjakan pekerjaan dari sekolah maka saya tidak dapat mencari nafkah. Padahal ayah saya sedang sakit keras dan adik-adik saya masih kecil. Oleh karena itu, saya tidak paham di mana letak kesalahan saya."

Koda

Guru : (Tertegun dan tidak dapat berkata apa-apa)

38. Contoh Teks Anekdot: Kecoa

Abstraksi

Alkisah, pada suatu hari dijumpai sepasang kakak beradik dalam sebuiah keluarga.

Orientasi

Keduanya akan pergi untuk berkebun. Namun, tiba-tiba keduanya mengurungkan niatnya dan kembali terburu-buru pulang ke rumah.

Krisis

Kakak : "Ma, minta tolong adik tertelan kecoa!"
Mamah : "Astaga, bagaimana ceritanya kak? Segera hubungi dokter ke sini, kak."
Kakak : "Oh, jika seperti itu malah timbul masalah baru ma. Sebentar lagi kecoanya mati ma, tadi adik sudah kakak beri racun serangga."

Reaksi dan Koda

Mamah: (pingsan)

39. Contoh Teks Anekdot: Anak Artis

Abstraksi

Pada suatu hari di salah satu warung tenda kawasan Kemang.

Orientasi

Devano, anak salah satu artis terkenal memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran.

Devano: "Berapa semuanya?"

Pelayan: "Semuanya Rp132.000,00, Kak."

Devano yang memang ngga punya uang lima puluh ribuan langsung saja menyodorkan dua lembar seratus ribu.

Pelayan: "Ini kak, kembaliannya."

Devano: "Sudah... simpan saja buat keluarga kamu."

Pelayan merasa senang karena menerima enam puluh delapan ribu rupiah dan langsung berterima kasih kepada Devano. Setelah beberapa jam kemudian, Keisha yang juga anak artis terkenal memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran.

Keisya: "Berapa semuanya?"

Pelayan: "Semuanya Rp 127.000, Kak."

Keisya menyodorkan tiga lembar lima puluh ribu.

Pelayan: "Ini kak, kembaliannya."

Keisya: "Sudah... simpan saja tip untuk kamu."

Pelayan langsung memasukkan kembalian itu ke kantongnya dan berterima kasih banyak ke Keisya. Setelah beberapa jam Soimah pun memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran

Soimah: "Berapa?"

Pelayan: "Semuanya Rp145.000."

Soimah menyodorkan tiga lembar lima puluh ribu dan menunggu beberapa menit.

Krisis

Soimah: "Loh, mana uang kembalian saya?"

Pelayan: "Ah, Kakak, masa uang lima ribu rupiah saja dikembalikan. Tadi Devano dan Keisya kembaliannya enam puluh delapan ribu rupiah dan dua puluh tiga ribu saja diberikan ke saya, masa kakak yang artis terkenal, lima ribu saja minta dikembalikan?"

Reaksi

Soimah: "Tunggu dulu kamu tahu siapa Devano dan Keisya?"

Pelayan dengan cekatan menjawab: "Yah tahu, Kak! Devano dan Keisya anak artis terkenal."

Soimah: "Pintar kamu, tahu mereka anak artis. Nah, sedangkan saya, kan anak penjual ikan!! Sekarang, mana kembalian saya?"

Koda

Pelayan: "!%$%?"

40. Contoh Teks Anekdot: Kemiskinan

Abstraksi

Suatu hari Reza tengah asyik berdialog dengan Feri di teras rumahnya.

Orientasi

Reza: Harga barang pada naik, yang miskin makin susah. Kapan Indonesia sejahtera?

Feri: Padahal kalau kita berbicara kekayaan alam Indonesia, Indonesia itu sebenarnya kaya. Indonesia banyak banyak pertambangan, bahkan pertambangan emas juga ada. Kalau orang Indonesia sendiri bisa mengelolahnya, pasti tidak dikuasai asing seperti saat ini.

