Rabiul Awal 2023 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Jadwal Lengkapnya

Rabiul Awal 2023 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Jadwal Lengkapnya

Tasya Putri - detikSulsel
Jumat, 15 Sep 2023 05:35 WIB
rabiul awal
Foto: iStock
Makassar -

Bulan Rabiul Awal 2023 jatuh pada tanggal dan bulan berapa dalam kalender Masehi? Pertanyaan ini banyak dipertanyakan umat Islam karena terdapat hari penting di dalamnya.

Bulan Rabiul Awal merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada 12 Rabiul Awal. Di tanggal tersebut umar muslim seluruh dunia akan merayakannya dengan berbagai tradisi dan kegiatan keagamaan.

Dalam kalender Hijriah, bulan Rabiul Awal merupakan bulan ketiga. Lantas, kapan Rabiul Awal mulai tanggal berapa pada penanggalan Hijriah?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah untuk mengetahuinya, simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Rabiul Awal 2023 Jatuh pada Tanggal Berapa?

Mengacu pada Kalender Islam Hijriah tahun 1445 H yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI, tanggal 1 tahun baru Islam 1445 H jatuh pada tanggal 19 Juli 2023. Sedangkan tanggal 1 bulan Rabiul Awal bertepatan dengan hari Ahad, 17 September 2023.

ADVERTISEMENT

Adapun pada bulan Rabiul Awal ini umat Islam akan merayakan salah satu hari yang sangat spesial. Hari itu adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal.

Pada tahun 2023 ini, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW atau 12 Rabiul Awal akan jatuh pada hari Kamis, 28 September 2023.

Hari Libur dan Tanggal Merah Maulid Nabi Muhammad SAW

Untuk merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, pemerintah pun telah menetapkan hari tersebut sebagai salah satu hari libur nasional tahun 2023 ini.

Hal ini sebagaimana tertera dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023.

Adapun pada perayaan Maulid tahun ini ditetapkan hanya 1 hari libur pada Kamis, 28 September tersebut. Selain itu, tidak ada cuti bersama.

Jadwal Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023

Hari Libur Nasional 2023

  • Minggu, 1 Januari 2023: Tahun Baru 2023
  • Minggu, 22 Januari 2023: Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili
  • Sabtu, 18 Februari 2023: Isra' Mikraj Nabi Muhammad SAW
  • Rabu, 22 Maret 2023: Nyepi Tahun Baru Saka 1945
  • Jumat, 7 April 2023: Wafat Isa Almasih
  • Sabtu-Minggu, 22-23 April 2023: Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah
  • Senin, 1 Mei 2023: Hari Buruh Internasional
  • Kamis, 18 Mei 2023: Kenaikan Isa Almasih
  • Kamis, 1 Juni 2023: Hari Lahir Pancasila
  • Minggu, 4 Juni 2023: Hari Raya Waisak
  • Kamis, 29 Juni 2023: Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah
  • Rabu, 19 Juli 2023: Tahun Baru Islam 1445 Hijriah
  • Kamis, 17 Agustus 2023: Kemerdekaan RI
  • Kamis, 28 September 2023: Maulid Nabi Muhammad SAW
  • Senin, 25 Desember 2023: Hari Raya Natal

Cuti Bersama 2023

  • Senin, 23 Januari 2023: Cuti bersama Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili
  • Kamis, 23 Maret : Cuti bersama Nyepi Tahun Baru Saka 1945
  • Rabu, Kamis, Jumat, Senin, dan Selasa, 19, 20, 21, 24, dan 25 April 2023: Cuti bersama Idul Fitri 1444 Hijriah
  • Jumat, 2 Juni 2023: Cuti bersama Hari Raya Waisak
  • Selasa, 26 Desember 2023: Cuti bersama Hari Raya Natal

Daftar Nama-nama Bulan Hijriyah dalam Islam

Melansir dari laman resmi 'Universitas Islam An Nur Lampung', berikut urutan nama-nama lengkap bulan Hijriah:

1. Muharram

Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah dan termasuk dalam bulan-bulan suci. Kata Muharram berasal dari kata haram, yang berarti larangan. Dikatakan haram karena orang Arab Jahiliyah mengharamkan peperangan di bulan ini. Di dalam bulan ini umat Islam dianjurkan untuk berpuasa sunnah Asyura pada tanggal 10 Muharram, yang dapat menghapus dosa tahun lalu.

2. Shafar

Shafar merupakan bulan kedua dalam kalender Hijriah. Nama Shafar diambil dari kata 'shifr', yang berarti kosong atau pergi. Hal ini dikarenakan pada bulan ini perkampungan Arab menjadi kosong dari penduduknya, karena seluruh penduduk di Arab untuk perang atau perjalanan. Ada juga yang mengatakan bahwa bulan Shafar merupakan bulan yang penuh dengan malapetaka, tetapi ini adalah kepercayaan Jahiliyah yang tidak benar.

3. Rabiul Awwal

Rabiul Awwal merupakan bulan ketiga dalam kalender Hijriah. Rabiul Awwal berasal dari kata 'rabi', yang berarti semi atau musim bunga. Hal ini karena pada saat penamaan bulan ini, bertepatan dengan musim semi di Arab. Bulan Rabiul Awal juga merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang dirayakan oleh sebagian umat Islam sebagai hari Maulid.

4. Rabiul Akhir atau Rabiul Tsani

Rabiul Akhir atau sering juga disebut Rabiul Tsani merupakan bulan keempat dalam kalender Hijriah. Nama Rabiul Akhir sama dengan Rabiul Awal yang artinya musim bunga. Saat penamaan bulan ini, masih bertepatan dengan musim semi di Arab. Bulan ini juga disebut dengan masa kembalinya kaum yang merantau dari perang dan perjalanan.

