10 Fakta di Balik Polemik 'Kudeta' Rektor UMI Makassar

10 Fakta di Balik Polemik 'Kudeta' Rektor UMI Makassar

Sahrul Alim - detikSulsel
Kamis, 12 Okt 2023 10:04 WIB
Gedung Rektorat UMI Makassar.
Foto: Gedung Rektorat UMI Makassar. (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Yayasan Wakaf Universitas Muslim Indonesia (YW-UMI) Makassar menonaktifkan Basri Modding dari jabatan Rektor UMI. Yayasan menunjuk Direktur Pascasarjana Sufirman Rahman sebagai pelaksana tugas (Plt) pengganti Basri Modding.

"Saya sudah baca di beberapa media, oh tidak ada pencopotan. Penonaktifan atau pemberhentian sementara," kata Ketua YW UMI Masrurah Mokhtar kepada wartawan, Selasa (10/10).

Basri Modding dinonaktifkan dari jabatan rektor dan digantikan oleh Sufirman pada Selasa (10/10). Pihak yayasan mengaku akan melakukan audit sehingga Basri mesti dinonaktifkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikSulsel, Kamis (12/10/2023), berikut 10 fakta di balik polemik 'kudeta' rektor UMI Makassar.

1. Basri Modding Klaim Masih Rektor UMI

Basri menganggap pengangkatan Plt Rektor UMI tidak prosedural. Dia mengklaim masih menjabat rektor sah.

ADVERTISEMENT

"Menolak SK Pengurus YW-UMI tentang Pemberhentian Rektor UMI sekaligus menolak pengangkatan Plt Rektor UMI karena tidak prosedural," kata Basri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/10).

Basri juga menegaskan hingga saat ini masih sah sebagai rektor UMI. Sehingga dia masih tetap menjalankan tugas sehari-sehari seperti biasanya.

"Rektor UMI Basri Modding tetap menjalankan tugas sehari-hari sebagai Rektor UMI yang sah," ujarnya.

2. Basri Akan Lakukan Gugatan

Basri mengaku akan mengkaji dan melaporkan SK Pengurus YW UMI untuk dibawa ke ranah hukum. Dia juga mengkaji perihal pencemaran nama baik terhadap dirinya.

"Mengkaji SK Pengurus YW UMI untuk dilaporkan ke PTUN atau Pengadilan Negeri Makassar, mengenai tahapan prosedur penerbitan SK Pengurus YW UMI. Kita mengkaji persoalan pidana terkait pencemaran nama baik," ujarnya.

Dia turut menanggapi soal mosi tidak percaya terhadap dirinya. Basri menegaskan apa yang beredar terkait dirinya tidak benar.

"Terkait dengan isu yang beredar tentang mosi tidak percaya kepada Rektor UMI yang beredar di medsos, pada intinya tidak benar, yang semestinya pihak Yayasan Wakaf UMI melakukan klarifikasi untuk menemukan kebenaran yang substantif," terangnya.

3. Beredar Edaran 2 Rektor UMI

Basri yang merasa dikudeta dari jabatannya mengeluarkan surat edaran yang meliburkan aktivitas akademik dan administrasi. Sementara penggantinya Plt Rektor UMI Sufirman Rahman membuat tandingan untuk membatalkan edaran Basri.

Salah satu staf Rektorat UMI yang dikonfirmasi membenarkan terkait surat edaran tersebut. Kedua surat edaran ditandatangani masing-masing pihak yakni Basri Modding dan Sufirman Rahman.

Surat edaran Basri Modding dikeluarkan dengan Nomor: 3456/F.01/UMI/X/2023 tertanggal 10 Oktober 2023. Dalam edaran tersebut, seluruh aktivitas civitas akademika diliburkan mulai Rabu, 11 Oktober 2023.

"Atas Rahmat Allah SWT., sehubungan dengan situasi Universitas Muslim Indonesia dalam darurat kepemimpinan, maka dengan ini disampaikan kepada civitas akademika UMI bahwa kegiatan Administrasi dan Akademik DILIBURKAN mulai hari Rabu, 11 Oktober 2023 sampai batas waktu yang tidak ditentukan," tulis edaran tersebut.