Reza: Itulah bukti, kalau mau jadi negara yang kaya itu bukan cuma mengandalkan kekayaan alam saja. Tapi, kualitas sumber daya alamnya juga harus ditingkatkan.

Feri: Agar kualitas SDM kita meningkat, kualitas pendidikan kita harus meningkat. Biaya pendidikan harus terjangkau agar banyak warga kurang mampu bisa sekolah.

Reza: Faktanya sekarang banyak anak yang tidak bisa sekolah. Banyak warga miskin. Padahal kalau kita melihat UUD, pendidikan itu hak setiap warga negara.

Krisis

Feri: Dalam UUD juga dijelaskan kalau fakir miskin dipelihara negara. Tapi kenapa warga miskin semakin banyak ya?

Reza: Nah, itu dia. Kalau kamu memelihara ayam, pasti kamu ingin agar ayam kamu semakin banyak kan?

Feri: Iya. Lalu apa hubungannya?

Reaksi dan Koda

Reza: Bagaimana tidak bertambah banyak? Lah orang miskinnya dipelihara.

41. Contoh Teks Anekdot: Kantin Sekolah

Abstraksi

Hari senin, hari masuk pertama sekolah dan setelah apel masuklah semua siswa di kelas dan seperti biasa Wali kelas mengabsen dan mengecek kelengkapan siswa hari ini apakah ada yang berhalangan masuk atau tidak.

Orientasi

Guru : Intan?
Intan : Hadir bu!
Guru : "Bagas?"
Intan : Belum masuk bu, paling si Bagas masih makan.

Tidak lama kemudian, Bagas masuk ke dalam kelas.

Bagas: Selamat pagi bu, apakah saya boleh masuk kelas?

Krisis

Guru: Kamu habis dari mana Bagas? Habis upacara bukanya masuk malah keluyuran di luar. Bagas: Saya habis dari warung depan sekolah bu, tadi pagi lupa sarapan di rumah.
Guru: Heh bagas, sekolah kita bukanya ada 2 kantin ya. Ngapain kamu keluar jajan ?

Reaksi

Bagas: Lah gimana bu, kantin sekolah mirip toilet Umum, kecil, sumpek dan kotor bau lagi, Bu.

Koda

Seluruh murid pun akhirnya tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Bagas.

42. Contoh Teks Anekdot: Berkat Kanker Otak

Abstraksi

Rutinitas belajar dan mengajar selalu diawali dengan cek presensi. Setiap guru yang masuk akan memanggil satu per satu murid yang hadir.

Orientasi

Pada saat itu, guru Bahasa Indonesia yang terkenal galak mulai memanggil setiap murid. Dengan nada tegas dan ekspresi kaku, ia menyebut nama murid. Hal ini menyebabkan murid yang dipanggil pun menjawab tak kalah lantangnya.

"Andi Ahmad"

"Hadir Bu!"

"Azmi Mahdi"

"Hadir Bu!"

"Bayu Satria"

"Hadir Bu"

Krisis

"Akhirnya kamu masuk sekolah juga ya. Kenapa kamu kemarin tidak masuk?"

"Saya mesti ke rumah sakit, Bu," jawab Bayu sembari senyum.

"Kenapa kamu jawab pertanyaan saya sambil senyum-senyum?" jawab sang guru kesal.

"Iya Bu, soalnya kata dokter saya terkena kanker otak."

"Apa yang lucu? Kanker otak itu berbahaya."

Reaksi

"Saya senang Bu. Ibu sudah tidak bisa bilang 'dasar kamu tidak punya otak' karena otak saya rusak."

Koda

Seisi kelas meringis mendengar jawaban Bayu. Mereka ingin tertawa, tetapi khawatir dimarahi sang guru.