5. Jumadil Awwal atau Jumadil Ula

Jumadil Awwal sering juga disebut dengan Jumadil Ula. Sebelum masa Islam, bulan ini dinamakan Jumadi Khomsah. Bulan ini merupakan bulan kelima dalam kalender Hijriah. Nama bulan ini berasal dari kata Jumad, yang artinya membeku. Hal ini karena pada saat penamaan bulan ini, juga terjadi musim dingin, di mana air membeku.

6. Jumadil Akhir atau Jumadil Tsani

Jumadil Akhir disebut juga dengan Jumadil Tsani. Sebelum masa Islam bulan ini dinamakan Jumadi Sittah. Bulan ini merupakan bulan keenam dalam kalender Hijriah. Nama Jumadil Akhir berasal dari kata jumad, yang berarti membeku. Dikatakan membeku karena saat penamaan bulan ini masih jatuh pada musim dingin.

7. Rajab

Rajab merupakan bulan ketujuh dalam kalender Hijriah. Bulan ini termaksud dalam bulan-bulan suci. Bulan ini juga disebut-sebut sebagai bulan istigfar, di mana umat Islam dianjurkan untuk memohon ampun kepada Allah SWT. Nama Rajab berasal dari kata rajaba, yang artinya menghormati atau mengagungkan. Hal ini karena pada bulan ini, orang Arab jahiliyah melepaskan tombak dari besi tajamnya untuk menahan diri dari peperangan.

8. Sya'ban

Sya'ban merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Nama Sya'ban berasal dari kata sha'ba, yang berarti bercabang atau berpencar. Hal ini karena pada bulan ini, orang Arab jahiliyah berpecah ke berbagai tempat untuk mencair air. Bulan Sya,ban juga merupakan bulan persiapan untuk menyambut bulan Ramadhan. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah, terutama pada tanggal 15 Sya'ban yang disebut sebagai Nisfu Sya'ban.

9. Ramadhan

Ramadhan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Hijriah. Bulan ini merupakan bulan yang paling mulia dan penuh berkah. Nama Ramadhan berasal dari kata ramdha, yang artinya panas yang menyengat atau membakar.

Pada bulan ini, matahari di Arab sangat panas dan menyengat.

Bulan ini adalah bulan puasa bagi umat Islam, di mana mereka menjalankan ibadah puasa wajib menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Di bulan ini juga terdapat malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.

10. Syawwal

Syawwal merupakan bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah. Nama Syawwal berasal dari kata shala, yang artinya mengangkat atau meninggalkan. Hal ini disebabkan karena pada bulan ini, unta betina kekurangan air susu.

Bulan Syawwal ini merupakan bulan kemenangan bagi umat Islam setelah menyelesaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Di bulan ini juga dirayakan hari raya Idul Fitri, yaitu hari yang penuh suka cita dan saling memaafkan.

11. Dzulqo'dah

Dzulqo'dah merupakan bulan kesebelas dalam kalender Hijriah. Bulan ini juga termaksuk dalam bulan-bulan suci.

Nama Dzulqo'dah berasal dari kata qa'ada, yang artinya duduk atau tidak berangkat. Hal ini karena pada bulan ini, orang Arab jahiliyah duduk dan tidak berangkat untuk berperang. Hal ini dikarenakan bulan ini merupakan bulam haram yang tidak boleh berperang.

Bulan Dzulqo'dah merupakan bulan yang indentik dengan bulan istirahat bagi umat Islam sebelum melaksanakan ibadah haji di bulan berikutnya.

12. Dzulhijjah

Dzulhijjah berasal dari kata hajj, yang berarti haji atau berkunjung. Dzhulhijjah merupakan bulan kedua belas dalam kalender Hijriah. Bulan ini merupakan bulan pengorbanan bagi umat Islam, di mana mereka melaksanakan ibadah qurban pada tanggal 10 Dzulhijjah, yang disebut dengan hari raya Idul Adha.

Bulan ini merupakan bulan yang agung dan penuh kebaikan. Hal ini karena pada bulan ini, umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di tanah suci Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji.

Penjelasan tentang Maulid Nabi Muhammad SAW

Dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, Maulid Nabi merupakan momen untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Peringatan Maulid Nabi dilaksanakan oleh mayoritas umat Islam pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah.

Maulid Nabi berasal dari bahasa Arab yaitu 'Maulid' yang berarti 'lahir' atau 'kelahiran' sedangkan 'Nabi' yang dimaksud adalah Nabi Muhammad saw. Jadi Maulid Nabi dapat diartikan sebagai peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad saw.

Menurut sejarah, Maulid Nabi diadakan pertama kali oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi atau Muhammad Al Fatih. Tujuan dari perayaan ini untuk meningkatkan semangat jihad kaum Muslimin, dalam rangka menghadapi Perang Salib melawan kaum Salibis dari Eropa dan merebut Yerusalem.

Sementara itu, peringatan Maulid Nabi di Indonesia sendiri mulai berkembang pada masa Wali Songo sekitar tahun 1404 Masehi. Peringatan ini bertujuan untuk menarik hati masyarakat agar mau memeluk agama Islam.

Tradisi Maulid Nabi biasanya digelar di mushollah/masjid terdekat. Dalam peringatan Maulid Nabi, seluruh masyarakat berbondong-bondong membawa makanan untuk dinikmati bersama.

Nah, itulah penjelasan mengenai Rabiul Awal 2023 serta perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(edr/alk)

Hide Ads