Selanjutnya, muncul surat pengumuman dari Sufirman Rahman sebagai Plt Rektor UMI dengan Nomor: 3457/F.01/UMI/X/2023 tertanggal 10 Oktober 2023. Pengumuman itu membatalkan edaran Basri Modding terkait aktivitas civitas akademika.

"Atas Rahmat Allah SWT., dalam rangka keberlangsungan kegiatan administrasi dan akademik, pelaksanaan perkuliahan, serta pelayanan pada semua unit dalam lingkupp Universitas Muslim Indonesia, maka disampaikan kepada seluruh Civitas Akademika UMI bahwa segala kegiatan administrasi dan akademik, pelayanan perkuliahan serta pelayanan apapun pada semua unit TETAP BERLANGSUNG seperti biasa," tulis pengumuman Sufirman Rahman.

4. Sufirman Persilakan Basri Menggugat

Plt Rektor UMI Sufirman Rahman yang ditunjuk sebagai pengganti sementara tak masalah jika Basri Modding keberatan. Dia juga mempersilakan Basri jika ingin menggugat keputusan tersebut ke PTUN.

"Kalau Prof Basri sebagai rektor nonaktif keberatan ya, saya kira itu haknya. Hanya saja memang dasar Ketua Pengurus Yayasan untuk mengeluarkan surat keputusan penonaktifan atau pemberhentian sementara Basri Modding dalam jabatan rektor UMI itu sangat kuat," kata Sufirman saat konferensi pers di gedung Pascasarjana UMI, Selasa (10/10).

Sufirman mengatakan Basri Modding diberhentikan sementara karena adanya temuan masalah keuangan oleh pengawas dalam audit internal. Dari hasil audit itu ditemukan penyelewengan dana dari sejumlah proyek di UMI Makassar.

"Dari hasil audit internal itu ditemukan penyelewengan dana yang sangat besar, yang sangat fantastis," ujar Sufirman yang juga Direktur Pascasarjana UMI.

5. Sufirman Ungkap Temuan Rp 28 M

Sufirman Rahman turut mengungkap temuan tim audit internal yang menjadi alasan Basri Modding 'dikudeta' dari jabatannya sebagai Rektor UMI. Sufirman menyebut terjadi penyelewengan dana mencapai 28,5 miliar lebih.

"Alasannya adalah yang pertama, beberapa bulan terakhir ini pengawas yayasan wakaf itu telah melakukan audit internal. Dan dari hasil audit internal itu ditemukan penyelewengan dana yang sangat besar, yang sangat fantastis," kata Sufirman.

Sufirman mengatakan temuan tim audit terkait penyelewengan dana tersebut telah disampaikan ke Basri. Dia menyebut Basri mengakui temuan tim audit tersebut sehingga mengembalikan uang yayasan senilai Rp 28,5 miliar.

"Ternyata dalam perkembangannya dari temuan-temuan yang disampaikan oleh pengawas yayasan wakaf ternyata sebesar Rp 28 miliar 581 juta sekian itu sudah dikembalikan oleh rektor melalui pimpinan proyek wakil rektor 1, Hanafi ke rekening yayasan wakaf," jelasnya.

6. Sufirman Tuding Basri Boneka

Sufirman Rahman menuding Basri Modding sebagai boneka dari istrinya, Amira Kallabe, yang merupakan Ketua Majelis Taklim Ukhuwah UMI Makassar. Amira disebut banyak menentukan kebijakan selama Basri menjabat rektor UMI Makassar.

"Istri lebih banyak menentukan," ujar Sufirman.

Salah satu contoh, lanjut Sufirman, Kasubag Keuangan Pascasarjana UMI Dr Ir Redes sempat dipanggil oleh yayasan wakaf untuk mengklarifikasi pengadaan videotron. Redes memberikan jawaban yang sebenarnya yang tak sesuai keinginan Basri.

"Tetapi sesaat setelah memberi keterangan di yayasan, Pak Redes ditelepon oleh istri Pak Rektor itu, Amira (katanya), 'Kau yah mau tenggelamkan suamiku,' baru sudah itu dia tutup telepon. Jadi ini kan teror ya kalau (menurut) saya," ungkap Sufirman.

7. Basri Dituding Suka Main Pecat

Sufirman juga mengungkap alasan sehingga Basri Modding dinonaktifkan dari jabatan rektor. Salah satunya lantaran kerap memecat pejabat tanpa alasan yang jelas.