43. Contoh Teks Anekdot: Sekarang Pukul Berapa?

Abstraksi

Seorang gelandangan tidur di taman. Ia dibangunkan setelah tidur selama 5 menit oleh seorang pria.

Orientasi

"Permisi. Apakah Anda tahu pukul berapa sekarang?"

Gelandang itu menjawab, "Maaf saya tidak punya jam tangan, jadi saya tidak tahu sekarang pukul berapa."

Pria itu meminta maaf karena membangunkan gelandangan itu, lalu melangkah pergi.

Gelandang itu kembali melanjutkan tidurnya. Setelah beberapa saat, Ia dibangunkan oleh seorang wanita, yang sedang berjalan-jalan dengan anjingnya.

Wanita itu berkata, "Maaf mengganggu tidur Anda, tetapi sepertinya saya kehilangan jam tangan saya. Apa Anda tahu sekarang pukul berapa?"

Gelandang itu sedikit kesal karena dibangunkan lagi, tetapi dia dengan sopan memberi tahu wanita itu bahwa dia tidak punya jam tangan dan tidak tahu pukul berapa.

Setelah wanita itu pergi, gelandangan itu punya ide. Ia membuka tas miliknya dan mengeluarkan pena dan selembar kertas.

Krisis

Di kertas itu, Ia menulis, 'Saya tidak punya jam tangan. Saya tidak tahu sekarang pukul berapa.'

Ia kemudian menggantungkan kertas itu di lehernya dan kembali melanjutkan tidurnya. Setelah sekitar 15 menit, seorang polisi yang sedang berjalan di taman melihat gelandangan tertidur di bangku, dan membaca tulisan yang digantung di lehernya.

Reaksi dan Koda

Polisi itu membangunkan si gelandangan dan berkata, "Saya membaca tulisan yang digantung di leher Anda. Saya pikir Anda ingin tahu bahwa sekarang pukul 14.30."

44. Contoh Teks Anekdot: Kejadian Lucu di Restoran

Abstraksi

Pada suatu hari, saya dan teman-teman memutuskan untuk makan malam di sebuah restoran yang terkenal di kota kami.

Orientasi

Kami duduk di meja yang nyaman, memesan makanan, dan mulai berbicara tentang pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Suasana di restoran sangat ramai, dengan banyak pelanggan yang menikmati hidangan mereka.

Krisis

Tiba-tiba, pelayan datang dengan piring besar yang berisi sup panas yang sangat harum. Ketika dia mencoba meletakkannya di meja kami, sesuatu yang lucu terjadi.

Salah satu teman saya secara tidak sengaja mengetuk piring sup dengan siku, dan supnya tumpah ke pangkuan teman kami yang lain.

Semua orang di restoran berhenti makan dan menoleh ke arah kami.

Teman yang kecipratan sup hanya bisa terdiam sejenak, lalu dia berkata dengan tenang, "Rupanya, saya baru saja mendapatkan 'suprise' dari restoran ini!"

Semua orang meledak tertawa, termasuk pelayan dan kami sendiri. Momen itu benar-benar mengubah suasana restoran yang awalnya tenang menjadi riuh dan penuh tawa.

Reaksi dan Koda

Kami akhirnya mendapatkan piring baru dengan sup yang sudah dibersihkan, dan makan malam kami berlanjut dengan riang. Kejadian ini menjadi bahan tertawaan sepanjang makan malam, dan kami tahu bahwa kami akan selalu mengingat "suprise" itu.

45. Contoh Teks Anekdot: Kejadian Aneh di Perpustakaan

Abstraksi

Suatu hari, saya memutuskan untuk menghabiskan waktu di perpustakaan kota untuk mencari bahan bacaan dan studi.

Orientasi

Saya mencari buku di rak dan tiba-tiba, buku yang saya raih secara tak sengaja terjatuh dari tumpukan buku yang lain dan mendarat di lantai. Namun, ini bukan peristiwa biasa. Buku itu terbuka pada halaman yang mengandung gambar seekor kucing yang tampak seperti sedang memandangi saya.

