Bahtiar Butuh Rp 57 T Tanam 1 Miliar Pisang di Sulsel, Singgung Emisi Karbon

Bahtiar Butuh Rp 57 T Tanam 1 Miliar Pisang di Sulsel, Singgung Emisi Karbon

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Kamis, 12 Okt 2023 13:13 WIB
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Foto: Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. (Dok. Istimewa/Humas Pemprov Sulsel)
Makassar -

Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin mengaku membutuhkan dana sebesar Rp 57 triliun demi memenuhi target program budidaya 1 miliar pohon pisang. Bahtiar mengungkap miliaran pisang itu membutuhkan lahan seluas 500 hektare.

"Kita butuh uang kurang lebih Rp 57 triliun untuk menggerakkan 500 ribu hektare atau kurang lebih 1 miliar pohon pisang," ujar Bahtiar saat menyampaikan pengantar nota keuangan dan Ranperda APBD 2024 dalam rapat paripurna DPRD Sulsel, Rabu (11/10/2023).

Pengembangan budidaya pisang ini tidak hanya menjadi bagian program menjaga ketahanan pangan. Bahtiar menyebut budidaya pisang bisa mengurangi dampak emisi karbon di Sulsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pada akhirnya berkontribusi pada penurunan emisi karbon. Kita beberapa tahun ke depan mendapatkan uang kompensasi yang cukup. Karena kita berhasil menurunkan emisi karbon di Sulawesi Selatan," paparnya.

Bahtiar juga mengaku pisang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dia mengklaim nilai ekonominya bisa mencapai Rp 870 juta.

ADVERTISEMENT

"Soal pisang tadi indeksnya sudah kita hitung antara Rp 100 juta sampai Rp 117 juta. Nilai ekonominya bisa sampai Rp 850 juta-870 jutaan," bebernya.

Dia menegaskan program ini mesti dikerjasamakan dengan semua pihak. Bahtiar mengaku sudah berkoordinasi dengan para pengusaha hingga perbankan untuk mendukung budidaya pisang.

"Kemarin kita diskusi dengan para pengusaha di Sulsel, OJK, perbankan, tidak ada bisnis yang keuntungannya sampai 70%. Kami sudah menghitung secara detail," lanjut Bahtiar.

Bahtiar juga akan mengaku tengah menjajaki kerja sama dengan investor mendukung program ketahanan pangan tersebut. Dia mengklaim ada pengusaha dari luar negeri yang tertarik.

"Dan minggu depan proyek percontohan kita sudah langsung mengikat kerjasama dengan Saudi Arabia. Proyek percontohan yang sedang kami bikin di Desa Batugading Mare, Kabupaten Bone," tuturnya.

Para pengusaha lain juga disebut masih dalam tahap komunikasi. Bahtiar mengaku perusahaan siap melakukan kontrak kerja sama.

"Kemudian, yang akan datang kita juga hendak membangun kerja sama dengan GGF, Great Giant Foods. Konglomerat pisang di Indonesia, pemain satu-satunya. Itu juga siap melakukan kontrak per tiga tahun," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov Sulsel menganggarkan Rp 30 miliar untuk program ketahanan pangan budidaya pisang tahun 2023. Anggaran itu sebagai tahap awal untuk memulai budidaya pisang.

"Bibit (pisang) sesuai kemampuan anggaran, tadi pak gub sudah mengatakan kurang lebih Rp 30 miliar. Ini semua kita maksimalkan," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel Imran Jausi saat rakor di Baruga Pattingalloang Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (28/9).

Imran mengatakan anggaran Rp 30 miliar untuk jangka pendek. Dia berharap ketika tahap pertama program budidaya pisang ini berhasil, pihaknya bisa memproduksi sendiri.

"Ini untuk jangka pendek. Jangka pendek kita beli dulu, sambil mempersiapkan laboratorium, ketika laboratorium siap, kita akan memproduksi sendiri," tegasnya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads