Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin menyampaikan permintaan maaf kepada para kepala desa soal imbauan budi daya pisang menggunakan 40 persen dana desa. Dia menegaskan imbauannya itu bersifat sunnah.
Diketahui, edaran Pj Gubernur Sulsel itu tertuang dalam surat Edaran dengan nomor: 412.2/11938/DPMD tertanggal 9 Oktober 2023 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024. Salah satu poin dalam edaran tersebut, pemerintah desa diminta mengalokasikan APBDesa sebesar 40 persen dari pagu anggaran dana desa dalam rangka mendukung ketahanan pangan.
"Imbauan itu sunnah, ya kan gitu. Jadi bisa dilaksanakan, bisa tidak," ujar Bahtiar kepada wartawan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Kamis (12/10/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahtiar menyayangkan edaran terkait ketahanan pangan tersebut disalahtafsirkan. Meski demikian, dia pun meminta maaf karena edaran tersebut sempat bikin gadu para kepala desa.
"Saya kira ini soal tafsir saja. Dan miskomunikasi. Maafkan saya kalau ditafsirkan menjadi lain," bebernya.
Dia menyebut kebijakannya itu telah dipolitisasi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Bahtiar memastikan imbauannya terkait 40 persen dana desa untuk budi daya pisang tidak memberatkan pemerintah desa.
"Wakil Menteri Desa dua malam yang lalu kan ada di sini. Beliau kan mendukung. Nah, ini ada yang politiki (politisasi) informasinya. Yang 40 persen itu seakan-akan wajib harus dilaksanakan," ungkapnya.
Bahtiar juga tak mempermasalahkan jika pemerintah desa enggan untuk mengikuti imbauannya tersebut. Apalagi, alokasi dana desa untuk ketahanan pangan minimal 20 persen.
"Itu bukan hukum. Kecuali itu hukum, baru persoalan. Karena di aturan nasional bilang, minimal 20 persen. Bisa digunakan untuk ketahanan pangan. Minimal 20 persen. Kan minimal. Bisa 21 persen, bisa 30 persen, bahkan 50 persen. Bisa 100 persen? Bisa juga," terangnya.
Bahtiar mengaku niatnya untuk menerapkan budi daya pisang di Sulsel demi kesejahteraan masyarakat. Sehingga manfaatnya di masa mendatang dapat dirasakan oleh publik.
"Hari ini kita sudah punya berapa juta. Yang ada ini kita rawat, kita rapikan. Supaya produksinya lebih bagus. Yang baru nanti kita siapkan yang lebih manageable. Jadi bukan mulai dari nol, nih," jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Bahtiar Bakal Undang Kades Bahas Budi Daya Pisang
Bahtiar menyebut akan mengundang para kades untuk membahas edaran 40 persen dana desa untuk budi daya pisang yang salah ditafsirkan itu. Bahtiar mengaku siap berdialog dengan para kades usai programnya itu menuai penolakan.
"Saya dengar itu ada yang demo. Saya ngundang malah kawan-kawan yang tidak mendapatkan informasi yang lengkap. Saya malah minta ketemu. Kapan datang ke kantor. Kita berdialog saja," kata Bahtiar kepada wartawan, Kamis (12/10).
Pertemuan dengan para kades itu akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Dalam pertemuan nanti, dia akan membahas beberapa hal, termasuk edaran penggunaan 40 persen dana desa untuk budi daya pisang.
"Kepada saudara kita saya undang untuk berdialog. Bahkan minggu depan itu saya punya rencana. Mengundang seluruh kepala desa di Sulsel untuk bagaimana mendukung sukses Pemilu serentak 2024," ujarnya.
Bahtiar memastikan akan terbuka dengan corak berpikir apapun dengan para kades mengenai dua hal di atas. Serta menerima saran atas koreksi terhadap edarannya yang menimbulkan riak di masyarakat.
"Ada pikiran yang baik. Namanya imbauan kan kita bisa perbaiki. Itu kan bukan hukum mutlak. Pak Gubernur salah kalau bilang begitu, harus dikoreksi. Ya, kita koreksi kalau memang dianggap kurang tepat," cetusnya.
Namun, dia juga meminta agar diberi ruang untuk menjelaskan rencananya itu secara detail. Sehingga para kepala desa dapat memaknainya dengan tepat.
"Tetapi beri saya kesempatan menjelaskan apa yang saya maksud. Supaya tidak ditangkap yang lain," pungkasnya.