Krisis

Saya menegakkan kepala untuk melihat sekitar dan mendapati bahwa semua orang di sekitar saya, termasuk pustakawan yang sangat serius, menatap saya dengan ekspresi heran. Saya merasa seperti seisi perpustakaan menunggu reaksi saya terhadap gambar kucing itu.

Tanpa berpikir panjang, saya berkata, "Saya kira kucing ini ingin membantu saya memilih buku." Semua orang di sekitar meledak tertawa, dan suasana di perpustakaan segera kembali normal.

Reaksi

Saya dengan malu-malu memungut buku tersebut dan memutuskan untuk meminjamnya, meskipun awalnya saya tidak berniat membacanya.

Koda

Kejadian itu membuat kunjungan saya ke perpustakaan berkesan, dan buku itu ternyata menjadi salah satu yang paling menghibur dan menginspirasi yang pernah saya baca.

46. Contoh Teks Anekdot: Ketika GPS Melesat Membawaku ke Petualangan

Abstraksi

Saat itu adalah liburan musim panas yang indah, dan saya memutuskan untuk mengunjungi sebuah desa kecil yang terpencil di pegunungan.

Orientasi

Saya mengandalkan GPS untuk membimbing saya menuju desa tersebut. Semua berjalan baik-baik saja hingga tiba-tiba GPS memutuskan untuk "berbicara" dalam bahasa yang sama sekali tidak saya mengerti. Bahkan nama jalan dan petunjuk arahnya terdengar seperti kode rahasia.

Krisis

Saya berada di tengah pegunungan yang terpencil, tidak ada sinyal seluler, dan GPS malah membawa saya ke jalan berbatu yang sangat curam. Saya merasa seperti sedang berada di dalam film petualangan. Semua yang bisa saya lakukan adalah terus mengikuti instruksi GPS dengan harapan itu akan membawa saya ke tujuan.

Reaksi

Setelah petualangan yang penuh ketegangan, GPS akhirnya membawa saya ke desa yang saya tuju. Saat saya tiba, saya merasa seperti seorang penjelajah yang telah melewati rintangan yang tak terduga.

Koda

Saya segera mencari wifi dan mengganti pengaturan GPS saya kembali ke bahasa yang saya pahami.

47. Contoh Teks Anekdot: Kejadian Lucu di Pesta Ulang Tahun

Abstraksi

Suatu hari, saya diundang ke pesta ulang tahun teman saya yang sangat dekat. Pesta ini diadakan di rumahnya, dan diharapkan akan ada banyak tamu.

Orientasi

Ketika saya tiba di rumah teman saya, saya terkejut melihat kerumunan orang yang telah berkumpul di sana.

Mereka semua terlihat gembira dan semangat untuk merayakan ulang tahun teman saya. Pesta sudah berlangsung sejak beberapa waktu dan musik keras mengalun.

Krisis

Saya ingin memberikan hadiah ulang tahun kepada teman saya, tetapi dengan banyaknya orang di sekitar, saya tidak bisa menemukannya.

Setelah mencari-cari beberapa saat, saya akhirnya melihat dia tengah berdansa di tengah kerumunan. Tanpa berpikir panjang, saya merangkul dia dari belakang dan berbisik di telinganya, "Selamat ulang tahun!"

Teman saya langsung membalikkan tubuhnya dengan terkejut, dan di sinilah kejadian lucu terjadi.

Saya tidak menyadari bahwa dia sebenarnya memiliki saudara kembar identik, dan saya merangkul saudara kembarnya, bukan teman saya. Orang-orang di sekitar kami mulai tertawa dan teman saya sendiri bergabung dalam tawa.

Reaksi dan Koda

Kami akhirnya menemukan teman saya yang sebenarnya dan saya memberikannya hadiah ulang tahun. Kejadian itu menjadi bahan tertawaan di seluruh pesta, dan kami semua berbagi momen lucu yang tidak akan pernah kami lupakan.