"Memang kepemimpinan Pak Basri dirasakan oleh civitas akademika itu tidak sesuai lagi dengan visi dan misi UMI, terutama itu main pecat-pecat," ujar Sufirman.

Namun dia tidak merinci siapa-siapa yang pernah dipecat di masa kepemimpinan Basri Modding. Dia menyebut pemecatan itu dianggap dilakukan sepihak.

"Banyak (yang) dipecat. Saya tidak tahu apa kesalahannya, saya sebagai pemimpin juga tidak pernah diajak bicara," jelasnya.

8. Uang Rp 28 M dari Rekening Proyek

Rektor UMI Makassar nonaktif Basri Modding menjawab tudingan pengembalian dana penyelewengan senilai Rp 28 miliar lebih. Basri menyebut uang itu merupakan dana proyek yang disetor ke rekening yayasan setelah rekening proyek ditutup.

"Seperti yang beredar di media itu pengembalian Rp 28 miliar. Itu bukan pengembalian. Ini yang perlu diketahui," ujar Basri Modding saat konferensi pers di ruangannya di Gedung Rektorat UMI Makassar, Rabu (11/10).

Basri mengakui telah menyetor uang Rp 28 miliar ke rekening Yayasan Wakaf UMI. Namun dia menegaskan bahwa uang tersebut bukan pengembalian terkait penyelewengan dana melainkan uang proyek yang disetor ke rekening yayasan.

"Tetapi karena ada rapat yayasan bahwa rekening proyek yang ada sebaiknya dileburkan, dimasukkan kembali ke rekening yayasan. Jadi bukan pengembalian dana, ini perlu saya luruskan, tidak ada pengembalian dana," katanya.

9. Basri Bantah Mobilisasi Preman

Basri Modding membantah memobilisasi preman untuk menduduki gedung rektorat. Basri berdalih sejumlah orang yang berada di gedung rektorat membantunya memperjuangkan haknya usai merasa diberhentikan secara sepihak.

"Saya ini hanya menuntut hak-hak saya. Jadi di bawah itu ada sekuriti, kemudian ada keluarga saya dan anak saya sendiri. Saya larang sebenarnya anak saya (berjaga), untuk menjaga saja, dia bantu saya," ujar Basri.

Basri mengaku sudah meminta agar orang-orang yang berjaga di gedung rektorat untuk pergi. Namun mereka menolak meninggalkan kantornya.

"Jadi tidak ada preman di sini. Itu anak saya, saya sudah suruh pulang tetapi tidak mau. Jadi tidak ada istilah preman, kalau ada yang mengatakan preman mungkin dia biasa jadi preman. Karena tidak ada preman di sini," kata dia.

10. Basri Bantah Tudingan Rektor Boneka-Suka Main Pecat

Basri Modding membantah tuduhan menjadi 'rektor boneka' dari istrinya, Amira Kallabe. Basri membantah istrinya campur tangan atau bahkan mengintervensinya dalam mengambil kebijakan kampus.

"Itu (soal istri intervensi kebijakan rektor) fitnah yang luar biasa. Jadi itu saya punya istri menangis, fitnah luar biasa," ujar Basri.

Selain itu, Basri juga mengungkap istrinya dituduh kerap memamerkan hartanya. Dia juga mengaku dituduh menerima mobil Toyota Alphard.

"Memamerkan harta apa, mana harta, kemudian saya (difitnah) memindahkan uang dari rekening kemudian saya dikasih Alphard fitnah luar biasa itu. Mana ada mobil Alphard ku, fitnah luar biasa itu. Ini supaya lurus. Saya ini banyak difitnah," ujar Basri.

Basri juga menjawab soal tudingan dinonaktifkan dari rektor lantaran kerap memecat pejabat di UMI Makassar. Menurutnya kebijakan itu tidak bisa serta merta dilakukan lantara semuanya sudah melalui mekanisme seperti sidang etik dan senat.

"Sebenarnya itu tidak ada pemecatan, seperti bendahara keuangan pasca, bagaimana caranya dipecat SK nya saja belum keluar. Justru kita mau promosikan (ke tempat lain), mau dikasih SK-nya tetapi karena ada protes jadi tidak jadi," dalih Basri.

Halaman 2 dari 4
(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads