Bupati Lutim Akan Ubah Nama Bandara Andalan Datuk Patimang Usai Ditolak Warga

Bupati Lutim Akan Ubah Nama Bandara Andalan Datuk Patimang Usai Ditolak Warga

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Senin, 04 Sep 2023 14:28 WIB
Pemprov Sulsel ubah nama Bandara Sorowako menjadi Bandara Andalan Datuk Patimang.
Foto: Pemprov Sulsel ubah nama Bandara Sorowako menjadi Bandara Andalan Datuk Patimang. (Dok. Istimewa)
Luwu Timur -

Bupati Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel) Budiman berniat untuk mengganti nama Bandara Andalan Datuk Patimang usai diresmikan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Rencana ini menyusul nama bandara tersebut menuai penolakan dari warga.

"Kan belum diresmikan oleh Kemenhub, jadi masih bisa diganti," kata Bupati Lutim Budiman kepada detikSulsel, Senin (4/9/2023).

Budiman mengungkapkan rencana ini sebelumnya sudah diperkenankan oleh gubernur. Menurutnya, Andi Sudirman tidak mempermasalahkan jika kemudian ada warga yang ingin mengajukan keberatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iye pada saat pertemuan Gubernur kemarin, beliau (Gubernur) tidak keberatan kalau nantinya akan diajukan penggantian nama lagi," jelasnya.

Budiman menuturkan aspirasi warga yang menolak nama Bandara Sorowako menjadi Andalan Datuk Patimang akan disampaikan ke DPRD Lutim. Rencana itu akan dikoordinasikan dalam waktu dekat.

ADVERTISEMENT

"Bahkan gubernur memerintahkan untuk mengajukan nama pengganti ke DPRD Lutim sebagai proses penggantian nama. Ini karena banyak juga penolakan dari masyarakat," ungkapnya.

Dia menuturkan Pemkab Lutim sebelumnya sudah mengusulkan dua nama ke Pemprov Sulsel, yakni Bandara Matano dan Bandara Batara Guru. Namun usulan itu tidak diakomodir.

"Matano atau Batara Guru, karena itu sudah menunjukkan identitas daerah kita. Dalam waktu dekat, kami sampaikan dulu ke DPRD," ucap Budiman.

Sementara Ketua Lembaga Kemokolean Wawa Inia Rahampuu Matano Kedatuan Luwu Muhammad Hasan Said menyambut baik keinginan Pemkab Lutim untuk mengganti nama Bandara Andalan Datuk Patimang. Menurutnya, nama Datuk Patimang tidak mewakili identitas Lutim.

"Kebetulan saya juga ada di sana, jadi pak Gubernur memang tidak keberatan jika nama Bandara Datuk Patimang kembali diganti. Karena sebenarnya memang nama Datuk Patimang bukan identitas dari Lutim, itu di Luwu," ujar Hasan.

Menurutnya, usulan dari Pemkab Lutim sudah mewakili identitas dari Lutim. Dia berharap nama yang diusulkan Pemkab yang akan digunakan.

"Ya ini kan bandara, ini kebanggaan masyarakat Lutim. Jadi pastinya masyarakat sangat menginginkan nama bandara menunjukan dari identitas wilayah mereka," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman meresmikan nama Bandara Andalan Datuk Patimang, Kamis (31/8). Namun peresmian itu mendapat protes dari sejumlah masyarakat karena namanya dianggap tidak mewakili identitas Lutim.

Kepala Bidang Pengembangan Transportasi dan Perkeretaapian Dishub Sulsel Muhammad Ishak menjelaskan peresmian nama bandara masih sebatas persetujuan gubernur Sulsel. Peresmiannya didasarkan atas aset bandara tersebut milik Pemprov Sulsel.

Ishak menjelaskan perubahan nama bandara diatur dalam Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 39 Tahun 2019 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. Ada sejumlah item yang dipersyaratkan dalam regulasi itu sebelum namanya disahkan pemerintah pusat.

"(Statusnya masih) Disahkan di provinsi karena merupakan kewenangan provinsi, karena asetnya. Itulah Pak Gub meresmikan," kata Ishak kepada detikSulsel, Jumat (2/9).

Dia menganggap, selama belum pengesahan oleh Kemenhub, penamaan bandara masih bisa dinegosiasikan. Apalagi jika ada komplain dari masyarakat untuk diakomodir yang juga menjadi persyaratan untuk dilampirkan.

"Tidak ada sebenarnya yang salah. Kalau ada komplain, boleh komplain. Kan nanti ada namanya uji publik. Kan persyaratan bandara itu setelah kita memberikan nama, ada namanya uji publik," jelasnya.




(sar/asm)

Hide Ads