48. Contoh Teks Anekdot: Kejadian Aneh di Supermarket

Abstraksi

Iwan To Be Millionaire: "Bener, tapi saya itu diminta sekolah sama ibu saya."
Setyawan Tiada Tara: "Heem."

Orientasi

Iwan To Be Millionaire: "Itu untuk sekolah yang tinggi."
Setyawan Tiada Tara: "Heem."

Krisis

Iwan To Be Millionaire: "Saya enggak mau."
Setyawan Tiada Tara: "Kenapa?"
Iwan To Be Millionaire: "Saya takut ketinggian. Lihat bawah tuh saya takut kalau mau jatuh"

Reaksi

Setyawan Tiada Tara: "Oh ya ya ya."

Koda

Iwan To Be Millionaire: "..."

49. Contoh Teks Anekdot: Modal Huruf

Abstraksi

Pada suatu hari ada seorang guru di sebuah sekolah dasar yang sedang bertanya kepada muridnya tentang hasil belajar menghafalkan huruf.

Orientasi

Pak guru bertanya kepada Farid tentang berapa huruf yang sudah Farid hafal, kemudian Farid menjawab bahwa ternyata dia hanya akan menghafalkan huruf C D E F G A B C.

Krisis

Setelah mendengar jawaban tersebut, pak guru pun bingung dan bertanya kembali kepada Farid kenapa dia hanya mau menghafalkan tujuh huruf saja.

Reaksi

Lalu Farid menjawab dengan lantang bahwa dengan menghafal tujuh huruf tersebut saja, Farid bisa jadi pemusik yang hebat dan menghasilkan banyak uang.

Koda

Mendengar jawaban tersebut, kemudian pak guru hanya mengangguk-ngangguk saja dan berbicara "benar juga".

50. Contoh Teks Anekdot: Acara Keluarga

Abstraksi

Pada saat jam istirahat, dua siswi SMA sedang asyik mengobrol di kantin. Mereka pun melakukan percakapan.

Orientasi

Ani: Mar, aku itu paling malas kalau ada acara keluarga.

Maria: Loh, bukannya senang dapat ketemu banyak saudara? Lagi pula kan, banyak makanan.

Ani: Ih, makanan terus. Aku itu malas ketemu mereka.

Krisis

Maria: Kok, bisa?

Ani: Soalnya, pasti ibuku akan membanding-bandingkan aku dengan saudara. Terus, bibi-bibi atau om-omku akan komentar macam-macam. Emangnya aku barang dagangan apa, dibanding-bandingkan dan dikomentari?

Maria: Itu artinya mereka perhatian, sayang sama kamu.

Ani: Sayang apanya? Kalau sayang itu didukung bukan dijatuhin.

Maria: Bener juga sih. Ya udah ah, nanti kamu jangan main ke rumahku lagi ya?

Reaksi

Ani: Loh, kenapa?

Maria: Soalnya, ibuku suka banding-bandingin aku sama kamu. Sebel tahu!

Koda

Kemudian Mari pergi meninggalkan Ani. Ani hanya diam bingung harus merespon bagaimana.

51. Contoh Teks Anekdot: Gara-Gara Takut Istri

Abstraksi

Pada suatu hari yang lumayan mendung, datanglah seorang pria bertubuh kekar ke sebuah rumah sakit. Namun terlihat ada yang aneh, kedua telinga pria itu melepuh dan terlihat seperti ada bekas terbakar.

Orientasi

Kemudian pria bertubuh kekar tersebut masuk ke ruangan dokter.

Dokter: Silahkan, ada yang bisa saya bantu, mas?

Krisis

Kekar: Ini telinga saya, Dok, tolong.

Dokter: Telinganya kenapa mas? Coba ceritakan pada saya.

Kekar: Gini Dok, meskipun badan saya kekar, tapi aslinya saya ini takut sama istri. Jadi, waktu kemarin istri saya lagi ke luar rumah dan menyuruh saya untuk nyetrika baju. Pada saat saya lagi nyetrika, tiba-tiba ada telepon masuk. Karena saya kira telepon itu dari istri saya, maka saya refleks mengambil telepon dan mengangkatnya, tapi sialnya adalah yang saya angkat itu bukan telepon, tapi setrika. Saya menempelkan setrika panas ke telinga kanan saya, Dok.

Reaksi

Dokter: Hmm, saya paham sih bagaimana rasanya takut sama istri. Terus telinga yang bagian kiri kenapa mas.

Kekar: Nah itu dia Dok. Ternyata telepon yang pertama itu gak jadi saya angkat karena saya kesakitan. Nah malah tiba-tiba ada yang nelepon lagi, yaudah saya angkat lagi pakai telinga kiri.

Koda

Mendengar cerita tersebut, seketika langsung si dokter itu mengambil setrika dan menempelkannya ke muka pria kekar tersebut.

52. Contoh Teks Anekdot: Obat Sakit Kepala

Abstraksi

Suatu hari di bulan puasa, seseorang kakek tinggal bersama cucunya yang sedang asyik menonton televisi.

Orientasi

Seperti biasa sang kakek sedang menonton acara favoritnya, yaitu "Ganteng-Ganteng Serigala". Pada setiap dua puluh menit sekali muncul iklan, salah satu iklan yang muncul adalah iklan obat sakit kepala. Iklan tersebut menjelaskan bahwa obat tersebut dapat diminum kapan saja.

Krisis

Sedang asyik-asyiknya menonton televisi, tiba-tiba kepala kakek itu merasa sakit. Sang kakek langsung memanggil cucunya yang sedang bermain di dalam kamar untuk membeli obat sakit kepala. Setelah cucunya sampai di rumah, dengan segera kakek meminum obat tersebut.

Reaksi

Sang cucu yang melihat kejadian itu langsung bertanya "Kakek kan lagi puasa, kenapa minum obat?"

Koda

Tanpa ragu-ragu dan dengan tampak tidak berdosa, si kakek pun menjawab "Itulah okenya bodrex cu, bisa diminum kapan saja !!!"

Struktur Teks Anekdot

Melansir dari e-Modul Kemdikbud yang berjudul Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot, anekdot memiliki struktur teks yang berbeda dengan teks lainnya. Teks Anekdot memiliki struktur sebagai berikut:

a. Abstraksi

Teks anekdot diawali dengan abstrak yang berisi uraian ringkas tentang objek atau hal yang
hendak disindir atau dikritik.

b. Orientasi

Cerita dilanjutkan dengan pengenalan terhadap pelaku dan peristiwa.

c. Krisis

Memuat tahapan peristiwa dan cerita mulai memuncak dan hampir menuju ke penyelesaian.

d Reaksi

Reaksi adalah Jawaban terhadap permasalahan yang diajukan pada tahap krisis. Ini merupakan inti kritik yang memuat unsur lucu atau mengesankan.

e. Koda

Berisi penutup, yang merupakan penegasan terhadap hal yang dikritik atau disindir.

Ciri-ciri Teks Anekdot

Teks anekdot juga memiliki ciri-ciri yang dapat berguna sebagai pembeda dari teks-teks lainya. Melansir dari buku Bahan Ajar Teks Anekdot karya Kabul Prasetya, berikut ciri-ciri teks anekdot:

  1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.
  2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.
  3. Bersifat menyindir.
  4. Bisa jadi mengenai orang penting.
  5. Memiliki tujuan tertentu.
  6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.
  7. Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.
  8. Menceritakan manusia pada umum secara realistis
  9. Biasanya mengenai orang-orang penting.

Demikian 50 contoh teks anekdot beserta analisis strukturnya. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads